Pemberkahan Akhir Tahun 2024 dihadiri oleh 107 tamu undangan yang penuh antusias. Dalam acara ini, relawan mengajak semua yang hadir untuk terus berkembang dalam kebijaksanaan dan semangat dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Waktu begitu cepat berlalu, dan kini kita bersyukur telah berhasil melewati tahun 2024 dengan penuh sukacita. Sebagai wujud rasa terima kasih, para relawan Tzu Chi Makassar menyelenggarakan Pemberkahan Akhir Tahun 2024 untuk menghargai setiap individu yang dengan setia telah berkontribusi dalam menumbuhkan kebijaksanaan di jalan Bodhisatwa. Kegiatan yang diadakan pada Minggu 19 Januari 2025 ini mengangkat tema: Giat Mengembangkan Perhatian Benar untuk Belajar dan Sadar; Tekun dan Bersemangat dalam Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Kegiatan ini dihadiri oleh 107 tamu undangan yang penuh antusiasme, siap untuk terus melangkah bersama dalam menjalani jalan kebijaksanaan.
Pemberkahan dimulai dengan pemutaran video Tzu Chi Indonesia 2024. Dalam tayangan Kilas Balik Tzu Chi Indonesia, hadirin dapat merasakan kehangatan dan cinta kasih para Bodhisatwa yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Kewelasasihan mereka mengingatkan mereka bahwa meskipun kehidupan penuh dengan penderitaan dan kesedihan, selalu ada harapan dan cinta kasih yang menyertainya.
Tak hanya itu, para tamu, donatur, dan relawan juga menyaksikan Kilas Balik Tzu Chi Makassar pada tahun 2024. Video tersebut membawa mereka untuk mengenang kembali momen-momen penuh makna ketika mereka berbagi kasih dengan sesama. Dari pembagian paket sembako hingga bantuan kesehatan, setiap aksi kebaikan yang dilakukan terasa begitu berarti dan disertai dengan rasa haru dan syukur.
Kebahagiaan dan kegembiraan tampak pada wajah tamu undangan yang berbagi berkah dan cinta kasih melalui penuangan Koin Cinta Kasih, sebuah simbol dari keinginan untuk menyebarkan kebaikan di dunia. Aksi ini mencerminkan semangat tulus mereka dalam memberi dan mendukung sesama.
Ketua Hu Ai Tzu Chi Makassar, Mersian Tjoe, memberikan sambutan hangat kepada semua peserta. Ia mengapresiasi dedikasi dan semangat tanpa batas yang telah ditunjukkan oleh para relawan dan donatur sepanjang tahun. Dalam sambutannya, ia mengajak semua yang hadir untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan kepedulian dalam menjalankan misi kemanusiaan.
"Tzu Chi Makassar telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya kemanusiaan di Kota Anging Mamiri ini melalui berbagai program, seperti kesehatan, pendidikan, pelestarian lingkungan, dan bantuan sosial. Dengan semangat dan komitmen tulus, Tzu Chi terus berusaha menciptakan dunia yang lebih baik lewat aksi nyata dan cinta kasih tanpa batas. Untuk itu, untuk melindungi bumi, kita semua harus memiliki cinta kasih yang menyeluruh, bukan hanya untuk sesama manusia, tetapi juga untuk semua makhluk hidup," ujar Mersian Tjoe.
Pemberkahan ini juga diwarnai dengan berbagai penampilan. Para relawan menampilkan isyarat tangan Satu Keluarga yang penuh makna, serta penuangan Koin Cinta Kasih. Selain itu, beberapa penerima bantuan Tzu Chi berbagi kisah mereka dalam sesi talkshow yang mengharukan.
Bantuan Tzu Chi untuk Mereka yang Membutuhkan
Salah satu cerita yang menyentuh datang dari Meike Thio, yang sejak tahun 2022 telah menerima bantuan dari Tzu Chi Makassar melalui program bedah rumah. Rumah yang selama 20 tahun dihuni, terbuat dari kayu dan triplek secara semi permanen, kini telah diubah menjadi tempat yang lebih layak dan penuh cinta kasih. Rumah tersebut kini dibangun dengan material batu yang lebih kokoh dan permanen.
"Saya tinggal di rumah ini sudah 20 tahun, dan seringkali jika hujan, rumah banjir dan bocor. Bahkan, ketika masuk ke dalam rumah, saya harus menunduk karena bangunan yang sangat rendah. Namun, berkat jalinan jodoh dengan Tzu Chi, melalui salah satu relawan, rumah saya dibedah dalam waktu 6 bulan dan kini menjadi rumah yang layak huni serta nyaman untuk ditempati," ungkap Meike Thio dengan suara terbata-bata, penuh rasa syukur dan terharu.
Dalam sesi talkshow, beberapa penerima bantuan Tzu Chi berbagi kisah mengharukan tentang perjalanan hidup mereka serta rasa terima kasih yang mendalam kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas segala bantuan yang telah diberikan. Mereka mengungkapkan betapa besar arti dukungan ini dalam mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Meike Thio juga menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas bantuan Tzu Chi, yang telah membuatnya merasa bagian dari keluarga besar. "Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah merenovasi rumah saya hingga menjadi rumah yang layak untuk dihuni. Jalinan jodoh yang tidak terputus ini, meski saya seorang yang kurang mampu, telah memberikan saya rasa kehangatan dan perhatian. Saya merasa diterima dan menjadi bagian dari satu keluarga baru," ungkapnya dengan penuh haru.
Selain Meike, ada juga kisah mengharukan dari Ida, seorang buruh cuci yang mendapatkan bantuan dari Tzu Chi. Suaminya mengidap penyakit mata yang menyebabkan penglihatannya buram. Ida pertama kali mengenal Tzu Chi pada tahun 2018, melalui jalinan jodoh yang membawanya bertemu dengan relawan-relawan yang peduli dan siap membantu. Kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa Tzu Chi hadir untuk memberikan harapan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
"Awal saya mengenal Tzu Chi pada tahun 2018, ketika suami saya, Benny, mengidap penyakit mata yang buram. Kami sudah berobat di Makassar, namun tidak ditemukan penyebabnya. Akhirnya, berkat jalinan jodoh dengan Tzu Chi, kami dirujuk untuk berobat ke Jakarta. Namun, takdir berkata lain, penyakit tersebut tetap tidak ditemukan. Meski demikian, kami tidak menyerah, begitu pula dengan Tzu Chi yang terus mendampingi kami. Tzu Chi tetap memberikan bantuan biaya hidup jangka panjang, karena suami saya sudah tidak bisa lagi menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Ida penuh rasa syukur.
Ia kemudian berdiri dan menunduk sebanyak tiga kali sebagai penghormatan kepada para relawan yang telah memberikan bantuan tanpa henti. "Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah menemani kami sejak awal di Makassar, hingga rujukan ke Jakarta, dan sampai saat ini masih memberikan perhatian tanpa batas kepada keluarga kami," tambahnya.
Acara pun dilanjutkan dengan doa bersama, di mana semua peserta dengan khusyuk memanjatkan doa untuk memohon berkah dan petunjuk di tahun yang akan datang. Suasana menjadi hening, dipenuhi dengan doa-doa tulus dari hati yang penuh harapan, sembari para peserta menyalakan pelita sebagai simbol cahaya harapan.
Acara dilanjutkan dengan pembagian angpao berkah yang dipenuhi doa restu dari Master Cheng Yen, yang mengiringi harapan dan berkah untuk tahun yang baru. Setiap angpao diberikan dengan penuh doa agar semangat kebaikan terus berkembang dan membawa kedamaian.
Sebagai penutup, para tamu undangan dan relawan menerima angpau berkah dan suvenir. Puncak acara ini adalah pembagian angpau berkah, yang diiringi doa restu dari Master Cheng Yen, memberikan berkah dan semangat untuk terus melangkah dengan cinta kasih di tahun yang baru.
Memperpanjang Barisan Relawan Tzu Chi di Makassar
Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2024 Tzu Chi Makassar ditutup dengan peluncuran Komunitas Tunas, sebuah wadah bagi relawan muda Tzu Chi yang berusia 15 hingga 35 tahun. Komunitas Tunas bertujuan memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Diharapkan, dengan adanya komunitas ini, barisan relawan Tzu Chi di Makassar dapat terus berkembang dan memperkuat semangat kebersamaan.
Puncak acara adalah peluncuran Komunitas Tunas, sebuah wadah bagi relawan muda Tzu Chi yang berusia 15 hingga 35 tahun untuk berkarya dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Komunitas ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk terlibat dalam misi kemanusiaan dan memperpanjang barisan relawan Tzu Chi di Makassar.
Budi, Wakil Ketua Komunitas Tunas menyatakan, "Kami berharap dengan adanya komunitas ini, barisan relawan Tzu Chi di Makassar akan semakin panjang. Kami terbuka untuk menerima semua kalangan, tanpa memandang agama, suku, atau ras. Semua yang memiliki semangat untuk berbuat kebaikan dipersilakan bergabung."
Pukul 12.00 WITA, Pemberkahan Akhir Tahun 2024 ditutup dengan perasaan haru dan syukur. Para peserta meninggalkan acara dengan hati yang penuh kegembiraan, inspirasi, dan semangat baru. Semoga semangat kebaikan yang terpancar dari acara ini terus membara, menjadikan dunia tempat yang lebih baik untuk kita semua.
Editor: Metta Wulandari