Pemberkahan Awal Tahun 2021 Diselenggarakan Via Online

Jurnalis : Stephen Siega (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Stephen Siega (Tzu Chi Palembang)


Teddy Kurniawan ketua Hu Ai memberikan sambutan melalui zoom dalam sambutannya Teddy mengucapka terimakasih kepada seluruh relawan yang sudah bersungguh hati sehingga acara pemberkahan ini dapat terlaksana dengan baik. 

Setiap tahun, Tzu Chi Kp Palembang mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun (PAT) yang mengundang para donatur, relawan, dan masyarakat umum. Namun, dikarenakan pandemic COVID-19 yang masih berlangsung, maka acara Pemberkahan Akhir Tahun dirubah menjadi Pemberkahan Awal Tahun dan diselenggarakan via online menggunakan aplikasi Zoom pada Minggu, 07 Maret 2021.

Tema Pemberkahan Awal Tahun ini mengusung tema “Memetik Pelajaran Besar Demi Manfaat Semua Makhluk, Mempraktikan Kebajikan Di Dunia Demi Tercapainya Kerharmonisan”. Tema ini dapat kita renungkan betapa pentingnya menjaga, menghargai, menghormati dan melindungi kehidupan semua makhluk.

Dalam acara pemberkahan secara daring ini ditayangkan juga beberapa kegiatan relawan Tzu Chi di Indonesia dalam video Kilas Balik Tzu Chi Indonesia 2020. Teddy Kurniawan Ketua Hu Ai melaporkan kegiatan Tzu Chi Palembang di tahun 2020 dan video Kilas Balik Tzu Chi Palembang. Berkat bantuan para donator dan relawan Tzu Chi Palembang bisa menjalankan Visi dan Misi Tzu Chi untuk menyebarkan semangat dan cinta kasih kepada masyarakat.

 

Yuliana Suteja dalam sharingnya mengatakan walaupun berbeda keyakinan namun tetap bisa berbuat kebajikan dalam barisan Tzu Chi.


Thio Tji Liang penerima bantuan Tzu Chi yang menderita Cancer Tyroid memberikan sharingnya selain bantuan materi ada bantuan non materi seperti pendampingan, dukungan yang diberikan relawan Tzu Chi. 

Di antara penerima bantuan Amal Tzu Chi, Thio Tji Liang menderita Cancer Tyroid Stadium 4 sejak 2017 hingga kini. Thio Tji Liang diwakilkan oleh Indah untuk mengutarakan.

“Perubahan yang kami rasakan cukup banyak, kami mendapatkan bantuan biaya hidup, listrik, perbaikan lantai dan genting rumah sehingga kalau hujan tidak ada rasa khawatir bocor maupun banjir, dan selain bantuan materi ada bantuan non materi seperti bentuk kepedulian, dukungan serta pemberian semangat yang diberikan relawan Tzu Chi kepada saya dan Papa, agar terus berjuang melawan penyakit papa, dan kami tidak merasa sendirian lagi, para relawan telah menganggap kami seperti keluarga” tutur Indah.

Yuliana Suteja relawan Tzu Chi berkesempatan memberikan sharingnya ketika pertama kali mengenal Tzu Chi melalui Suharjo Marzuki dalam acara camp Pengusaha di Jakarta tahun 2018. Yuliana mendengar sharing relawan komite yang menceritakan bahwa ia berkeyakinan Khatolik.

“Kebetulan saya seorang Khatolik, setelah mendengar sharing itu saya jadi lebih mantap untuk menjalankan Misi Tzu Chi.” ungkap Yuliana Suteja.


Di didalam acara pemberkahan ini juga dilaporkan kegiatan baksos kesehatan dalam perayaan acara Cap Go Meh.


Penampilan Isyarat Tangan yang ditampilkan oleh relawan Tzu Chi Palembang bertemakan satu keluarga.

Pemberkahan yang diadakan secara online ini juga menampilkan bahasa isyarat tangan yang betemakan “Satu Keluarga” yang dibawakan oleh para relawan

Bahasa isyarat tangan “Satu Keluarga” ini terdapat makna walaupun kita berbeda agama, suku, ras ataupun budaya tetapi kita tetap satu keluarga. Bersama-sama kita membantu yang membutuhkan dan menyebarkan cinta kasih.

Suharjo Marzuki koordinator PAT secara Online mengatakan acara berlangsung dengan baik dan lancar. “Respon dari relawan, donatur serta tamu undangan sangat Positif dan menyentuh kami. Disinilah kami melihat semangat relawan Tzu Chi KP Palembang yg bersatu hati bersama-sama. dengan kesungguhan hati.” ujar Suharjo.  

Editor: Anand Yahya


Artikel Terkait

Suara Kasih: Tempat yang Penuh Berkah

Suara Kasih: Tempat yang Penuh Berkah

23 November 2010
Pelestarian lingkungan sangatlah penting. Namun sesungguhnya, yang terpenting adalah menjaga hati dan pikiran. Orang-orang sering berkata bahwa ketika kondisi iklim bersahabat, masyarakat akan hidup damai dan tenteram.
Sebuah Kesempatan Kedua

Sebuah Kesempatan Kedua

08 November 2011 Pria berumur 73 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak ini telah menderita katarak di kedua matanya sejak 3 tahun lalu. Usai dioperasi oleh Tim Medis Tzu Chi, Abdul Muluk Lubis pun merasa senang karena matanya kini sudah dapat melihat kembali. 
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -