Pemberian Bantuan yang Terus Mengalir di Lombok

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Tim Redaksi


Tim Medis Tzu Chi kembali mengadakan baksos kesehatan lanjutan yang sebelumnya sudah dilakukan di Dusun Montong, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Jumat 10 Agustus 2018.

Hari ini, Jumat, 10 Agustus 2018, Tim Medis Tzu Chi kembali mengadakan baksos kesehatan lanjutan yang sebelumnya sudah dilakukan di Dusun Montong, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Setelah sejak Senin lalu (6 Agustus 2018) tinggal di tenda pengungsian, warga mulai terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) dan nyeri badan hingga gatal-gatal pada kulit. Dari pantauan di lokasi baksos, warga sangat antusias untuk memeriksakan kondisi fisiknya. Sebelumnya sejak gempa terjadi hingga kamis di Dusun Montong ini belum ada tim medis yang mengadakan baksos kesehatan.

Dusun Montong dihuni oleh 322 keluarga yang terdiri dari 1.005 jiwa. Warga Desa Montong mengungsi di 3 posko yang lokasinya berdekatan.  Di posko ini ada 6 orang yang mengalami luka berat, 35 luka ringan, 65 orang lanjut usia, ibu hamil 18 orang, dan Balita sebanyak 120 anak.

Menurut Dian Irawan (41), Kepala Dusun Montong, sejak peristiwa gempa pada Minggu lalu (5 Agustus 2018), baru tim perawat dan bidan dari Puskesmas Tanjung yang datang memberi pengobatan kepada warga, sedangkan korban yang patah tulang dan luka jahit belum tertangani dengan tuntas. “Dengan adanya Baksos Kesehatan Tziu Chi ini warga sangat bersyukur bisa di tangani oleh dokter,” kata Dian Irawan.


Karena tinggal di luar ruangan cukup lama, warga mulai terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan), nyeri badan hingga gatal-gatal pada kulit. Dengan adanya baksos, warga sangat antusias untuk memeriksakan kondisi kesehatan mereka.


Di posko ini, para dokter menangani 135 pasien: pengobatan umum dan luka-luka.

Warga berharap tempat tinggal mereka bisa diperbaiki dengan cepat, dan bisa mencari nafkah kembali. Mayoritas warga Dusun Montong bekerja sebagai buruh tani maupun buruh bangunan. Saat ini (pukul 11.00 WIB), baksos sedang berlangsung dan pengobatan yang sudah tertangani 135 pasien: pengobatan umum dan luka-luka.

Memanfaatkan Waktu Sebaik Mungkin

Hingga saat ini, kondisi cuaca pascagempa di Lombok yang kering membuat masyarakat tidak nyaman. Selain panas yang menyengat, debu reruntuhan bangunan pun masih menyelimuti Lombok. Di posko bantuan, relawan harus menyiram air ke halaman setiap beberapa menit untuk meminimalisir debu yang beterbangan. Walaupun begitu, relawan TTD dan tim medis Tzu Chi tetap berkeliling Lombok untuk memberikan bantuan.

Sebelumnya, pada hari ketiga, 9 Agustus 2018, relawan membagi diri dalam tiga tim untuk memberikan bantuan secara efektif.

Tim pertama yang terdiri dari tim medis (1 dokter umum, 1 dokter bedah, 1 dokter spesialis kulit, 3 perawat, dan 2 apoteker) menggelar baksos kesehatan umum di Dusun Jeliman Ireng, Pamenang Timur. Ada 148 pasien yang mereka tangani sejak baksos dibuka pukul 09.00 WITA. Di sana mereka menemukan penularan infeksi varicella (cacar air).

Tempat kedua yang dikunjungi oleh tim medis adalah Dusun Montong, Desa Jenggala, Kec. Tanjung. Di sana mereka melayani 30 pasien. Sebelum baksos dilaksanakan pada pukul 15.00 WITA, Lombok kembali diguncang gempa berkekuatan 6.2 SR sekitar pukul 13.30 WITA. Hingga saat ini relawan dan tim medis tetap waspada dalam memberikan pelayanan.


Sebelumnya, pada hari ketiga, 9 Agustus 2018, relawan membagi diri dalam tiga tim untuk memberikan bantuan secara efektif. Salah satu tim mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dan memberikan santunan kepada keluarga 9 orang pasien.


Tim lainnya membagikan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari untuk 4 posko yang berbeda-beda.

Sementara itu, di hari yang sama tim kedua mengadakan kunjungan ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dan memberikan santunan kepada keluarga 9 orang pasien. Masing-masing dari mereka mendapatkan santunan senilai 2 juta rupiah.

Tim ketiga membagikan sembako di 4 posko pembagian bantuan. Posko pertama, Posko Tebango Bolot, relawan membagikan bantuan berupa 7 buah terpal, 23 dus Mi DAAI, 64 selimut, 38 sarung, dan 31 handuk beserta hygenis pack. Di posko kedua, Posko Merah Putih, relawan membagikan 2 buah terpal, 10 dus Mi DAAI, 30 selimut, 30 sarung, 10 handuk beserta hygenis pack. Posko ketiga, Posko Kolo Tanjung menerima 18 buah terpal, 19 dus Mi DAAI, 51 selimut, 29 sarung, 35 handuk beserta hygenis pack. Dan di posko keempat, Posko Villa menerima 20 buah terpal, 24 dus Mi DAAi, 70 selimut, 39 sarung, 39 handuk beserta hygenis pack.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Pemberian Bantuan yang Terus Mengalir di Lombok

Pemberian Bantuan yang Terus Mengalir di Lombok

10 Agustus 2018
Hingga saat ini, kondisi cuaca pascagempa di Lombok yang kering membuat masyarakat tidak nyaman. Selain panas yang menyengat, debu reruntuhan bangunan pun masih menyelimuti Lombok. Di posko bantuan, relawan harus menyiram air ke halaman setiap beberapa menit untuk meminimalisir debu yang beterbangan. Walaupun begitu, relawan TTD dan tim medis Tzu Chi tetap berkeliling Lombok untuk memberikan bantuan.
Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Kembali Bertolak ke Lombok

Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Kembali Bertolak ke Lombok

07 Agustus 2018
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengirimkan bantuan kepada para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat setelah gempa berkekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok, 5 Agustus 2018.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -