Pemberkahan Akhir Tahun Medan : Semangat timbul dari ketulusan dan kehangatan cinta kasih
Jurnalis : Rusli (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir, Lily Hermanto, Lukman, Gunawan, Zusin Pratjitno (Tzu Chi Medan)Doa bersama dengan seribu pelita dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Tzu Chi Medan. Suasana hikmat serta hati tulus dari setiap orang mengisi seluruh ruangan.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor cabang Medan, kembali mengadakan Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2014, Minggu, 1 Februari 2015, Pukul 15.00 WIB. Kegiatan kali ini bertempat di Regala Convention Center, Jalan Adam Malik No. 66 – 68, Medan. Kegiatan Pemberkahan Akhir tahun setiap tahunnya diadakan di penghujung akhir tahun penanggalan imlek sebagai ungkapan bersyukur dan berterimakasih kepada seluruh donatur, masyarakat dan para relawan yang telah bersumbangsih dalam mendukung misi-misi Tzu Chi selama ini.
Tema acara Pemberkahan akhir tahun 2014 adalah “Ketulusan Dalam Jalinan Kasih Sayang Antarsesama Membawakan Kebaikan Bagi Dunia, Pendidikan Moral dan Kesadaran Lingkungan Menciptakan Masyarakat Penuh Berkah.” Kata-kata ini bukan hanya merupakan dua slogan semata, tapi berharap semoga antar sesama bisa dengan ketulusan dan saling mengasihi menciptakan dunia yang aman sejahtera, dengan kebajikan sebagai pusaka yang menciptakan masyarakat penuh berkah.
Makna Dekorasi Pemberkahan
Dan tahun ini (2015) dekorasi bernuasa Imlek telah terlihat kala tamu memasuki pintu masuk. Di kanan kiri ruangan dihiasi dengan dua replika Kereta Lembu Putih yang memiliki makna bawasanya apabila kita ingin menyadarkan orang-orang, maka kita harus mampu menanggung beban berat dan bersabar bagaikan lembu, kemudian melangkah dengan langkah mantap ke dalam setiap pelosok gelap dan menyalakan pelita untuk menerangi tempat tersebut.
Pemberkahan Akhir Tahun diisi dengan penampilan isyarat tangan dari relawan. Masing-masing isyarat tangan mempunyai arti tersendiri.
Adapun beban tanggung jawab diibaratkan dengan tarikan oleh kereta lembu putih tersebut. Pertama yaitu Empat Misi utama Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Kereta lembu putih yang kedua melambangkan tarikan beban empat prinsip dasar kehidupan meliputi ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan. Setelah itu berikutnya adalah dekorasi ruangan bertemakan Sad Paramita (enam paramita), dengan sembilan stand, yaitu, Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Viriya Paramita, Dhyana Paramita, Prajna Paramita, dua stand penuangan celengan, serta stand penjualan barang-barang Jing Si.
Tamu undangan yang datang berjumlah 2.308 orang, terdiri dari donatur, pejabat Pemerintah, anggota Sangha, para pemuka agama dari masing-masing agama yang berbeda, serta para relawan. Melihat jumlah peserta yang hadir dan latar belakang yang berbeda-beda, hal ini mencerminkan rasa antusias yang tinggi dan nilai universal dari Tzu Chi.
Dalam acara kali ini juga diisi dengan sharing dari dua orang penerima bantuan Tzu Chi, diantaranya dari seorang pemuda yang bernama Imron Syahputra (baju merah).
Acara dimulai dengan Gatha Pembuka Sutra, dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan “Jing Si Jing Si” dan kereta lembu putih serta isyarat tangan 37 faktor Pencapaian Pencerahan, sesudah itu ditayangkan Video kilas balik Tzu Chi Internasional dan Tzu Chi Medan. Dalam Kesempatan Pemberkahan Akhir tahun ini , anak-anak dan masyarakat Perumahan Cinta Kasih Bakung turut berpartisipasi dalam isyarat tangan yang bertemakan Pelestarian lingkungan yaitu "Pun Suo".
Ketulusan dan Kehangatan
Dalam acara kali ini diisi dengan sharing dari dua orang penerima bantuan Tzu Chi, diantaranya dari seorang pemuda yang bernama Imron Syahputra (22 Tahun). Akibat kecelakaan kerja karena setrum listrik tegangan tinggi, kedua tangan pemuda ini cacat dan akan diamputasi. Namun berkat ketulusan dan pendampingan dari ibunda tercinta, dan niat dari ibunda yang tetap bersikeras mempertahankan, sehingga melalui perjuangan yang panjang dan operasi berkali-kali, fungsi tangan Imron dapat kembali walau tidak dapat mendekati normal.
Relawan Menjelaskan tentang makna dari replika kereta lembu putih.
Berkat Ibu dan bantuan Tzu Chi serta perhatian dari relawan Tzu Chi, semangat dalam kehidupan Imron dapat bangkit kembali. Imron saat ini telah menjadi Donatur dan ada kalanya luangkan waktu bersama relawan memperhatikan pasien di rumah sakit.
Acara dilanjutkan dengan Pesan Cinta Kasih oleh ketua Tzu Chi Medan, Mujianto Shixiong. Dalam kesempatan kali ini, ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan sumbangsih dari seluruh lapisan masyarakat baik donatur, relawan serta seluruh masyarakat Kota Medan, sehingga kegiatan dan misi-misi Tzu Chi di Sumatera pada umumnya dan Medan khususnya dapat dilaksanakan dengan baik.
Acara berikutnya adalah pembagian angpau, sebelumnya ditayangkan video tentang makna dari Angpau. Tim Pembagi Angpau mewakili Master Cheng Yen untuk membagikan angpao yang penuh rasa terima kasih dan berkah dari Master Cheng Yen. Angpao ini melambangkan kekayaan Dharma berupa kebijaksanaan Master Cheng Yen, sehingga setiap orang dikaruniai berkah dan kebijaksanaan, aman selamat dan bahagia, serta cinta kasih dapat diwariskan sebagai pusaka keluarga dari satu generasi ke generasi.
Di akhir acara melakukan doa bersama dengan seribu pelita, suasana hikmat serta hati tulus dari setiap orang mengisi seluruh ruangan. Semoga dengan lembaran hari yang baru, tahun yang baru, setiap hati manusia dapat tersucikan sehingga masyarakat damai sejahtera dan dunia terbebas dari bencana.
Artikel Terkait
Pemberkahan Akhir Tahun Medan : Satu Keluarga
16 Februari 2015 Acara ini merupakan salah satu kesempatan untuk berkumpul bersama bagi relawan dan Gan En Hu beserta keluarganya dengan mensyukuri semua hal yang telah dilewati di tahun yang baru berlalu dan berdoa dapat melewati tahun yang baru dengan baik.Pemberkahan Akhir Tahun 2016 : Kebersamaan Awal Tahun
13 Februari 2017Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Bali mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2016 yang bertempat di Kantor Tzu Chi Bali pada tanggal 5 Februari 2017. Kegiatan ini dihadiri oleh 75 orang yang terdiri relawan, donator, dan masyarakat umum.