Pemberkahan yang Penuh Makna

Tzu Chi Padang mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 pada Minggu, 25 Februari 2018.

Jalinan kasih yang tidak pernah lekang oleh waktu dan tidak akan surut meskipun ada rintangan yang melanda. Justru kebersamaan yang sudah dijalin tidak akan pernah pupus. Inilah sekilas gambaran relawan Tzu Chi Padang yang pada Minggu, 25 Februari 2018 mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017.

Hujan yang disertai petir tidak menyurutkan niat relawan, donatur, dan para tamu undangan untuk menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun. Sejak pukul 08.00 WIB relawan sudah berdatangan ke Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi untuk melakukan persiapan hingga tengah siang.

Hujan juga tidak menyurutkan niat para tamu undangan untuk menghadiri acara. Dalam kondisi ini, relawan yang menyambut para tamu undangan pun menyiapkan payung untuk menjemput para tamu undangan dari jalan menuju lokasi acara. Tamu undangan yang hadir datang dari berbagai kongsi (perkumpulan), warga sekitar kantor Tzu Chi Padang, siswa-siswi SMA NI Padang, serta para donatur.

Hujan juga tidak menyurutkan niat para tamu undangan untuk menghadiri acara. Dalam kondisi ini, relawan yang menyambut para tamu undangan pun menyiapkan payung untuk menjemput mereka.

Dalam acara ini, Kongsi ONG dan wihara yang menampilkan pertunjukan Barongsai dan pertunjukan naga.

Pemutaran vidio kilas balik Tzu Chi Internasional dan kilas balik Tzu Chi Indonesia mengawali kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2017 ini. tamu yang hadir pun sangat antusias menonton video tersebut atas dedikasi Tzu Chi dalam kemanusiaan.

Siswa-siswi SMA NI Padang membawakan bahasa isyarat tangan Jang Ai Chuan Cu Chi. Tidak kalah menariknya partisipasi dari Kongsi ONG dan wihara yang menampilkan pertunjukan Barongsai dan pertunjukan naga.

Dalam acara ini juga diputarkan video sharing penerima bantuan bernama Nandito. Pada Januari 2017, Nandito divonis dokter menderita leukimia akut. Jalinan jodoh Nandito dengan Tzu Chi bermula saat orang tuanya mengurus surat keterangan tidak mampu di kantor kelurahan. Ayah Nandito, Solehudin sehari-harinya berjualan es cendol keliling dan ibunya yang hanya sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan sang ayah pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar sewa kontrakan. Pengobatan Nandito pun sempat terhenti.

Bagi relawan maupun tamu undangan yang membawa celengan bambu Tzu Chi juga diajak untuk bersama-sama menuangkan celengan cinta kasih mereka.

Sebanyak 300 orang tamu undangan hadir mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Padang.

Biaya pengobatan Nandito memang menggunakan BPJS, namun pengeluaran biaya di luar itu Tzu Chi Padang yang membantu membayarnya. Bantuan yang diberikan Tzu Chi Padang pun sangat membantu pengobatan Nandito dan keluarganya. Relawan juga memberikan pendampingan kepada Nandito dan keluarganya. Perhatian, dukungan, dan semangat yang diberikan relawan Tzu Chi membuat orang tua Nandito terus semangat dan tidak putus asa. Hingga Januari 2018, dokter mengatakan bahwa sel kanker yang ada di darah Nandito sudah 0% dan dinyatakan hilang. Usai pemutaran video tersebut, semua tamu undangan yang hadir terharu dan mengucapkan syukur atas kesembuhan Nandito.

Berbagai acara di tampilkan dalam pemberkahan tersebut termasuk isyarat tangan dari para relawan. Hadir pula salah satu Komisaris Kehormatan Tzu Chi (rongdong), Eddy Sukardi. Ia memberikan sharing di dapan 300 orang tamu undangan. Bagi relawan maupun tamu undangan yang membawa celengan bambu Tzu Chi juga diajak untuk bersama-sama menuangkan celengan cinta kasih mereka. Acara diakhiri dengan doa, pembagian Angpau berkah dan kebijaksanaan Master dan suvenir.

Editor: Yuliati