Pembelajaran Satu Hari
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan Susanto
|
| ||
Jangan Dibuang, Manfaatkan Kembali Siang itu, Lu Lien Chu juga memperlihatkan beberapa contoh barang yang masih dapat didaur ulang dan dipergunakan kembali. Salah satunya adalah kaleng-kaleng susu bayi berukuran besar yang dapat difungsikan menjadi wadah penyimpanan barang dan bahkan tempat duduk yang nyaman, praktis, ringan, dan kuat. Estetia, salah seorang peserta berniat mencoba bangku tersebut. "Bisa dicoba. Ayo silahkan," kata Lu Lien Chu. Estetia pun lantas memegang bangku dan meletakkannya di lantai. Raut wajah peserta lain terlihat tidak yakin jika bangku buatan yang dibuat itu mampu menahan beban dan kuat diduduki. Lu Lien Chu yang menyadari hal itu kemudian berkata, "Ayo dicoba, pasti kuat." Estetia lantas menduduki bangku buatan dan nyatanya tetap kuat. "Kuat juga ya," gumam peserta lainnya. Karena mereka penasaran, apa sih sebenarnya isi dalam bangku ini, bagian atas bangku itu pun dibuka. "Oh, ternyata kaleng susu bayi ukuran besar. Pantes kuat," seru peserta lainnya. "Iya, karena dari kaleng susu makanya kuat dan tahan," kata Lu Lien Chu menjelaskan.
Para peserta kunjungan pun dibuat terkagum-kagum, betapa barang yang tadinya tidak berguna, namun di tangan yang tepat dapat kembali menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomis.
Ket : - Tertarik dengan barang-barang hasta karya hasil para ibu rumah tangga Perumahan Cinta Kasih, para peserta pun kemudian membeli dan menjadikannya sebagai buah tangan untuk dibawa pulang. (kiri) Pendidikan Lingkungan “Kenapa? Karena budaya kita mungkin ya? Oh, ini budaya kita belum (menerapkan) budaya bersih. Oh, budaya kita belum budaya menjaga lingkungan,” katanya lagi. Namun, Frans lantas menyoroti apa yang dilakukan oleh Tzu Chi dengan para eks warga bantaran Kali Angke yang kini telah tinggal di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. “Ternyata bisa aja kan. Bisa kalau mau, bisa kalau diajarkan, dan bisa kalau dibiasakan,” tambahnya. Dia lantas mengibaratkan perubahan yang sudah dilakukan Tzu Chi seperti menanam sebuah pohon. Ibarat menanam pohon, kalau dipupuk dengan baik pasti akan berbuah. “Berapa lama pun waktu yang kita butuhkan, selama kita mempunyai bibit yang baik, pupuk yang benar, tinggal nunggu waktu aja kapan dia akan berbuah,” jelas Frans.
Ket : - Para peserta tanpa sungkan bertanya kepada seorang guru Sekolah Cinta Kasih. Secara terbuka, pengajar ini pun melayani dengan baik dan menjawab semua pertanyaan. (kiri) Bekal di Tempat Kerja Usai berkunjung ke sekolah, mereka juga melihat ruang rawat inap RSKB Cinta Kasih Tzu Chi dan gudang hasta karya. Di gudang hasta karya, mereka melihat beberapa ibu rumah tangga sedang melakukan kegiatan melipat kertas, salah satu aktivitas yang rutin dikerjakan. Lewat kegiatan ini, para ibu rumah tangga ini juga turut membantu perekonomian keluarga mereka. Setelah melihat proses dan aplikasinya, Frans memperoleh pembelajaran bahwa kita semua harus lebih peduli kepada lingkungan. Terlebih bagi Frans yang bekerja di manajemen properti, hal ini membuatnya untuk lebih menggiatkan pihak-pihak terkait untuk lebih peduli lingkungan. Bagaimana mengajak para pemilik stan, pengunjung, maupun orang-orang internal untuk lebih menjaga lingkungan dan juga bagaimana melakukan pemilahan-pemilahan sampah agar lebih mudah didaur ulang. “Dalam hal ini, proses pemilahan tersebut sudah dilakukan dengan bentuk himbauan-himbauan. Dan ini harus ditindaklanjuti dengan hal yang lebih konkrit, lewat penyediaan tempat sampah yang sudah dipilah dan juga harus ada sosialisasi,” katanya. Karena bagi Frans, yang paling sulit adalah mendidik atau edukasi akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan. | |||
Artikel Terkait

Bantuan Darurat Letusan Gunung Sinabung
30 Agustus 2010 Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo sudah tertidur selama 400 tahun. Tetapi pada tanggal 29 Agustus 2010 sekitar pukul 00.10 WIB, Gunung Sinabung yang tertidur akhirnya terbangun juga.
Hati Warga Panteriek untuk Korban Morakot
18 Agustus 2009 Sejak pukul 17.00, 14 relawan Tzu Chi mengunjungi pintu demi pintu rumah warga. Mereka mengetuk hati para warga atas topan yang terjadi pada orang-orang di seberang lautan. Beberapa pintu yang diketuk, bergeming karena pemiliknya sedang keluar rumah, atau sebagian lagi tampaknya tak berpenghuni. Namun cukup banyak yang bergegas mengambil uang dan menyumbangkannya.
Berbagi Keceriaan Natal di Panti Asuhan Vita Dulcedo Pematang Siantar
20 Desember 2023Menyambut Natal, para relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Pematang Siantar berkunjung ke Panti Asuhan Vita Dulcedo. Walaupun hujan, tidak menyurutkan langkah kaki relawan dalam menyebarkan cinta kasih.