Pemberkahan Akhir Tahun: Bangkitkan Tekad dan Jalankan Ikrar

Jurnalis : Imelda Kristanti (Tzu ChiSurabaya), Fotografer : Hari Tedjo (Tzu ChiSurabaya)
 
 

fotoPembagian Ang pao Master oleh Relawan Tzu Chi

Sebagai rasa syukur karena telah melewati tahun 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2012. Acara ini di selenggarakan di Hall Mangga Dua Centre Surabaya pada hari Minggu, tanggal 27 Januari 2013 dan dihadiri sekitar 500 orang tamu dan relawan. Acara ini bertujuan untuk membangkitkan tekad relawan dalam menjalankan ajaran Jing Si, yaitu giat mempraktikkan ajaran kebenaran, melalui jalan Bodhisatwa dunia. 

Tema yang dibawakan dalam acara kali ini adalah “Kehidupan bersahaja menumbuhkan hati yang berwelas asih. Ketulusan dan kebajikan memupuk cinta kasih yang bijaksana”. Kehidupan sehari-hari yang bersahaja, akan membawa kebahagiaan. Sesungguhnya kebahagiaan muncul karena tahu untuk berpuas diri, dan bersumber dari ketenangan hati.

Acara pemberkahan di awali dengan iringan alunan genderang yang seolah membangkitkan semangat dan tekad  umat manusia untuk senantiasa berada di jalan Boddhisatwa. Kemudian dilanjutkan dengan Gatha Pembuka Sutra  dan pemutaran video jejak langkah insan Tzu Chi Surabaya dan International selama tahun 2012 . Dengan pemutaran video ini, ditampilkan sumbangsih para insan Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih membantu sesama yang dilanda bencana, melestarikan lingkungan, mengajarkan kepada anak-anak ,cinta kasih, dan bagaimana berbakti terhadap orang tua. 

Bapak Ahmad Fithon salah seorang relawan dari Starbucks, sebuah waralaba kedai kopi  yang terkenal di Surabaya, mengungkapkan kebahagiaannya melalui sebuah sharing.  “Dapat bergabung menjadi relawan daur ulang Tzu Chi adalah sebuah berkah. Ini pertama kalinya saya mengikuti acara ini dan saya bangga  dengan Tzu Chi, karena dapat membantu menyelamatkan bumi dan banyak jiwa. Jalinan kasih dan jalinan jodoh baik Tzu Chi menjadikan setiap orang terinspirasi untuk mengikuti jejaknya” ungkap Ahmad.

Pada tahun lalu, insan Tzu Chi menggalakkan gerakan pertobatan besar berupa pementasan adaptasi Sutra “Dharma Bagaikan Air”, yang mana banyak orang mendapatkan manfaatnya dalam kehidupan dan berhasil mengubah kondisi kehidupan mereka. Sutra ini memiliki makna, Dhamma bagaikan air yang membersihkan noda batin manusia yakni kebencian, keserakahan dan kebodohan batin.  Pada acara pemberkahan akhir tahun inipun,  dipentaskan kembali adaptasi Sutra “Dharma Bagaikan Air” dalam peragaan bahasa isyarat tangan.  Bahasa isyarat tangan ini diperagakan oleh para relawan Tzu Chi dari berbagai kalangan dan usia.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Menerima Angkau Berkah Tzu Chi (kiri).

  •  Peragaan isyarat tangan  Xing Yuen oleh Shi Xiong (kanan).

Dengan berlatih penuh semangat selama lebih dari satu bulan, para insan Tzu Chi berusaha keras, bersatu hati untuk dapat memperagakan adaptasi sutra dengan formasi bahasa isyarat tangan yang harmonis, serasi,  dan anggun dalam setiap gerakannya. Bahkan, agar dapat menyampaikan pesan Dharma yang terkandung dalam Sutra dengan baik, para insan Tzu Chi ini bertekad untuk bervegetarian selama 108 hari.

 Sebagai teladan dari semangat dan tekad yang teguh , para insan Tzu Chi memperagakan barisan “Xing Yuan”, yang memiliki makna Jalankan Ikrar. Lagu ini  diadaptasi dari cerita perjalanan Mahabhiksu Jian Zhen  yang memiliki tekad teguh dalam membabarkan Dharma. Tekad membara dan teguh tak tergoyahkan meskipun banyak halangan, ditunjukkan dalam bentuk formasi kapal yang terus bertahan meski terombang-ambing diterpa badai. 

Seperti tahun sebelumnya, Dalam acara ini juga dibagikan angpao Master Cheng Yen yang berasal dari royalti penjualan buku-buku Master Cheng Yen.  Angpao ini melambangkan ungkapan terima kasih, dan  berkah kebijaksanaan  dari Master Cheng Yen kepada para insan Tzu Chi. Dalam acara pemberkahan akhir tahun ini, juga diadakan sosialisasi celengan beras, dan penggalangan dana untuk  para korban bencana banjir di Jakarta.  Dalam sosialisasi ini, para insan Tzu Chi menggalang donasi  beras, untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Acara diakhiri dengan doa bersama seluruh relawan dan tamu yang hadir, mendoakan dengan tulus agar dunia menjadi lebih baik, masyarakat aman dan sejahtera. Juga doa bagi saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana banjir di Jakarta, semoga terbebas dari bencana dan penderitaan. (imelda kristanti) 

 

 
 

Artikel Terkait

Dengan Melakukan Aku Mengerti

Dengan Melakukan Aku Mengerti

21 Agustus 2013 Semua anak muda terlihat semangat dan bersukacita, kendati pada hari minggu biasanya anak-anak muda lebih memilih menghabiskan waktu mereka di pusat-pusat pembelanjaan atau pergi untuk beristirahat, tetapi mereka malah memilih untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan.
Menelisik Filosofi Celengan Bambu

Menelisik Filosofi Celengan Bambu

19 Agustus 2015 Pada Senin, 4 Mei 2015, di Bank Sinar Mas Sorong, Papua Barat, insan Tzu Chi Sinar Mas mengajak para staf dan manajemen untuk ikut dalam menggalang dana melalui celengan bambu.
Suara Kasih: Mengurangi Nafsu Keinginan

Suara Kasih: Mengurangi Nafsu Keinginan

27 Agustus 2012 Tindakan bajik ini sungguh menciptakan kekuatan yang besar. Jika setiap orang bisa hidup berdampingan dengan alam dan memerhatikan semua orang di dunia bagai keluarga sendiri, saya yakin langit pun akan tersentuh dan ketidakselarasan unsur alam secara perlahan-lahan akan berkurang.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -