Pencerahan Cinta Kasih
Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
|
| ||
Seni Shijie menjadi orang tua tunggal yang membesarkan putri semata wayangnya itu dengan bekerja sebagai karyawati swasta untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. “Tante menyerahkan perbaikan rumah pascabanjir menjadi tanggung jawab saya, padahal semua perabotan dan barang-barang pribadi kami sudah abis kebanjiran,” kata Seni Shijie dengan wajah sendu. Kesedihannya tidak berlangsung lama setelah melalui doa permohonan yang tak putus, pemeluk agama Buddha ini akhirnya mendapatkan secercah sinar harapan. Akhir Januari 2013 yang lalu saat para relawan Hu Ai Pluit melakukan kunjungan kasih ke rumah para korban banjir di Pluit, saat itu mereka tersentuh hatinya melihat kondisi rumah Seni Shijie ini. “Kondisi rumahnya sungguh prihatin, lalu kita kumpulkan bersama-sama dana cinta kasih untuk memperbaiki rumah ini agar layak huni,” kata Airu Shijie sebagai koordinator acara pada hari Minggu 10 Maret 2013. Bersama 28 orang relawan Hu Ai Pluit bergotong royong membersihkan dan mengecat rumah relawan Tzu Chi ini.
Keterangan :
Setibanya kami di rumah tujuan ini, tampak beberapa orang pekerja bangunan sedang mengamplas dinding tembok “Sudah seminggu kita kerja disini, dulunya rumah ini parah plafon ambruk, dan lain-lain, tapi sekarang sudah diperbaiki semua,” kata Ratno selaku mandor para pekerja itu. Bekerja bahu membahu dengan pekerja bangunan juga dilakukan oleh Seni Shijie yang turut serta mengecat ruangan dapur rumah: “Gan en atas semua bantuan Tzu Chi,” katanya dengan wajah bahagia sambil tangannya dengan sigap menguas cat ke tembok. Cat warna hijau muda juga akan mewarnai kamar tidurnya yang di dalamnya tidak tampak satu perabotan pun. Melihat kondisi mengenaskan ini, spontan tawaran perabotan bekas yang masih layak pakai akan disumbangkan oleh salah seorang relawan. “Sikap menolong mereka yang menderita bisa menginspirasi orang lain untuk berbuat baik,” timpal Andi Shixiong yang sedang membersihkan kaca jendela dengan tersenyum. Sementara itu seorang relawan yang berbaju rompi mendapatkan manfaat positif dari kegiatan membersihkan rumah ini, “Badan jadi sehat seperti berolah raga dan hati juga senang bisa bantu orang,” ucap Teksan Luis Shixiong yang baru bergabung sebagai relawan Tzu Chi. Cinta kasih Tzu Chi sudah mewujudkan doa harapan seorang Seni Shijie dan inspirasi ini menjadi nyata saat Candy Shijie dan relawan lainnya menyanyikan lagu Yuan Meng (mewujudkan impian) di kamar mandi yang mereka bersihkan. Untaian bait demi bait lagu yang dilantunkan dengan sukacita menularkan semangat positif untuk bekerja sama dengan bersatu hati dan bergotong royong diantara para relawan saat mengecat dan membersihkan rumah secara bergandengan tangan. Suasana kebersamaan diantara kami sangat kental terasa tanpa mempedulikan keringat yang membasahi baju untuk terus bekerja dengan tekun dan seksama.
Keterangan :
Hari ini kami sudah membersihkan noda, menyapu debu, mengamplas benjolan dinding, menyikat kerak di lantai dan mengecat dinding yang kotor dengan sepenuh hati. Master Cheng Yen mengatakan ada 84.800 noda batin di dalam hati manusia dan tidak serta merta kita dapat membersihkannya tetapi harus melalui proses pelatihan diri yang berkesinambungan. Di jalan Bodhisatwa Tzu Chi adalah proses pelatihan diri untuk membersihkan debu, benjolan, kerak, kotoran di dalam hati manusia dengan basuhan air Dharma dan mempraktikkannya secara nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Tepat pukul 11.05 kami meninggalkan rumah Seni Shijie dengan perasaan bersyukur sebab kami sudah mendapatkan pencerahan berharga di hati. Sebelum berpamitan, kita berfoto bersama di depan rumahnya untuk kenangan. “Apa yang dilakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.” Dengan menebar cinta kasih di rumah ini rasa kebersamaan sebagai satu keluarga semakin kokoh. | |||
Artikel Terkait
Pekan Amal Tzu Chi 2016: Bersumbangsih Melalui Kata Perenungan
15 Desember 201622 siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi ikut bersumbangsih dalam Pekan Amal Tzu Chi 2016 dengan melelang beberapa karya visual berupa gambar yang dipadukan dengan beberapa kata perenungan Master Cheng Yen.