Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Jalinan Kasih Sayang

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)

Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2015 kali ini, murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga turut berpartisipasi dalam peragaan isyarat tangan "Celengan Bambu".

“Saat tahun 2003, saya masih balita, waktu itu keluarga pindah dari Kali Angke ke  Perumahan Cinta kasih Tzu Chi, Cengkareng.  Dulu kami berlima  tidur berhimpitan di ruangan yang sangat kecil dan tidak ada tempat tidur atau meja belajar.  Sungguh beruntung, sekarang saya bisa sekolah di Sekolah Cinta kasih Tzu Chi .  Terima kasih Tzu Chi yang telah membantu kami,”  ujar Putri, salah seorang murid yang ikut dalam gerakan isyarat tangan “Celengan Bambu” di acara Pemberkahan Akhir Tahun 2015 yang diadakan pada 16 Januari 2016 di Aula Jing Si Lt. 4, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.  

“Sebenarnya saya tidak PD (percaya diri-red) untuk tampil di panggung tadi. Tapi kita tampilkan yang terbaik, sebab tidak boleh mengecewakan kepercayaan yang sudah diberi oleh guru kita,” kata remaja yang duduk di bangku SMP Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini. Putri yang senang dengan pelajaran budi pekerti ini menerangkan jika menabung di celengan bambu juga sudah menjadi kebiasaan murid-murid sekolah Cinta Kasih dan biasanya celengan akan dituang 6 bulan sekali. “Meskipun jumlahnya sedikit, saya senang bisa ikut menolong orang lain,” terang anak bungsu dari tiga bersaudara yang  bercita-cita menjadi seorang guru ini. “Saya  tertarik  menjadi guru, sebab tugasnya sangat mulia bisa mencerdaskan banyak orang.  Jadi saya harus giat belajar supaya nanti dapat beasiswa seperti Kak Umi farida (alumni Sekolah Cinta Kasih penerima beasiswa dari Sampoerna Foundation -red), idola saya,” pungkas Putri sambil tersenyum bahagia.   

Dua orang kakak beradik, (baju ungu dan biru) Thalia Lovita dan Thexon adalah  murid SMA kelas 11 dan kelas 8 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang memiliki prestasi luar biasa sebagai atlet wushu.


Pathet Paksi Manyura (kiri), guru Kesenian Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang sedang membimbing seorang murid untuk memeragakan tarian pita.

Giat Olah Raga dan Belajar

Senyuman bahagia juga tergambar di wajah Pathet Paksi Manyura.  Guru yang mengajar kesenian di SMP Cinta kasih Cengkareng ini membimbing 33 murid-murid untuk memeragakan tarian Pita. Warna-warni yang cantik tampak mempesona menghiasi panggung. “Tarian pita ini menggambarkan tentang semangat yang baik untuk mengawali tahun baru 2016.  Jadi kita semua mempunyai harapan agar semua dapat berjalan dengan baik, ” terang guru yang sudah 5 tahun mengajar di Sekolah Cinta Kasih ini. Di dalam tarian ini, diselingi juga dengan peragaan olahraga wushu oleh 3 orang siswa murid cinta kasih, yang mana ke dua anak diantaranya berprestasi di bidang olahraga nasional dan internasional.

Dua orang kakak beradik, Thalia Lovita  dan Thexon adalah  murid SMA kelas 11 dan kelas 8 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang memiliki prestasi luar biasa sebagai atlet olahraga wushu. “Mami adalah guru Wushu, jadi kalo waktu luang di rumah kita latihan olahraga ini.  Cita- cita saya juga ingin jadi pelatih wushu. Tahun 2012 saya pernah dapat emas, perak di kejuaraan dunia Wushu di Macau  dan tahun 2013 pernah mendapat medali perunggu SEA Games di Myanmar,”  papar Thalia.  Sang adik, Thexon juga menambahkan jika ia memang senang dengan olahraga wushu. “Wushu  olahraga yang asyik dan seru.   Saya senang dengan wushu.  Prestasi yang berhasil dicapai adalah juara pertama kejuaraan nasional wushu di Jakarta tahun 2012,” kata Thexon. Selain ahli di bidang olahraga beladiri, kedua kakak-beradik ini juga tidak lupa untuk belajar. “Pelajaran sekolah  tidak juga pernah diremehkan. Jadi kami juga selain giat olahraga, juga kita giat belajar,” kata Thexon yang memiliki prestasi rangking ketiga di sekolah.

Putri (kiri), salah seorang murid yang ikut dalam gerakan isyarat tangan “Celengan Bambu” sedang bergurau dengan teman-temannya di waktu istirahat sebelum kembali pentas ke panggung.

Dari kisah murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di atas, semoga jalinan cinta kasih Tzu Chi dengan para murid semakin bertambah panjang seperti dengan tema Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi ini “Jalan cinta kasih universal membentang luas ke seluruh dunia.   Jalinan kasih sayang terus bertahan untuk selamanya”.  Karena cinta Kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, tetapi akan tumbuh dan berkembang karena diteruskan kepada orang lain.  Semoga cinta kasih universal ini terus bersinar di hati para murid dan dapat menyebar luas di masyarakat.


Artikel Terkait

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -