drg. Lina Hadi Sp.Ort dan drg. Luis Amanda mengajak anak asuh Tzu Chi untuk mengenal dan menjaga kesehatan gigi. Anak asuh juga diajak untuk menyanyikan lagu “Gigi ku Mutiara Ku”
Menjelang Imlek relawan Tzu Chi Medan Komunitas Hu Ai Medan Perintis mengadakan acara Pemberkahan Awal Tahun 2023 bersama penerima bantuan khusus Tzu Chi (Gan En Hu). Para GEH di undang ke Gedung Yayasan Tzu Chi Medan di Kompleks Jati Junction sebagai bagian dari keluarga besar Tzu Chi.
Mereka adalah orang-orang yang di bantu Tzu Chi berupa bantuan biaya hidup, biaya pengobatan, biaya pendidikan, transport, dan pendampingan. Acara pemberkahan ini rutin dilakukan setiap awal tahun dan menjelang perayaan Imlek.
Minggu pagi 8 Januari 2023 para GEH datang ke Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi di Kompleks Jati Junction Medan. Mereka disambut relawan dengan sukacita. Pada acara ini relawan menyediakan tempat penuangan celengan bambu, pemotongan rambut dan sosialisasi kesehatan yang di pandu dari tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan.
Pemberkahan Awal Tahun 2023 ini melibatkan 40 orang relawan Tzu Chi (TIMA Medan, relawan Tzu Chi, dan relawan kembang) yang di hadiri 134 orang para GEH beserta keluarganya.
Para GEH diundang agar lebih memahami visi dan misi Tzu Chi. Pertemuan ini juga untuk mempererat hubungan antara GEH dengan relawan Tzu Chi. ”Para Gan En Hu mengingatkan kita bahwa para penerima bantuan ini bagian dari kelurga kita, yaitu keluarga Tzu Chi. Mereka orang orang yang butuh diperhatikan, didampingi, dan dibimbing untuk keluar dari kesulitan, ketidak mampuan, dan mendidik mereka agar bisa mandiri.
Relawan Tzu Chi dengan berkostum Dewa Rezeki membagikan angpou Imlek 2574 kepada seluruh penerima bantuan khusus Tzu Chi yang hadir. Relawan juga membagikan buah jeruk dan cookies dari produk Jing Si.
Budi Dharmawan kordinator Misi Amal Hu Ai Perintis mengatakan rangkaian acara Pemberkahan Awal Tahun 2023 ini dilandasi oleh Budaya Humanis Tzu Chi. Sesuai dengan tema Pemberkahan Awal Tahun 2023 ini adalah “Berbuat baik itu mengembangkan kewelas asihan kita yang memberikan berkah dan memupuk kebijaksanaan yang di wariskan pada keluarganya”.
Mengawali acara, relawan Shu Tjeng menyampaikan sejarah singkat terbentuknya Yayasan Buddha tzu Chi yang didirikan oleh Master Cheng Yen pada 14 April 1966 di Hualien, Taiwan. Di Indonesia Tzu Chi berdiri tahun 1993 dan telah memiliki 17 kantor penghubung di seluruh Indonesia.
Para GEH diajak untuk untuk bersama-sama memperagakan bahasa isyarat tangan dengan lagu berjudul “Satu Keluarga” yang dibawakan bersama-sama. TIMA Medan berkesempatan memberikan penyuluhan kesehatan umum yang di pandu oleh dr. Leo Tjermin,M.Bio Med. tentang “Penyuluhan kesehatan Degenerative dan gizi yang seimbang”.
“Bagaimana cara menjaga kesehatan yang benar sejak dini? Setiap orang tentu tidak ingin sakit. Ketika sakit perasaan seseorang merasa tidak enak badan. Banyak faktor yang bisa membuat orang sakit, yaitu diserang virus, infeksi, pola makan, dan gaya hidup yang tidak baik.
Acara Pemberkahan Awal tahun 2023 para relawan kembang Tzu Chi melayani kegiatan potong rambut untuk para Gan En Hu yang ingin memotong rambut. Kegiatan potong rambut ini tak di sia-siakan oleh penerima bantuan khusus Tzu Chi.
Penyakit Degenerative terjadi karena perubahan kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit degenerative yang paling umum adalah hipertensi, diabetes, jantung, kanker, pengeroposan tulang, dan Alzheimer.
dr.Leo mengajak peserta untuk mengkonsumsi gizi yang seimbang dan menjalani pola makan vegetaris. “Pola makan vegetaris juga sehat untuk tubuh. Makanan sehat tidak perlu mahal, dari tempe dan tahu aja sudah memiliki gizi yang tinggi”, jelas dr. Leo.
Anak asuh Yayasan Tzu Chi dan anggota keluarga juga mengikuti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang bertema “Kenali dan Sayangi gigimu.” Yang di pandu oleh drg. Lina Hadi Sp.Ort dan drg. Lius Amanda. Para anak asuh juga dibagikan pasta dan sikat gigi supaya dapat memperagakan cara sikat gigi yang benar.
Anak asuh Tzu Chi yang berprestasi di bidang pendidikan diberi kesempatan untuk sharing kepada para peserta yang hadir untuk memberi motivasi kepada yang lain. Relawan Tzu Chi memberikan penghargaan berupa perlengkapan alat tulis untuk anak asuh yang berprestasi.
Pada acara ini relawan Tzu Chi juga memberikan apresiasi kepada anak asuh yang berprestasi. Salah satu anak Lidya Natasya Marpaung (7) yang meraih juara satu di kelas, juga juara satu pada lomba mewarnai di sekolah SD Nasrani 2.
Sejak Agustus 2022 Lidya mendapat biaya bantuan pendidikan dari Yayasan Tzu Chi Medan karena kurang mampu untuk membayar biaya sekolah. Lidya hobby mewarnai dan bernyanyi. Sejak sekolah TK sudah mendapat juara 1 dan tahun ini juga mendapat juara 1.
“Terima kasih Buddha Tzu Chi yang telah membantu saya sehingga Lidya dapat bersekolah dengan lancar. Puji syukur, semoga Tzu Chi semakin sukses dan penuh berkat,” ucap ibu Lidya.
Hesti (kiri) penerima bantuan khusus Tzu Chi mengatakan sangat terbantu atas bantuan Yayasan Tzu Chi. Bantuan biaya hidup dan pendampingan dari relawan Tzu Chi telah mengurangi penderitaan keluarga Hesti.
Lain halnya dengan Hesti AS Bintang Gohae (38). Kondisi ekonomi keluarganya yang kurang baik memaksa Hesti memohon bantuan biaya hidup dan pendidikan anak-anaknya ke Yayasan Tzu Chi. Hesti bekerja sebagai buruh cuci dan sang suami menderita sakit kanker sehingga tidak bisa bekerja.
“Sangat terima kasih ,hari ini saya di undang datang ke sini, disambut seperti keluarga sendiri oleh relawan Tzu Chi. Rambut saya dipangkas sehingga rapi dan cantik. Saya merasa sukacita, bahagia. Selama saya menerima bantuan dari Tzu Chi dan selama saya sakit, saya diberi bantuan materi dan relawan terus memberikan pendampingan kepada saya khususnya Bapak Budi Dharmawan serta Ibu Erlys,” tutur Hesti.
Relawan Tzu Chi membantu membawakan paket bantuan Imlek 2023 dengan suka cita. Setiap penerima bantuan khusus Tzu Chi mendapatkan paket Imlek 2023 yang dikemas dalam kontainer. Ada 64 paket Imlek yang dibagikan relawan Tzu Chi untuk para penerima bantuan khusus Tzu Chi.
Di penghujung acara para peserta dan relawan Tzu Chi memanjatkan doa bersama. Acara dilanjutkan dengan pemberian angpou berkah, buah jeruk, dan cookies dari produk Jing Si. Relawan juga tengah menyiapkan 64 paket sembako yang dibagikan kepada GEH.
Mereka dibagikan satu paket sembako yang dikemas dalam kontainer yang berisi 5 Kg beras, 1 Kg gula, 1,8 liter minyak goreng, 2 botol sirop, 1 kaleng biscuit,1 paket manisan, 2 kotak teh celup, dan 1 kotak kue bakul. Para GEH dengan sukacita membawa pulang paket cinta kasih Tzu Chi.
Editor: Anand Yahya