Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Bedah Rumah Warga Kamal Muara Tahap Ke-2

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.
Sebanyak 20 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengunjungi 5 rumah penerima bantuan Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-2 di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Setelah sempat tertunda selama satu tahun akibat pandemi Covid-19, Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-2 di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara kembali dijalankan. Kali ini relawan Tzu Chi mengunjungi lima rumah dari total 16 rumah yang rencananya akan dibantu dan direnovasi Tzu Chi untuk melakukan penandatanganan surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumah pada Minggu, 21 November 2021.

Dalam kegiatan ini, para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 yang berjumlah 20 orang kemudian dibagi menjadi lima kelompok. Dari kelima rumah yang dikunjungi tersebut kondisinya rata-rata lebih rendah dari jalan dan sering banjir di dalam rumah. Beberapa rumah temboknya juga sudah mulai rapuh dan bagian atapnya banyak sekali yang bocor.

Relawan memberikan penjelasan tentang surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumah kepada Muhammad dan Neneng.

Kondisi rumah Muhammad dan Neneng yang lebih rendah dari jalan dan rumah tetangganya. Ini yang menyebabkan rumahnya sering terendam air saat musim hujan.

“Tadi kami lihat ada rumah yang setengah meter di bawah jalan, mau masuk juga jongkok-jongkok. Jadi renovasi akan kami lakukan secara bertahap, mungkin akan mulai 3 minggu dari sekarang,” ujar Teddy, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2.

Setelah melihat kembali kondisi rumah, para relawan kemudian menunjukkan surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumah sesuai dengan standar renovasi rumah oleh Tzu Chi. Setelah para pemilik rumah memahami pemaparan tentang isi surat kesepakatan bersama dari relawan, mereka pun satu persatu menandatangani surat tersebut dengan penuh sukacita.

“Semoga nantinya mereka bisa tinggal di rumah yang layak, baik, sehat, dan bedah rumah ini bisa bermanfaat bagi mereka,” tambah Teddy.

Suasana di dalam rumah Muhammad saat relawan berdiskusi tentang gambaran denah rumahnya yang akan direnovasi Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi harus membungkuk saat akan keluar dari rumah Saidup yang kondisinya lebih rendah dari jalan.

Salah satu warga yang rumahnya akan direnovasi Tzu Chi adalah Saidup (54), warga RT 004 / RW 01, Kamal Muara. Rumah Saidup kondisinya berada setengah meter di bawah jalan, belum lagi kondisi atap dan temboknya yang sudah rapuh.

“Takut bener, apalagi kalau hujan dan angin, saya sudah mau kabur saja. Takut tiba-tiba brukkk… (roboh),” kata Saidup.

Kehadiran relawan Tzu Chi untuk melakukan penandatanganan surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumah pun disambut gembira oleh Saidup.

“Perasaan gembira bener, terkabul doa saya. Terima kasih banyak sama Tzu Chi, karena rumahnya mau dibedah,” ungkap Saidup bersukacita.

Suasana di dalam rumah Saidup, temboknya sudah hampir runtuh dan ada beberapa tiang penyangga atap rumahnya yang sudah mulai keropos.

Hal serupa juga dirasakan Muhammad (62) yang juga warga RT 004/RW 01, Kamal Muara. Ia merasa bahagia karena sudah melakukan penandatanganan surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumah.

“Lega sudah tanda tangan. Alhamdulillah, supaya cepat (direnovasi),” kata Muhammad.

Muhammad tinggal berdempetan dengan kakaknya, Neneng (63) di rumah peninggalan orang tuanya yang mereka sekat. Keduanya sama-sama mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi karena kondisi rumahnya sama-sama rendah, sering bocor karena atap keropos, dan kerap kali banjir.

“Kalau hujan bocor dan suka banjir, rembes. Kondisinya ya kurang nyaman, ngeri sudah pada keropos atapnya,” jelas Muhammad.

Saidup menandatangani surat kesepakatan bersama dan persetujuan gambar denah rumahnya yang akan direnovasi oleh Tzu Chi dalam Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-2 di Kamal Muara.

Lebih dari 50 tahun, Muhammad dan Neneng menempati rumah tersebut. Seiring berjalannya waktu, para tetangga juga sudah mulai memperbaiki rumah salah satunya dengan meninggikan lantai rumah. Karena tidak mampu dan keterbatasan biaya, akhirnya rumah Muhammad dan Neneng semakin lama, semakin rendah hingga setengah meter di bawah jalan.

Bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi menjadi jawaban dari doa dan harapan Muhammad. Di tengah keterbatasannya, akhirnya impian memiliki rumah yang tinggi, bersih, sehat, nyaman, dan terbebas dari bocor serta banjir akan segera terwujud. “Terharu dan bersyukur ada Buddha Tzu Chi yang mau bantu. Harapan saya biar nyaman seperti orang-orang, nggak kebocoran, nggak kebanjiran,” Ungkap Muhammad penuh syukur.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Melengkapi Kebahagiaan

Melengkapi Kebahagiaan

16 Januari 2017

Di tengah rintik hujan yang mengguyur, Sabtu, 14 Januari 2016, 91 relawan dan guru Sekolah Tzu Chi Indonesia mengecat rumah warga penerima bantuan Bebenah Kampung di Desa Jagabita, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat.

Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Bedah Rumah Warga Kamal Muara Tahap Ke-2

Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama Bedah Rumah Warga Kamal Muara Tahap Ke-2

22 November 2021

Tzu Chi kembali melanjutkan Program Bebenah Kampung Tzu Chi Tahap ke-2 di Kamal Muara diawali dengan mengunjungi 5 rumah penerima bantuan bedah rumah.

Program Bebenah Kampung di Kamal Muara

Program Bebenah Kampung di Kamal Muara

28 November 2019
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali melaksanakan Program Bebenah Kampung di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Berkat jalinan jodoh yang baik, 10 rumah yang tidak layak huni dibangun kembali oleh Tzu Chi. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki rumah yang layak untuk di huni sehingga kualitas kehidupan mereka dapat meningkat.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -