Pemeriksaan Kesehatan di Panti Asuhan Kasih Mandiri
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Dedi, Koko (He Qi Pusat)Dr. Fenny memeriksa salah satu anak di Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar. Umumnya anak-anak di sana mengalami sakit pilek, flu, demam, dan kulit.
Memiliki orang tua, saudara, dan juga tempat tinggal menjadi harapan setiap anak. Selain itu berkumpul bersama orang tua dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang lengkap dan bahagia menjadi impian setiap anak. Namun, tidak semua seberuntung itu. Banyak juga anak-anak yang terlahir tanpa memiliki keluarga yang utuh, ataupun hidup dalam keluarga yang kurang berkecukupan sehingga membuat mereka terpaksa hidup terlantar di jalanan. Tanpa orang tua, rumah, pendidikan, dan masa depan. Begitulah gambaran umum latar belakang anak-anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar di Jalan Bambu Kuning Nomor, Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Namun, 85 anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar ini terbilang lebih beruntung dibanding teman-temannya yang masih tinggal atau terlantar di jalanan. Delapan puluh lima anak ini terdiri dari 14 bayi dan balita, 23 anak usia sekolah dasar, 16 anak usia SMP, dan 21 anak usia SMK, dan juga 11 anak yang kuliah di perguruan tinggi. Di panti ini anak-anak seperti mendapatkan keluarga baru. Ada orang tua, kakak pengasuh, dan teman-teman. Mereka juga hidup teratur, terawat, dan layak seperti anak-anak lainnya. Dan yang lebih penting, mereka juga bersekolah.
Untuk lebih memotivasi dan menghibur anak-anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar, Minggu, 15 Oktober 2017, sebanyak 10 relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat, 2 orang dokter, dan 7 apoteker melakukan kunjungan kasih sekaligus pemeriksaan kesehatan kepada 85 anak penghuni panti ini. Sebelum baksos kesehatan dimulai, seperti biasa relawan mengajak anak-anak bermain dan bernyanyi bersama. “Ayo siapa yang hal lagu dan isyarat tangan Satu Keluarga,” kata Yuli, relawan He Qi Pusat yang bertindak sebagai pembawa acara. Karena semua masih malu maka lagu Satu Keluarga pun dinyanyikan secara bersama-sama. Anak-anak pun dengan lancar mengikuti gerakan para relawan di depan.
Relawan Tzu Chi tengah mendata anak-anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri yang akan berobat.
Berat dan tinggi badan anak-anak juga diukur sehingga terpantau kondisi kesehatannya.
Menurut Melati, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan kunjungan kasih ini, kegiatan ini rutin dilakukan setiap dua bulan sekali. “Setiap dua bulan sekali kita adakan kunjungan kasih. Kita ajak anak-anak bernyanyi, bermain games, dan membacakan dongeng atau buku cerita lainnya,” kata Melati, “dan setahun sekali kita adakan baksos kesehatan untuk memeriksa kesehatan anak-anak.” Dari pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mayoritas anak-anak dalam kondisi sehat. Hanya beberapa saja yang mengalami penyakit ringan, seperti batuk, pilek, demam, dan penyakit kulit.
Sebagai penanggung jawab kegiatan ini sejak tahun 2012, Melati merasa bahagia bisa berbagi dengan anak-anak panti ini. “Bahagianya kalau acaranya sukses dan berjalan lancar, anak-anak terhibur dan merasa senang dengan kehadiran kita,” ungkapnya. Karena itulah Melati harus memastikan segala sesuatunya telah siap, seperti kehadiran dokter, obat-obatan, dan juga alat-alat medis. Dan yang tak kalah pentingnya adalah relawan, karena berhasil atau tidaknya menghibur anak-anak panti ini salah satunya bergantung pada relawan.
Memberi Warna Berbeda
Bagi Sofia da Cunha, kehadiran relawan Tzu Chi memberi warna berbeda di Panti Asuhan Kasih Mandiri. Sofia yang bertugas di bagian administrasi ini bisa ikut merasakan sukacita yang dirasakan anak-anak penghuni panti. “Bagus buat anak-anak jadi ada suasana baru, pengetahuan, dan pengalaman baru,” ungkapnya. Beberapa kegiatan memang ditujukan untuk memupuk rasa kebersamaan, kepedulian, berbagi, dan juga hiburan. Setiap dua bulan sekali relawan Tzu Chi selalu hadir di panti ini dengan berbagai kegiatan, seperti bermain games, bernyanyi, dan membacakan buku cerita (dongeng).
Lagu Satu Keluarga dinyanyikan oleh relawan dan anak-anak panti dengan penuh kehangatan.
Dan kali ini, melalui pemeriksaan kesehatan anak-anak juga bisa berobat ataupun sekadar memeriksakan kondisi kesehatan mereka. “Kalau berobat dengan dokter umum kan mungkin mereka canggung, malu, tetapi dengan dokter dan relawan Tzu Chi mereka bisa lebih terbuka keluhan dan sakitnya apa,” kata Sofia. Sofia berharap perhatian dan jalinan kasih antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Yayasan Kasih Mandiri Bersinar bisa terus terjalin. Seperti layaknya dua sahabat, terus bergandengan erat demi membantu sesama yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Pemeriksaan Kesehatan di Panti Asuhan Kasih Mandiri
16 Oktober 2017Untuk memotivasi dan menghibur anak-anak penghuni Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar, Minggu, 15 Oktober 2017, sebanyak 10 relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat, 2 orang dokter, dan 7 apoteker melakukan kunjungan kasih sekaligus pemeriksaan kesehatan kepada 85 anak penghuni panti ini.