Pembangunan Rumah Impian

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Rumah milik Acim warga RT 01/04, Kampung pabuaran, Desa Jagabita, Kecamatan Parung panjang, Kabupaten Bogor, sudah dalam proses penyelesaian.

Bedah rumah yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Kampung Pabuaran Rt 01 dan 02, Rw 04, Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor masih dalam proses penyelesaian. Sebanyak 11 rumah yang dibedah saat ini memasuki tahap pemasangan atap setelah sebelumnya pada tanggal 23 Juli 2016 dilakukan peresmian tahap awal proses pembedahan rumah-rumah tersebut.

Pembangunan 11 rumah di Kampung Pabuaran, Desa Jagabita ini merupakan tahap awal dari 38 rumah yang akan dibedah. Program bebenah kampung dari Yayasan Buddha Tzu Chi di Kampung Pabuaran ini bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Proses pembangunannya pun membutuhkan waktu berkisar satu setengah bulan pengerjaan setiap rumahnya.

Agus Eni sedang melihat tembok rumah pengganti bilik bambu dari rumahnya yang terdahulu.  

Kini kondisi pembangunan rumah tahap awal di Jagabita sudah memasuki waktu 1 bulan pengerjaan. Sebelas rumah yang dibedah saat ini sudah terlihat bangunan fisiknya dengan beberapa material yang siap dipasang hingga tahap penyelesaian rumah-rumah tersebut.

Kenangan Rumah Lama

Rumah-rumah yang dibedah di desa Jagabita juga memiliki kenangan tersendiri bagi para penghuninya. Berbagai kondisi telah mereka lalui selama bertahun-tahun dengan kondisi rumah yang tidak layak. Pada saat malam hari, para penghuni sering merasa was-was jika sewaktu-waktu rumah dapat roboh seketika.

Salah satu warga yang dibedah rumahnya adalah Agus Eni, rumahnya merupakan salah satu dari 6 rumah yang dibedah Yayasan Buddha Tzu Chi di Rt 02/04, Kampung Pabuaran, Desa Jagabita. Kondisi bangunan fisik rumahnya kini sudah 60 persen mendekati selesai. Ayah dari tujuh anak ini mengungkapkan, “Hati saya lega dengan adanya bantuan dari orang-orang (yayasan) Buddha Tzu Chi, saya sabar menanti hingga selesai pembangunannya,” ungkap Agus. Ia juga menambahkan dahulu kalau hujan turun banyak yang bocor atapnya dan kondisi rumah yang semakin miring. “Semoga ketika selesai nanti sudah tidak ada lagi cerita seperti rumah yang dulu,” kenangnya.

Rumah milik Amsori (kanan) dan Uri (kiri) akan memasuki proses pemasangan atap.

Hal serupa juga dialami oleh Amsori, kondisi rumahnya kini sudah sangat berbeda dari sebelumnya. Amsori mengungkapkan banyak perubahan yang terjadi dengan rumahnya saat ini. “Banyak yang berubah, saya mengucapkan terima kasih, kalau tidak ada yang membangun, beban saya sangat berat untuk membangun sebuah rumah yang layak,” ungkap Amsori yang kesehariannya menjadi ketua RT 01/04, Kampung Pabuaran, Desa Jagabita ini. Di lingkungan RT 01 sendiri terdapat 5 rumah yang dibedah, salah satunya adalah rumah Amsori yang kondisinya cukup parah, sudah siap roboh dan dihuni oleh 12 orang. “Kalau malam suka takut kerobohan ketika tidur. Insya Allah punya rumah yang layak sebentar lagi,” kenang Amsori.

Uri, adalah salah satu warga RT01/04, Kampung Pabuaran, Desa Jagabita yang rumahnya ikut dibedah. Rumah Uri kebetulan bersebelahan dengan Amsori dan saat ini ia tinggal sementara di sebuah gubuk didekat rumahnya yang belum selesai dibangun. “Saya lebih tenang sekarang walaupun belum jadi rumahnya,” ungkap Uri. Ia merupakan seorang janda yang kesehariannya hanya menjadi buruh tani, dahulu kondisi rumahnya berantakan dan ia sering menangis meratapi keadaannya. “Alhamdulillah, dikasih jalan. Terima kasih buat Yayasan Buddha Tzu Chi karena sudah membantu orang kampung seperti saya,” tutupnya.

 


Artikel Terkait

Orientasi Pengenalan Cinta Kasih

Orientasi Pengenalan Cinta Kasih

14 Agustus 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memperkenalkan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi atau dikenal dengan SMAT kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Trisakti, pada 14 Agustus 2014.
Bantuan Bagi Korban Longsor: Rangkaian Bantuan Dalam Misi Kemanusiaan

Bantuan Bagi Korban Longsor: Rangkaian Bantuan Dalam Misi Kemanusiaan

27 Juni 2016

Setelah memberikan bantuan kepada korban longsor di Kebumen, pada tanggal 25 Juni 2016, TTD Tzu Chi juga melakukan survei dan memberikan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen.

Memahami Pelaksanan Misi Amal Tzu Chi

Memahami Pelaksanan Misi Amal Tzu Chi

20 Maret 2018
Sebanyak 35 relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengikuti kegiatan Pendalaman materi SOP Misi Amal Tzu Chi pada Minggu, 18 Maret 2018.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -