Pemberkahan Akhir Tahun di Medan

Jurnalis : Rahma Mandasari (DAAI TV Medan), Fotografer : Amir Tan, Haryanto Liang, Pieter Chang (Tzu Chi Medan)

fotoKetua Tzu Chi Medan Mujianto memberikan angpau berkah dari Master Cheng Yen kepada para peserta Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi di Medan.

Waktu ibarat air yang mengalir begitu cepat. Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Tak terasa kita telah memasuki tahun 2012. Dalam rangka pergantian akhir tahun, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan acara pemberkahan akhir tahun yang diselenggarkan pada tanggal 15 Januari 2012 di Yang Lim Plaza Lantai 5, Jalan Emas Medan.

 

“Giat Mempraktikan Jalan Kebenaran dan Melangkah di Jalan Bodhisatwa Dunia” merupakan tema acara tahun ini. Banyak peristiwa alam yang telah terjadi di tahun 2011 dan menyisakan banyak penderitaan bagi para korban. Diharapkan, para insan Tzu Chi dapat memetik hikmah dari berbagai peristiwa tersebut dan menjadikannya sebagai bahan koreksi diri (pertobatan) untuk ke arah yang lebih baik.

Acara pemberkahan tahun ini dibuka dengan sebuah penayangan video pementasan “Sutra Pertobatan Air Samadhi” yang diadakan di Taiwan. Pementasan ini terus berlangsung selama bulan Agustus 2011. Kegiatan ini bertujuan agar kita (masyarakat umum dan relawan Tzu Chi) dapat melakukan pertobatan. Menghindari perbuatan yang salah dan melakukan yang benar. Mengetahui mana yang baik dan mana yang salah sehingga batin manusia dapat menjadi jernih dan kembali ke sifat hakikinya yang suci. Master Cheng Yen mengajak seluruh masyarakat untuk bertobat, menyelami Dharma (kebenaran) dan bervegetarian.

“Kita harus bergotong royong, bertobat untuk bekerjasama yang baik dalam menolong dunia yang tidak bersahabat lagi akibat perbuatan kita. Alam sudah tidak bersahabat lagi,” ujar Mujianto, Ketua Tzu Chi Medan.

foto    foto

Keterangan :

  • "Nafsu Keinginan Tak Terbatas" merupakan judul dari drama yang ditampilkan para relawan (kiri).
  • Relawan dengan penuh kesungguhan dan kekompakan menampilkan isyarat tangan berjudul "Da Chan Hui" (Pertobatan Besar) (kanan).

Salah satu langkah kecil untuk menolong alam ini adalah dengan bervegetarian. Para insan Tzu Chi yang menyaksikan pementasan Drama Pertobatan merasa terharu dan terinspirasi untuk berikrar bervegetarian selama 108 hari. Mereka benar-benar menyelami makna dari pertobatan tersebut.

Semangat Bersumbangsih
Betty Ang, salah seorang relawan Tzu Chi, membagi kisah pengalamannya selama bersumbangsih di Tzu Chi. Betty Shijie merasa terharu melihat kasih sayang Master Cheng Yen terhadap dunia. Oleh karena itu, ia pun berikar untuk bervegetarian.

Semangat bersumbangsih Tzu Chi ternyata juga menginspirasi seorang penerima bantuan Tzu Chi bernama Yusnila. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang pernah mengalami pembekuan darah pada otak akibat kecelakaan. Dengan berlinang air mata, ia menceritakan bahwa sanak saudaranya tidak memberi perhatian padanya hingga suatu hari pihak rumah sakit menganjurkannya meminta bantuan dari Tzu Chi, “Alhamdulillah saya berjodoh dengan Tzu Chi. Mereka bantu saya. Dalam hati kecil saya bertanya mengapa mereka bisa membantu saya? Dan kenapa saya nggak bisa? Akhirnya, saya menjadi donatur Tzu Chi walaupun kadang kehidupan saya hanya pas-pasan,“ ungkapnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Para tokoh agama (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha) juga hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 Tzu Chi di Medan ini (kiri).
  • Para peserta (relawan, donatur, dan masyarakat) dapat menyumbangkan celengan bambunya untuk digunakan dalam kegiatan kemanusiaan Tzu Chi (kanan).

Menyerap Dharma dan Mempraktikkannya
Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Acara pemberkatan tahun ini dihadiri oleh para tokoh agama dari forum kerukunan umat beragama di Sumatera Utara. “Saya pikir ajaran yang dibawa oleh Master Cheng Yen merupakan ajaran yang universal, termasuk bagaimana kita dapat memberikan rasa hormat, penghargaan antar sesama masyarakat, golongan antar sesama umat beragama. Di satu sisi, saya lihat bahwa ajarannya menjaga keseimbangan antara material dan immaterial, dan juga menjaga alam dan lingkungan agar tidak terusaki,” papar Anshariyanamah, tokoh agama Islam, saat diwawancari oleh tim DAAI TV.

Di akhir acara, setiap tamu dibagikan angpau yang merupakan ungkapan terima kasih dan berkah dari Master Cheng Yen. Diharapkan angpautersebut dapat mengingatkan setiap orang untuk menjaga pencerahan hati dan jiwa yang penuh kebijaksanaan sehingga dapat tetap mawas diri dan bertulus hati.

Melalui acara pemberkahan akhir tahun ini, setiap orang senantiasa berintrospeksi diri (bertobat) dan lebih bijaksana dalam memaknai kehidupan ini. Dan, semoga tahun 2012 ini merupakan kesempatan bagi tiap orang untuk lebih giat lagi bersumbangsih bagi kemanusiaan dan bumi.

Dengan dibagikannya angpau dari Master Cheng Yen ini maka berakhirlah acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 Tzu Chi Medan. Sebagai penutup acara para relawan Tzu Chi membawakan lagu “Da Chan Hui” (Pertobatan Besar). Semoga setiap orang dapat menyerap Dharma dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari agar dunia senantiasa aman dan damai serta terbebas dari bencana.

  
 

Artikel Terkait

Tersenyumlah Selalu

Tersenyumlah Selalu

10 Desember 2010 “Ayo, mana senyumnya?” tanya Suster Xaveria kepada Elpina (9 tahun) yang merupakan salah satu pasien luka bakar yang dirawat di Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya (PRHJ). Melihat sapaan yang hangat dari Suster Xaveria, Elpina serta merta tersenyum lebar.
Suara Kasih: Menggalang Bodhisatwa Dunia

Suara Kasih: Menggalang Bodhisatwa Dunia

24 Oktober 2011 Pendidikan harus dimulai sejak kecil agar anak-anak dapat bertunas bagai sebutir benih dan bertumbuh menjadi pohon besar. Kita harus seperti tukang kebun yang rajin merawat dan menyiram tanaman serta membersihkan rumput liar agar benih yang baik dapat bertunas dan bertumbuh menjadi pohon besar.
Penantian itu Usai Sudah

Penantian itu Usai Sudah

30 November 2008 Saat itu tahun 2006, dan lama-kelamaan penglihatan matanya makin berkurang. Maka ia pun lalu bilang ke kakaknya tentang kondisi matanya. Oleh kakaknya dibilang, ya udah nanti kita periksa. Satu hari, oleh kakak dan keponakannya mengajak Hioe Tjien-nyan berobat ke sebuah rumah sakit di Jakarta. Di sana, oleh dokter ia dikatakan menderita katarak, dan jika ingin cepat sembuh harus lekas dioperasi.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -