Qin Xing Song atau himne ajaran Jing Si dibawakan oleh para relawan Tzu Chi Bandung dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2023 yang berlangsung di Aula Jing Si Bandung.
Pada Minggu, 28 Januari 2024, sebanyak 759 undangan yang terdiri dari masyarakat umum, penerima bantuan dan juga para donatur hadir di acara Pemberkahan Akhir Tahun (PAT) 2023. Acara ini sebagai bentuk ucapan syukur para relawan Tzu Chi Bandung kepada setiap insan yang telah bersumbangsih setia memupuk kebijaksanaan di jalan Bodhisatwa.
"Bentuk syukur atas sumbangsih dari banyak orang yang mendukung Tzu Chi Bandung selama ini. Kita senang banyak yang datang dan juga kita ada galeri sehingga jadi banyak tahu apa yang telah kita lakukan," ungkap Trimino Putih, relawan Tzu Chi Bandung.
Pada kesempatan ini ada 164 relawan yang bersatu hati dan bertekad untuk terus menebarkan cinta kasihnya. Tak hanya itu, total ada 62 orang dari Sekolah Unggulan Cinta Kasih turut meramaikan acara PAT 2023 tersebut. Diharapkan hal ini menjadi perpanjang tangan Master Cheng Yen untuk terus menebar kebaikan di hati setiap insan.
Hong Hok San (kiri), relawan yang telah bergabung di Tzu Chi sejak 2013 begitu semangat untuk ikut serta menyiapkan PAT 2023.
Hong Hok San, relawan Tzu Chi Bandung yang telah bergabung sejak 2013 juga begitu semangat untuk ikut serta menyiapkan PAT 2023. “Seneng pisan atuh, acara ini setahun sekali bisa kumpul relawan juga. Ikut Tzu Chi udah lama pisan bahagia aja kalau ikut kegiatan ini teh,” kata Fusung sapaan akrab Hong Hok San.
Meski usainya tidak muda lagi Hong Hok San setia melayani para relawan dan para tamu yang hadir dengan menyiapkan makanan. “Ya saya siapin snack untuk relawan dari pagi, trus siangnya makanan untuk beberapa tamu. Seneng gitu bisa melayani punya kepuasan aja jang saya mah,” lanjutnya.
Lain cerita dengan Lana Octaviana, relawan Tzu Chi Bandung yang bertugas sebagai penanggung jawab alur peserta yang hadir di Aula Jing Si Bandung. “Saya senang banget di pilih dan bisa ikut berkontribusi di PAT 2023 ini, banyak hal yang saya dapatkan. Tzu Chi sudah memfasilitasi kita yang punya niat berbagi kepada sesama, bagaimana kita bisa turut terlibat dalam misi kemanusian, pendidikan, kesehatan, dan misi pelestariam lingkungan. Satu lagi, di Tzu Chi kita bertemu relawan-relawan dengan berbagai macam karakter itu menarik buat saya. Artinya belajar sabar, belajar memahami mereka,” ujar Lana.
Kebahagiaan Penuh Rasa Syukur
Setiap tahunnya Tzu Chi Bandung selalu menampilkan pertujukan musik Angklung oleh murid Sekolah Unggulan Cinta Kasih, Pangalengan. Meski menampilkan pertunjukan yang sama, namun selalu ada cerita yang berbeda dari para murid-murid.
“Awalnya, kami diajak sama guru untuk latihan bahasa isyarat sama Angklung buat di Tzu Chi,” kata Afifah dan Aisyah, murid Sekolah Unggulan Cinta Kasih yang ikut tampil di PAT 2023. Sejak bulan November 2023 lalu, relawan Tzu Chi melakukan kunjungan untuk melatih penampilan para guru dan siswa-siswi. “Ini PAT kedua kita, tahun depan udah enggak bisa ikut lagi, tapi kalau ada kesempatan sih pengen ikut lagi,” jelas keduanya. Afifah dan Aisyah juga mengatakan mereka sangat senang pada sesi doa bersama, “Soalnya bisa mendoakan dunia bebas bencana untuk tahun baru ini.”
Pertujukan musik Angklung dari murid Sekolah Unggulan Cinta Kasih, Pangalengan juga memeriahkan kegaiatn Pemberkahan Akhir Tahun 2023 di Tzu Chi Bandung.
Nasywa Fhawana, relawan Tzu Ching Bandung yang bertugas menjadi PIC murid-murid Sekolah Unggulan Cinta Kasih, Pangalengan merasa bersyukur dan bahagia karena dapat mengajari dan menemani mereka dari masa latihan sampai tampil di acara PAT 2023. “Waktu aku jaga di panggung untuk nyiapin penampilan sampai aku ikut tampil sama mereka di lantai 3, hati aku bergetar banget bisa lihat perjuangan anak-anak SD Sekolah Unggulan Cinta Kasih dan gurunya buat latihan. Itu bikin aku bangga,” cerita Nasywa. “Aku harap, para relawan bisa merasakan penampilan mereka yang penuh dedikasi dan welas asih,” tutupnya.
Berlanjut pada sesi sharing relawan amal. Kali ini, Tzu Chi Bandung mengundang Richie selaku penerima bantuan. Intan Vandhery selaku moderator pada sesi sharing ini menjelaskan bahwa biaya kontrak tempat tinggal serta biaya hidup keluarga Richie ditanggung oleh Tzu Chi. “Jadi, uang yang seharusnya dipakai untuk biaya kost itu, bisa digunakan untuk keperluan lain,” jelas Intan.
Ia juga menjelaskan, bahwa yang seharusnya hadir pada sesi tersebut adalah Yo Soe Lan, tetapi karena baru mendapat kabar Yo Soe Lan jatuh sakit, maka Richie selaku anak pun menggantikannya di sesi ini. Meski demikian, Richie tetap bisa menceritakan jalinan jodoh dirinya dengan Tzu Chi. Berawal dari tetangga yang menyampaikan pada keluarganya untuk datang ke Tzu Chi, tak lama kemudian, relawan pun datang melakukan survei.
Intan Vandhery menjadi moderator saat Richie (tengah) keluarga penerima bantuan Tzu Chi dan Laura Inrayani (kanan), relawan pendamping Gan En Hu berbagi kisahnya dalam sesi sharing di PAT 2023 Tzu Chi Bandung.
“Saya survei keluarga Yosulan itu bulan Juni 2021. Waktu itu, saya diajak Yuli Shijie,” tutur Laura Indrayani, relawan pendamping keluarga Yo Soe Lan. “Menurut saya, mereka adalah orang-orang yang sangat luar biasa. Selama saya mendampingi mereka, saya tidak pernah mendengar mereka mengeluh atas hidupnya. Mereka selalu bersyukur,” jelas Laura ketika ditanya mengenai perasaannya selama mendampingi keluarga Yo Soe Lan.
Tak hanya menerima bantuan, Richie dan kakaknya, Happy, juga bergabung sebagai relawan. “Rasanya senang, bisa lebih percaya diri. Saya merasa hidup saya jadi lebih berharga setelah bertemu dengan Tzu Chi,” jelas Richie ketika ditanya bagaimana rasanya jadi relawan. “Keluarga kami juga tidak mau hanya menerima, tetapi juga ingin memberi,” tegasnya.
Selepas sesi sharing, Qin Xing Song atau himne ajaran Jing Ai pun dibawakan oleh para relawan. Sebanyak lebih dari 34 relawan termasuk bagian shou yi telah berlatih dengan giat sejak bulan November 2023 lalu. Hasilnya, tepuk tangan meriah memenuhi lantai 4 selepas penampilan. Kebahagiaan tak hanya dirasakan oleh para tamu yang menonton, tetapi juga para pemain.
“Tampil di Qin Xing Song ini merupakan pengalaman pertama bagi saya. Memainkan tambur ini melatih konsentrasi, kesabaran, dan kekompakan antar pemain. Saya sangat bangga pada diri saya sendiri dan semua pemain, terutama pada Intan Shijie yang sudah melatih kami dengan kesabaran dan keceriaan,” jelas Fajrie Anggono, relawan yang memainkan tambur.
Relawan Tzu Chi Bandung, Trimino Putih yang menjadi PIC acara PAT 2023 tengah membagikan Angpao Bekah dan Kebijaksanaan dari Master Cheng Yen kepada para tamu yang hadir.
Kebahagiaan juga turut dirasakan Riana Wartono, relawan abu yang memiliki banyak tugas di PAT 2023 ini sebagi pembawa alur lilin, angpao, shou yi, dan penerima tamu VIP. “Saya sangat bahagia bisa berinteraksi dengan peserta dan teman-teman relawan Tzu Chi, terasa seperti keluarga antar sesama relawan,” tutur Riana yang telah bergabung di Tzu Chi sejak 2019. “Yang dirasakan setelah PAT adanya kepuasan hati, bertoleransi, bersyukur, dan berpengertian antar sesama relawan. Bukan hanya semakin semangat, tapi juga semakin jatuh hati pada Tzu Chi,” jelas Riana sembari menunjukkan senyumnya dengan bangga.
Acara PAT 2023 ini telah mengisi hati banyak orang-orang. Tanpa pandang usia, agama, ras, atapun suku, semua lapisan masyarakat bisa turut berkontribusi memberikan semangat welas asihnya di Tzu Chi. Layaknya teratai yang tetap bisa hidup di air kotor, Tzu Chi selalu hadir memberikan uluran tangan kepada orang-orang di tengah kesulitan. Layaknya teratai yang tetap bisa menunjukkan keindahannya, Tzu Chi siap memberikan cinta kasih apapun yang terjadi. Di tengah Kota Kembang ini, bunga teratai Tzu Chi terus tumbuh menunjukkan keanggunannya.
Editor: Arimami Suryo A.