Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Bangga Kepada Tzu Chi
Jurnalis : Angelia Sjafri (He Qi Barat), Fotografer : Halim Kusin, Agus D. (He Qi Barat)
Sherina (tengah memegang nampan) bangga terhadap Yayasan Tzu Chi Indonesia yang telah berdiri selama 22 tahun karena telah membantu banyak sekali orang yang kesusahan. Terutama pada ibu Liu Su Mei yang sudah menjadi ketua Tzu Chi Indonesia.
Pada tahun 2016 ini, acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi diadakan pada tanggal 16 Januari dan 17 Januari di hari Sabtu dan Minggu. Acara yang diadakan di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB sampai 11.00 WIB lalu dilanjutkan pada pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Acara pemberkahan akhir tahun ini kerap dihadiri oleh orang-orang dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak kecil sampai para manula. Ini pemandangan yang sangat mengharukan, karena orang-orang yang menghadiri acara pemberkahan bersedia untuk berpartisipasi dan berbuat kebajikan. Kelompok anak remaja Tzu Chi, yang biasa disebut sebagai Tzu Shao, juga berpartisipasi dalam acara pemberkahan akhir tahun ini. Walaupun pada umumnya remaja saat ini lebih cenderung untuk pergi ke mal dan berekreasi, para Tzu Shao lebih memilih untuk membantu dalam acara tahunan ini dari pagi hingga sore selama dua hari berturut-turut.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei (Kiri) mengucapkan syukur atas dukungan relawan kepada Tzu Chi sehingga Tzu Chi bisa berkembang hingga seperti sekarang. Mendengar sharing di Liu Su Mei inilah Sherina memutuskan jika di tahun depan, ia akan turut bersumbangsih di kegiatan Tzu Chi.
“Sebenarnya sih enggak susah, cuma butuh kerja sama aja,” jelas Sherina Bellami, salah satu anak Tzu Shao yang menjadi relawan pembawa lilin. Anak pertama dari dua bersaudara ini telah mengikuti kelas Tzu Shao selama 4 tahun. Sekarang, ia telah menjadi kakak pendamping dalam kelas budi pekerti tingkat SMA (Tzu Shao Ban), atau yang biasa disebut sebagai Daai Jie-jie. Sherina memilih untuk menjadi pembawa lilin atas kemauannya sendiri dan didukung juga oleh orang tuanya. "Kita kan mau menutup tahun (2015) ini dengan baik, jadi kita harus bersyukur atas apa yang kita dapat di tahun kemarin dan semoga yang kita dapat di tahun ini bisa bermanfaat bagi kita,” ucap Sherina berpendapat. Dengan menjadi pembawa lilin dirinya sudah merasa puas dan bahagaia walaupun pastinya ada rasa capek karena harus membantu selama satu hari penuh, ditambah mengikuti latihan sejak beberapa hari sebelumnya. Menurutnya, acara ini menyenangkan karena dapat bertemu dengan teman-temannya. Ia juga merasa senang karena dapat bertemu dengan relawan yang lebih senior. Rasa kekeluargaan yang kental, membuatnya merasa nyaman berinteraksi dengan para relawan senior yang bertugas di acara tersebut. “Para relawan senior (shigu dan shibo) enak untuk diajak ngobrol sehingga membuat hubungan kita selama latihan menjadi sangat dekat,” terang gadis berusia 16 tahun ini.
Sherina juga bangga terhadap Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah berdiri selama 22 tahun karena telah membantu banyak sekali orang yang kesusahan. Terutama pada Liu Su Mei shigu yang sudah menjadi ketua Tzu Chi Indonesia. Walaupun awalnya beliau adalah seorang istri pengusaha dari Taiwan yang tidak mengenal Tzu Chi, namun, berkat beliau Tzu Chi Indonesia bisa berkembang begitu pesat sehingga bisa membantu lebih banyak orang lagi. Melihat semangat Liu Su Mei yang sangat kuat bersumbangsih di Tzu Chi membuat Sherina pun ingin membantu acara pemberkahan akhir tahun di tahun berikutnya. “Semoga pada tahun yang baru ini, bisa menjadi sebuah berkah bagi kita semua dan bisa lebih baik lagi dari yang sebelumnya,” pungkasnya pasti.