Pemberkahan Akhir Tahun 2016 di Tanjungpinang: Bersyukur Setiap Saat
Jurnalis : Nopianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Reno Wismanto, Bobby, Marina, Eddy Lee (Tzu Chi Batam)Pemberkahan Akhir
Tahun yang digelar Relawan Tzu Chi Batam bersama relawan Tzu Chi Tanjungpinang juga diikuti oleh warga sekitar. Wehisan (tiga dari kiri) merupakan salah
seorang anggota pementasan genderang dan lonceng lagu penutup pada acara kali
ini.
Pemberkahan Akhir Tahun yang digelar Relawan Tzu Chi Batam bersama relawan Tzu Chi Tanjungpinang berlangsung khidmat dan penuh makna. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 7 Januari 2017 ini digelar di Restoran Shangrila, Tanjungpinang. Satu jam sebelum acara dimulai, para peserta sudah berturut-turut tiba di lokasi acara. Acara pemberkahannya sendiri dimulai pada pukul 13.30 WIB.
Para relawan dan juga warga yang hadir tak lupa membawa celengan bambu mereka yang sudah terisi untuk didanakan. Setiap logam yang dituangkan merupakan simbol niat baik warga setempat yang terhimpun beserta kepercayaan mereka terhadap Yayasan Buddha Tzu Chi, sehingga misi-misi Tzu Chi dapat terus berkembang di kota ini.
Setelah bersama-sama melafalkan Gatha Pedupaan, 18 relawan Tzu Chi Batam mengawali acara siang hari ini dengan peragaan genderang dan lonceng yang diiringi Ode Giat Mempraktikkan Dharma. Lalu, relawan mengajak para peserta bersama-sama mengulas kembali berbagai peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun ini dan jejak cinta kasih Tzu Chi melalui video Kilas Balik Tzu Chi Taiwan 2016.
Pemberkahan Akhir Tahun ini digelar di Restoran Shangrila, Tanjungpinang, Sabtu, 7 Januari 2017.
Melihat sumbangsih nyata dan ketulusan hati dari insan Tzu Chi, para hadirin pun semakin termotivasi untuk mendukung misi dari yayasan amal sosial ini, salah satunya Reni (peserta kedua dari kiri).
Melihat sumbangsih nyata dan ketulusan hati dari insan Tzu Chi, para hadirin pun semakin mendukung misi dari yayasan amal sosial ini. Salah satunya Reni. “Kita melihat begitu banyak bencana dan orang-orang yang tidak mampu dan yang membutuhkan bantuan. Kita bersyukur ada di sini bisa memberikan bantuan untuk orang orang yang membutuhkan,” jelasnya.
Giat melatih diri di Mazhab Tzu Chi
Selain pementasan genderang dan lonceng, 16 orang relawan Tanjungpinang juga membawakan isyarat tangan Sutra Makna Tanpa Batas Bab Pembabaran Dharma. Di antara mereka adalah relawan baru, salah satunya Elsia Celesta. Elista senang bisa mengikuti penyelaman sutra kali ini. “Saya merasa sangat senang dan bersyukur. Apalagi pementasan sutra dapat membuat orang-orang di sekeliling bahagia,” ujarnya.
Satu hari satu niat baik, masyarakat setempat pun membawa celengan bambu ke acara ini.
Kesan positif yang serupa juga dirasakan Wehisan, salah satu anggota Tzu Ching Batam. Wehisan ikut tampil dalam pementasan genderang dan lonceng lagu penutup. Ia mengungkapkan, semenjak bergabung di Yayasan Buddha Tzu Chi, dirinya mulai memperbaiki kebiasaan buruk, serta belajar memikul tanggung jawab. "Saya dulunya kalau ditunjuk untuk memegang sebuah tanggung jawab, pasti enggan. Namun saya sudah lebih berani sekarang, menerima segala tugas di Tzu Ching dengan sukarela," jelasnya.
Kapal Dharma Tzu Chi telah berlayar selama setengah abad. Sebagai pendiri dari yayasan kemanusiaan ini, Master Cheng Yen terus menyemangati para insan Tzu Chi untuk senantiasa melatih kebijaksanaan dan menggarap ladang berkah setiap saat. Hal ini juga merupakan doa yang tersirat dalam angpao Fu Hui (Berkah dan Kebijaksanaan) yang diterima oleh 409 peserta acara pemberkahan kali ini. Pemberkahan Akhir Tahun pun diakhiri dengan pementasan lagu penutup yang diadaptasi dari 12 Ikrar Agung Buddha Bhaisajya Guru.