Pembangunan Jembatan Gantung di Desa Depok

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)

Bagi warga Desa Depok di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat adanya jembatan gantung mempunyai peranan penting dalam menjalani aktivitas keseharian. Keberadaanya sangat membantu warga untuk ke sawah, membantu perjalanan anak-anak bersekolah, dan beberapa kegiatan lainnya.


Relawan Tzu Chi Bandung bersama TNI, Polri, dan Apratur Pemerintah Kecamatan Cisompet melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan gantung di Desa Depok yang nantinya akan diberi nama Jembatan Simpay Asih Cikaso.

Di tahun 2017, pemerintah setempat serta swadaya masyarakat membangun jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Depok, Desa Paas, dan Desa Sinar Bakti. Namun keberadaan jembatan gantung yang sempat menjadi penyambung kehidupan warga tersebut tidak bertahan lama. Pada 12 Oktober 2020, jembatan gantung tersebut rusak terbawa arus akibat dari banjir bandang yang menimpa Kecamatan Cikajang dan Kecamatan Cisompet, Garut, Jawa Barat.

Sejak saat itu aktivitas warga pun sempat terhambat, menurut penuturan Dedi Mulyadi selaku Kepala Desa Depok tanpa adanya jembatan gantung warga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju desa selanjutnya.


Untuk menuju lokasi peletakan batu pertama, relawan Tzu Chi Bandung menyusuri persawahan warga di Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Maka dari itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung bekerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi berencana membangun kembali jembatan gantung bagi warga Desa Depok. Rencana pembangunannya pun ditandai dengan peletakan batu pertama pada 11 November 2020.

Menurut Wakil Ketua Tzu Chi Bandung, Henking Wargana alasan Tzu Chi Bandung membangun kembali jembatan gantung di Desa Depok karena dari semua jembatan yang berada di Kabupaten Garut bagian selatan, dilokasi tersebutlah yang aktivitas serta kebutuhan warganya sangat bergantung dengan adanya jembatan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. “Akibat dari jembatan putus ini, otomatis aktivitas warga dalam memenuhi kebutuhan harian hingga berniaga terhambat,” imbuhnya.


Dengan hati-hati dan didampingi oleh personil TNI, para relawan Tzu Chi Bandung menyusuri jembatan darurat yang terbuat dari bambu untuk mencapai Desa Depok.

Adanya pembangunan kembali jembatan gantung di Desa Depok ini tentu mendapatkan tanggapan positif dari pihak Desa Depok. “Saya bersyukur mendapar kunjungan dan bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Kami berharap bersama masyarakat pembangunan jembatan ini cepat terwujud karena jembatan ini manfaat bagi dua desa, Desa Depok dan Desa Paas," ucap Dedi Mulyadi.

Rosid Lesmana (51), selaku warga Desa Depok pun menyambut gembira dengan dibangunnya kembali jembatan gantung di desanya. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Tzu Chi dapat membantu semua warga di Desa. “Memang dengan adanya jembatan yang melintas Sungai Cikaso sangat berpengaruh bagi semua warga di Desa Depok. Semenjak jembatan yang dahulu putus, lalu kalau warga mau nyebrang mesti nunggu dulu air surut. Kalau memutar itu jaraknya cukup jauh berkisar 45 menit untuk menuju desa tetangga,” kata Rosid.


Dedi Mulyadi selaku Kepala Desa Depok (baju hitam) mendampingi perwakilan dari warga yang turut membangun jembatan gantung menerima bantuan sembako yang diserahkan secara simbolis oleh relawan Tzu Chi Bandung.

Pembangunan jembatan gantung ini melibatkan personel TNI dari Koramil 1118/Cisompet, Vertical Rescue Indonesia, dan warga sekitar yang turut menyumbangkan tenaganya untuk pembangunan jembatan. Rencananya bila pembangunan tidak mengalami kendala dan hambatan, jembatan diperkirakan akan rampung pada bulan Desember 2020 dan akan diberi nama Jembatan Simpay Asih Sungai Cikaso. Semoga dengan adanya pembangunan jembatan gantung di Desa Depok ini menjadi asa yang terjawab bagi warga sekitar dalam menjalani aktivitas kesehariannya.

Editor: Arimami Suryo A


Artikel Terkait

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -