Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Medan

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Relawan (Tzu Chi Medan)
 
 

foto Pembagian angpao berkah dan kebijaksanaan dari Master Cheng Yen kepada para relawan dan donatur sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih atas sumbangsih para relawan dan donatur terhadap Tzu Chi.

Tanggal 23 Januari 2011, bertempat di Yang Lim Plaza lantai 5, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2010 yang dihadiri oleh 2.500 orang. Acara seperti ini juga dilaksanakan di semua penjuru dunia sebelum menyambut Tahun Baru Imlek. Acara Pemberkahan Akhir Tahun ini sendiri adalah salah satu acara yang paling dinantikan sepanjang tahun. Setiap tahunnya, Master Cheng Yen menggunakan dana royalti dari buku-buku yang ditulisnya untuk membuat angpau berkah dan kebijaksanaan. Angpau-angpau tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat di seluruh dunia sebagai wujud syukur dan terima kasih karena telah mendukung Tzu Chi selama ini.

Dengan tema “Giat mempraktikkan jalan kebenaran dan melangkah di jalan Bodhisattva dunia serta mengembangluaskan penerapan pelestarian lingkungan agar dunia berlimpah berkah dan menyucikan batin manusia agar alam lebih bersahabat”, Master Cheng Yen berpesan kepada semua orang di dunia ini akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Bukti dari ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan ini adalah begitu banyak bencana  dan perubahan iklim yang sangat drastis yang terjadi di seluruh belahan dunia. Tidak perlu kita memandang terlalu jauh. Bencana banjir yang baru-baru ini terjadi di kota Medan adalah bukti di mana manusia tidak lagi menghargai alam. Maka itu, Master Cheng Yen mengajak semua orang untuk ikut andil dalam melestarikan lingkungan.

Misi pelestarian lingkungan ini mulai digaungkan oleh Master Cheng Yen 20 tahun yang lalu, dimana pada saat itu beliau sedang berceramah di hadapan ratusan orang. Pada saat para hadirin bertepuk tangan setelah mendengarkan ceramah beliau, melihat begitu banyak orang bertepuk tangan, Master Cheng Yen mengatakan alangkah baiknya jika kedua tangan yang digunakan untuk bertepuk tangan itu, digunakan untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan. Maka mulailah misi pelestarian lingkungan Tzu Chi disebarluaskan dan akhirnya mendapat dukungan dari masyarakat bahkan dari badan internasional. Jika semua orang turut melaksanakan pelestarian lingkungan maka alam ini akan kembali bersahabat dengan manusia dan dunia ini akan terbebas dari bencana.

foto   foto

Keterangan :

  • Pemberkahan Akhir Tahun adalah kegiatan yang rutin diadakan oleh Tzu Chi setiap tahun untuk menyampaikan syukur atas tahun yang telah berlalu dan bersukacita menyambut tahun yang baru. (kiri)
  • Relawan pelestarian lingkungan menampilkan isyarat tangan dengan lagu "Lang Lang Co Huan Po" (Semua Orang Melakukan Pelestarian Lingkungan). (kanan)

Salah satu sesi acara pemberkahan akhir tahun kali ini, para relawan pelestarian lingkungan mengajak para hadirin untuk bersama-sama melakukan pelestarian lingkungan dengan pertunjukan lagu isyarat tangan Setiap Orang Melakukan Pelestarian Lingkungan. Kemudian ada salah satu relawan pelestarian lingkungan, So Siu Sin (64) yang bercerita pengalamannya dalam melakukan kegiatan pelestarian lingkungan. “Sekarang badan saya lebih sehat dan tidak banyak pikiran,” tambahnya. So Siu Sin dulunya hanya berteman dengan televisi yang berujung pada kesehatannya yang memburuk dan banyak pikiran. Jodohnya dengan Tzu Chi adalah pada saat dirinya berkunjung ke rumah anaknya yang kebetulan berdekatan dengan depo daur ulang Tzu Chi Medan. So Siu Sin melihat begitu banyak orang berkumpul di sana dan mulai bertanya kepada anaknya. Atas arahan anaknya tersebut, sekarang dalam seminggu 3 kali, So Siu Sin aktif di depo daur ulang Tzu Chi Medan.

Dalam kesempatan ini, dipertunjukkan pementasan drama Sutra Doa Pertobatan Air Samadhi (Wu Da Fa Shi) dan bahasa isyarat tangan Sutra Amitartha Bab Pembabaran Dharma. Sebanyak 84 relawan terlibat dalam pertunjukan ini. Pesan yang disampaikan dari pertunjukan tersebut adalah hukum karma dan hukum sebab akibat tetap berlaku dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, hendaklah semua orang senantiasa dalam menciptakan berkah dalam kehidupannya serta dapat mengikat jodoh yang baik dengan setiap orang.

foto  foto

Keterangan :

  • Setiap tahun para relawan Tzu Chi senantiasa berdoa bagi hati manusia yang menjadi suci, masyarakat damai tenteram, dan dunia terbebas dari bencana. (kiri)
  • Semangat celengan bambu menghidupkan kembali semangat Tzu Chi di masa-masa awal berdirinya Tzu Chi di Taiwan. (kanan)

Di sisi luar ruangan, para donatur yang membawa celengan berkesempatan untuk menuangkan celengannya. Ini mengingatkan kembali dimana Yayasan Buddha Tzu Chi mengawali misi kemanusiaannya dengan menggalang dana melalui celengan bambu yang lebih dikenal dengan masa celengan bambu. Inilah bukti cinta kasih yang berkumpul menjadi satu menciptakan karma dan jodoh yang baik serta mendoakan semoga penderitaan di dunia ini dapat berkurang.

  
 

Artikel Terkait

Melawan Rasa Malu dengan Semangat

Melawan Rasa Malu dengan Semangat

15 Juni 2023
Bukan hal yang mudah bagi Dessy Chandra untuk hidup bersama penyakit langka Pemfigus Vulgaris. Namun dibalik kondisinya tersebut, ia pun bersemangat untuk sembuh dan melawan rasa malu karena kondisi kulitnya yang berbeda.
Untaian Kasih untuk Korban Gempa Hualien

Untaian Kasih untuk Korban Gempa Hualien

15 Februari 2018

Acara sederhana yang dibalut dengan ketulusan bersumbangsih itu diharapkan bisa menyampaikan doa kepada para korban bencana. “Memang yang kami sumbangkan hanya kecil, tapi semoga dengan setitik ketulusan ini bisa membantu mereka yang terkena bencana. Seperti yang Master Cheng Yen katakan, lakukanlah sebisa kita,” kata Santi, Kepala Divisi Bakti Amal Yayasan Buddha Tzu Chi.

Simpati Bagi Korban Kebakaran

Simpati Bagi Korban Kebakaran

08 Maret 2011 Pembagian paket bantuan yang singkat ini ternyata memberikan rasa sukacita bagi para korban bencana. Salah satunya adalah Karyo, warga RT 01 yang berprofesi sebagai petugas kebersihan ini merasa sangat gembira dan terharu atas kepedulian Tzu Chi terhadap mereka.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -