Pemberkahan Akhir Tahun 2024 : Giat, Sadar, Tekun dan Semangat Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

Jurnalis : Wendy, Jia Hui (Tzu Chi Batam), Fotografer : Andy, Candra, Hoslan, Supardi, Vincent, Wendy (Tzu Chi Batam)
Relawan dengan penuh kesungguhan menampilkan pertunjukan lagu isyarat tangan.

Di awal tahun, Yayasan Buddha Tzu Chi menyelenggarakan Pemberkahan Akhir Tahun sebagai wujud ungkapan rasa syukur dari Master Cheng Yen atas sumbangsih dan kontribusi para insan Tzu Chi di seluruh dunia. Pada Minggu, 12 Januari 2025, Tzu Chi Batam menyelenggarakan pemberkahan akhir tahun di Aula Jing Si Batam. Pemberkahan mengusung tema “Giat mengembangkan perhatian benar untuk belajar dan sadar, tekun dan bersemangat dalam mempraktikkan jalan Bodhisattwa.” Dihadiri oleh 914 peserta, pemberkahan berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan meskipun Batam diguyur hujan, tetapi antusiasme peserta untuk menghadiri acara ini tetap tinggi.

Rangkaian acara dimulai dengan prosesi doa Gatha Pembuka Sutra dan lantunan Dharma Sutra Makna Tanpa Batas. Suasana khidmat terasa ketika lantunan doa mengisi seisi ruangan. Acara dilanjutkan pementasan isyarat tangan adaptasi Sutra Menggalang Hati dan Menggalang Cinta Kasih.Kesungguhan relawan terlihat dari ketekunan dalam menjalani latihan selama dua bulan. Setiap gerakan yang ditampilkan mengandung makna mendalam sebagai wujud nyata nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam Sutra tersebut.

Rita Wati merasa terharu saat menyaksikan video kilas balik yang mengingatkannya untuk selalu bersyukur.

Acara kemudian dilanjutkan penayangan video kilas balik  perjalanan Tzu Chi Internasional dan Batam. Kisah dalam video membuat banyak peserta terharu, salah satunya Rita Wati. Rita menghadiri acara Tzu Chi untuk pertama kalinya bersama keluarganya. “Setelah melihat video kilas balik, saya merasa sadar ternyata di luar sana masih banyak yang butuh bantuan, jadi saya belajar untuk dapat lebih bersyukur”, ujarnya.

Novianty bersyukur atas dukungan Tzu Chi yang telah memberinya harapan baru.

Salah satu momen paling menyentuh hati peserta adalah sesi sharing kasus dari Novianty, penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi Batam. Novianty sangat bersyukur kepada Tzu Chi yang telah memberinya harapan baru dalam membantu pengobatan kakinya. Ia menceritakan bagaimana relawan mendampinginya selama tiga tahun dari awalnya hanya bisa terlentang dan dari pihak rumah sakit menganjurkan untuk amputasi hingga akhirnya kondisi sekarang sudah dapat berjalan. “Obat yang pertama kali buat diri kita adalah diri kita sendiri, kita harus percaya dan yakin pasti akan sembuh” tuturnya.

Memasuki penghujung acara, ada pelantikan komisaris kehormatan (Rong Dong) dan penyerahan simbolis angpao kebajikan kepada semua tamu sebagai tanda cinta kasih dan harapan baik untuk tahun mendatang.

Mulyanto antusias mengajak warga titik pelestarian lingkungan untuk mengikuti pemberkahan akhir tahun.

Keberhasilan acara Pemberkahan Akhir Tahun ini tidak terlepas dari peran tim sosialisasi kegiatan. Mulyanto, sebagai bagian dari tim sosialisasi kegiatan antusias mengajak relawan ikut mengenalkan acara Pemberkahan ini. “Semangat harus kita mulai dari kita sendiri, tapi tidak terluput harus memiliki teman bajik," tegasnya.

Teman bajik yang dimaksud adalah orang yang selalu mendukung di dalam setiap kegiatan yang dijalankan dan tentunya suatu kegiatan tidak bisa dijalankan secara sendiri. Mulyanto menyampaikan harapannya, “Yang hadir di acara pemberkahan ini baik yang sebelumnya atau yang sudah mengenal Tzu Chi, yang sudah mengenal Tzu Chi saya yakin akan lebih mengenal lebih dalam apa yang menjadi tujuan kita, mereka yang belum mengenal akan terinspirasi dan mengajak orang lain untuk sama-sama masuk ke dalam barisan relawan Bodhisatwa ini.”

Ye Shun Cheng bersama ayahnya dengan tekad kuat ikut hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun Batam.

Acara ini juga dihadiri 11 relawan dari Singapura. Diantara rombongan relawan, Ye Shun Cheng membawakan kisah yang sangat menginspirasi. Ayahnya Ye Rong Guang, meskipun tidak dapat melihat, tetap dengan tekad kuat menyeberangi lautan untuk menghadiri acara ini.  Meski mempunyai keterbatasan, ia mampu merasakan dan menghayati makna dari setiap pesan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut.

Xie You Mei dan Xie Shui Lan, relawan Komite dari Singapura merasakan kesan yang mendalam dari sharing kisah GEH (penerima bantuan). Menurut Xie You Mei makna yang mendalam adalah bersyukur. “Bagaimana langkah nyata Tzu Chi dalam membantu orang yang kesusahan, memberikan mereka dukungan sehingga mereka dapat merasakan ketulusan tersebut,” ujarnya.

Relawan Singapura terharu merasakan kesan yang mendalam dari kisah penerima bantuan Tzu Chi Batam.

“Lewat pemberkahan ini, kita ingin mengajak lebih banyak masyarakat atau relawan belajar dan sadar sesuai apa yang Master ajarkan, karena jalan Bodhisatwa ini tidak bisa satu ataupun dua orang, kita butuh merangkul lebih banyak relawan untuk bergabung di jalan Bodhisatwa.” tutur Dukman, Koordinator kegiatan. Dukman juga mengucap syukur dan terima kasih kepada para donatur Tzu Chi yang telah bersama sama dengan Tzu Chi bersumbangsih tenaga ataupun dana kepada masyarakat yang susah dan perlu dibantu.

Menggerakkan Hati, Menyebarkan Cinta Kasih
Tomi, salah satu GEH (penerima bantuan) yang saat ini bergabung sebagai relawan turut  serta dalam pementasan isyarat tangan. Tomi menceritakan bagaimana perjalanan Tzu Chi memberikan bantuan dalam pendidikannya. “Setelah saya bergabung di barisan Tzu Chi, saya punya sudut pandang yang berbeda mengartikan cinta kasih Tzu Chi itu seperti apa, dengan realisasi menyebarkan kasih sayang dan kebaikan kepada semua makhluk hidup.” jelasnya. Tomi juga menambahkan makna yang tersirat dalam pementasan isyarat tangan. “Dari lagu isyarat tangan ini juga mengartikan bahwa kita tidak hanya berfokus pada manusia saja melainkan ke seluruh makhluk hidup. Jadi, benar-benar menyucikan hati itu dan benar-benar nyata.” tegasnya.

Chrenta Meity Sembiring (jaket hijau), penerima bantuan Tzu Chi, menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan untuk menunjang kehidupannya.

Chrenta Meity Sembiring, salah satu penerima bantuan Tzu Chi Batam adalah seorang pejuang kanker yang telah melewati berbagai tantangan dalam hidupnya. Sebagai seorang ibu tunggal tanpa pekerjaan tetap,  Chrenta harus menjalani pengobatan kemoterapi sebanyak 6 kali dan 30 kali radio terapi. Bantuan Tzu Chi menjadi penyokong penting dalam pengobatan penyakit yang dideritanya. Awal Chrenta mengenal Tzu Chi melalui temannya yang juga seorang pejuang kanker. Hal ini memotivasinya untuk memberikan dukungan kepada orang lain yang menghadapi perjuangan serupa.

“Saya bukan orang yang bercukupan, tetapi saya bisa memberikan waktu dan diri saya untuk menemani mereka, memberikan kata-kata semangat agar terus berjuang dan berobat” tuturnya. Chrenta juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para relawan dan donatur yang telah berkontribusi dalam hidupnya. “Kalau dari diri kita tidak ada timbul niat, tidak ada timbul kemauan. Jadi harus mulai dari diri kita dulu seperti Tzu Chi yang telah memberikan waktunya dan tenaga untuk membantu,” tambahnya.

Melalui Pemberkahan ini, Tzu Chi mengajak setiap individu untuk tidak hanya berbagi secara materi, tetapi juga melibatkan hati dan perasaan dalam setiap tindakan kebaikan. Dengan demikian, akan tercipta masyarakat yang harmonis dan lebih peduli sesama, sesuai dengan misi Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih universal.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2024: Dua Dekade Tzu Chi Bandung

Pemberkahan Akhir Tahun 2024: Dua Dekade Tzu Chi Bandung

17 Januari 2025

Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung menggelar Pemberkahan Akhir Tahun sekaligus merayakan kiprah Tzu Chi Bandung selama 20 tahun menebar cinta kasih di Jawa Barat pada Minggu, 12 Januari 2024.

"Menyebar Kebajikan, Merangkai Kebahagiaan di Awal Tahun"

16 Januari 2025

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyambut tahun baru dengan semangat kebajikan, membagikan undangan digital untuk acara Pemberkahan Akhir Tahun. Sebuah ide yang unik sekaligus menarik perhatian.

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 : Giat, Sadar, Tekun dan Semangat Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 : Giat, Sadar, Tekun dan Semangat Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

17 Januari 2025

Dihadiri 914 peserta, pemberkahan akhir tahun di Aula Jing Si Batam berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini juga dihadiri relawan Tzu Chi Singapura.

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -