Pendaftaran Kelas Budi Pekerti Tzu Chi di Jakarta

Jurnalis : Shelfi (He Qi Utara 1) , Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara 1)

Suasana sosialisasi kelas Tzu Shao Ban.

Pagi itu, Minggu 22 Mei 2022, Aula Jing Si di Tzu Chi Center, PIK tampak ramai dengan para relawan dari berbagai misi. Khususnya relawan Tzu Chi dari Misi Pendidikan yang mengadakan sosialisasi dan pendaftaran murid baru Qing Zi Ban angkatan 17 dan murid baru Tzu Shao Ban angkatan 14 yang merupakan gabungan dari beberapa komunitas relawan Tzu Chi di Jakarta.

Di Aula utama sejak pukul 08.00 pagi terlihat hiruk pikuk tim Korlap, tim Da Ai Mama yang melakukan banyak persiapan. Dari mulai merapikan tata letak meja, kursi, hingga briefing relawan agar segalanya dapat berjalan dengan baik.

Tepat pukul 9.00, mulai berdatangan orangtua dan anak-anak memasuki ruangan, disambut dengan senyum ramah relawan mengajak orangtua dan anak berbaris rapi. Anak-anak bersama orang tuanya diarahkan ke kelas Qing Zi Ban kecil besar sesuai usia yang tercantum di ketentuan. Dan yang berusia mulai beranjak remaja di kelas Tzu Shao Ban di ruang Gan en yang pesertanya adalah murid Qing Zi Ban lama yang naik ke kelas Tzu Shao Ban. Sementara pendaftaran murid baru hanya dibuka untuk kelas Qing Zi Ban saja.

Pendaftaran ulang murid-murid yang diterima tahun ajaran baru ini.

Jessy yang sedang melakukan registrasi dan administrasi untuk anaknya Justin.

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi sudah dikenal masyarakat umum dan begitu populernya sebagai kelas pembentukan moral yang baik. Kelas Budi Pekerti Tzu Chi mengajarkan pendidikan moral dan pembentukan karakter anak jadi berbudi pekerti. Dan bagi orangtua jadi lebih mengenal dan memperat ikatan antara orangtua dan anak, yang mana sekarang sudah sangat jarang diajarkan dalam kurikulum sekolah pada umumnya.

Dari ratusan murid yang mendaftar ada beberapa yang tidak lolos seleksi. hanya yang berhasil memenuhi persyaratan yang ditetapkan divisi pendidikan Yayasan Buddha Tzu Chi yang bisa diterima.

Dari banyaknya masyarakat umum yang mengakui kualitas dari pendidikan kelas budi pekerti Tzu Chi, salah satunya adalah Jessy yang mendaftarkan anaknya Justin Leowardy kelas 1 Sekolah Dasar. Jessy sengaja mencari info Kelas budi pekerti lewat saudaranya yang sebelumnya telah mengikuti pembelajaran di kelas budi pekerti.

”Saya ingin anak mendapatkan pengajaran budi pekerti sejak dini, memiliki pemahaman apa yang disebut berbuat baik, mengajarkan apa dan bagaimana berbuat baik oleh anak seusia Justin,” tutur Jessy.

Maria sedang berinteraksi dengan murid dan orangtuanya di kelas sosialisasi Qing Zi Ban.

Relawan sedang mempersiapkan segala ssesuatunya sebelum acara dimulai.

Pada kegiatan ini, ada juga sosialisasi tentang ketentuan dan persyaratan, peraturan yang berlaku selama mengikuti kelas budi pekerti. Lalu pendaftaran yang sudah paperless dengan menggunakan scan barcode yang mengarahkan ke google form. Google form tersebut berisi biodata dan check list perlengkapan dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian orangtua dapat membeli seragam dan kelengkapan untuk dipakai dalam kegiatan belajar mengajar di kelas budi pekerti. Setelah itu orang tua murid diarahkan Korlap menuju tahap akhir yaitu meja pembayaran dengan sistem cashless. Setelah itu orangtua dan anak dapat meninggalkan ruangan dan pulang, yang menandakan acara hari itu telah berakhir.

Para Da Ai Mama saat briefing soal alur kegiatan.

Suatu acara dapat berlangsung dengan baik dan tertata rapi pastinya tidak terlepas dari kerjasama tim panitia. Sepekan sebelumnya para relawan sudah meluangkan waktu membantu menyusun meja, kursi dan mengatur tata letak properti yang akan digunakan. Maria, koordinator acara tersebut mengungkapkan harapannya bagi murid-murid baru yang akan mengikuti kelas budi pekerti.

“Materi-materi kita bukan saja untuk anak-anak tetapi keterlibatan orangtua mereka juga akan menjadi lebih dekat dengan anak-anaknya. Terutama orangtua yang bekerja, mereka tidak ada waktu sehingga dalam kesempatan ini buat murid yang kecil, mereka punya kesempatan bersama anak dalam bermain dalam materi game, atau membuat pekerjaan tangan, atau dalam menggambar,” pungkas Maria.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Generasi Tzu Chi Kedua, Harapan Tzu Chi di Masa Depan

Generasi Tzu Chi Kedua, Harapan Tzu Chi di Masa Depan

27 Desember 2022

Putra-putri relawan Tzu Chi atau yang sering disebut Generasi Kedua Tzu Chi membuat kegiatan bersama Filial Piety: Ohana Cha Cha Cha, yang bertujuan lebih mempererat hubungan orang tua dan anak-anak. 

Wujud Cinta Kasih kepada Semua Makhluk Hidup

Wujud Cinta Kasih kepada Semua Makhluk Hidup

24 November 2020

Kelas budi pekerti yang rutin diadakan setiap bulannya, kembali dilaksanakan oleh komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Utara 2 pada Minggu, 22 November 2020.  Para Xiao Pu Sha, panggilan kepada anak-anak peserta kelas budi pekerti berkumpul dalam jaringan mulai pukul 09.45 WIB. Kelas kali ini merupakan kelas terakhir di tahun 2020.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -