Pendidikan Budaya Humanis Melalui Kata Perenungan Jing Si

Jurnalis : Henny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir, Liani Oei (Tzu Chi Medan) Kenji Marwies (Tzu Shao Medan)


Para peserta seminar Budaya Humanis yang terdiri dari dosen, guru dan orang tua. Peserta yang mencapai 417 orang dibagi menjadi dua lokasi yaitu di lantai V untuk dosen, guru dan tamu. Sedangkan di lantai VI untuk relawan.

Tzu Chi Medan mengadakan seminar tentang Budaya Humanis, Minggu 22 Juli 2018. Seminar ini diikuti oleh 91 peserta dari masyarakat umum, 210 orang tenaga pendidik, serta 116 orang relawan Tzu Chi. Topik seminar kali ini adalah Budaya Humanis dan Bagaimana kaitannya dengan Kata Perenungan Jing Si. Koordinator Seminar Budaya Humanis, Sylvia Chuwardi menjelaskan, tujuan seminar ini adalah dengan Kata Perenungan Jing Si setiap orang memperoleh kesempatan untuk mengelola kehidupan masyarakat yang lebih harmonis serta menata keluarga menjadi lebih bahagia.

“Harapannya dengan Kata Perenungan Jing Si bisa dijadikan sebagai pedoman untuk kehidupan dan sebagai materi pengajaran budi pekerti (membentuk karakter yg baik),” ungkap Sylvia.


Peserta seminar Budaya Humanis yang terdiri dari relawan.

Budaya Humanis adalah suatu pikiran dan perilaku unik yang berbeda antara manusia dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan Kata Perenungan Jingsi adalah sekumpulan kata-kata bijak dari Master Cheng Yen yang diperoleh dari pengalaman hidup beliau. Dengan menggunakan Kata Perenungan Jing Si, insan Tzu Chi melatih diri dan menerapkan budaya humanis dalam lingkungan keluarga, sekolah, relawan, dan masyarakat.

Haryo Suparmun, fungsionaris pelatihan He Xin Tzu Chi Jakarta membawakan topik berjudul “Apakah itu Pendidikan Budaya Humanis”. Haryo menjelaskan, dibutuhkan suatu pendidikan agar manusia mengerti bagaimana berinteraksi dengan manusia di sekitarnya. Pentingnya mempelajari hubungan antar manusia karena setiap manusia berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya, satu negara dengan negara yang lainnya karena adanya budaya.


Peserta mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen tentang penerapan Kata Perenungan Jing Si di berbagai negara.


Sharing dari Haryo Suparmun tentang apa itu pendidikan Budaya Humanis. Haryo menjelaskan, pendidikan budaya humanis dibutuhkan agar manusia mengerti bagaimana berinteraksi dengan manusia di sekitarnya.

“Di Tzu Chi kita mengenal adanya pendidikan Humanis. Pendidikan dimulai dari rumah oleh orang tua sebagai pendidik. Orang tua adalah guru utama selain guru di sekolah,” jelasnya.

Sharing kedua dibawakan oleh fungsionaris He Xin Tzu Chi Jakarta Ernie Lindawati atau yang sering dipanggil Mei Rong. Ia membawakan topik Pengenalan Lima Metode Pengajaran Kata Renungan Jing Si. Mei Rong menjelaskan, hubungan Pendidikan Karakter dengan Kata Renungan adalah Master mengatakan misi dari sebuah pendidikan adalah menyucikan hati manusia dan membina jiwa kebijaksanaan. Jika pendidikan berjalan baik tentu akan menciptakan harapan baik bagi masyarakat.

“Karena kata renungan secara langsung berkaitan dengan kehidupan dan pengalaman pribadi, maka dapat digunakan secara luas dalam pendidikan karakter,” kata Mei Rong.


Ernie Lindawati atau biasa dipanggil Mei Rong membawakan materi metode pengajaran Kata Renungan Jing Si.


Intan Guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi membawakan materi praktik metode pengajaran Kata Renungan Jing Si.

Sementara itu sesi ketiga adalah Praktik Metode Pengajaran Kata Renungan Jing Si oleh Ketua Budaya Humanis dari tingkat SD hingga SMA yakni Chen Pei Wen yang berasal dari Taiwan dan Intan Guru Budaya Humanis SD kelas 1 dan 2 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta. Intan menyampaikan pendidikan sehari-hari dimulai dari memberikan salam dan senyum sebagai praktik dari kata renungan “Wajah yang tersenyum adalah wajah yang paling indah.” Anak-anak ibarat bibit tanaman dan guru adalah petaninya, sebagai praktik kata renungan “Keindahan sebuah kelompok terletak pada keindahan pribadi masing-masing individu.”


Agus Hartono membawakan topik pentingnya menanamkan Budaya Humanis sejak usia dini.

Lalu pentingnya Menanamkan Budaya Humanis Sejak Usia Dini adalah sesi terakhir yang dibawakan oleh Agus Hartono, Manager Tzu Chi University Continuing Education Center bidang Pengembangan Pendidikan Budaya Humanis Tzu Chi. Agus memberikan tips yang bisa dilakukan agar selalu berperilaku positif.

“Yaitu fokus pada topik positif dan hindari berbicara hal-hal negatif, terlibat pada hal positif dan hindari ikut terlibat dalam negativitas orang lain, baca lebih banyak tentang hal-hal positif  (misalnya Jing Si Aphorism) dan hindari membaca berita-berita negatif, dengarkan musik dengan lirik positif dan hindari lirik negatif, tonton program televisi atau film yang positif (misalnya DAAI TV), dan hindari tayangan negatif,” terangnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Pembelajaran Budi Pekerti Berbudaya Humanis

Pembelajaran Budi Pekerti Berbudaya Humanis

19 Juli 2018
Pagi itu Kamis 12 Juli 2018, belasan insan Tzu Chi di He Qi Timur sudah hadir di Sekolah Marie Joseph, Kelapa Gading. Mereka datang sesuai undangan pihak sekolah untuk mengisi seminar pendidikan budaya humanis di hadapan jajaran pimpinan yayasan, dewan guru, dan karyawan sebagai bagian dari rangkaian pembukaan tahun ajaran Pendidikan baru 2018-2019.
Pendidikan yang Humanis

Pendidikan yang Humanis

22 Mei 2018

Apa itu budaya humanis? Lalu apa kaitannya dengan Kata Renungan Jing Si? Dua hal ini yang menjadi materi utama Seminar Budaya Humanis pada Minggu, 20 Mei 2018 di Tzu Chi Center, Lt. 3, PIK, Jakarta Utara.


Pendidikan Budaya Humanis Melalui Kata Perenungan Jing Si

Pendidikan Budaya Humanis Melalui Kata Perenungan Jing Si

27 Juli 2018
Tzu Chi Medan mengadakan seminar tentang Budaya Humanis, Minggu 22 Juli 2018. Seminar ini diikuti oleh 91 peserta dari masyarakat umum, 210 orang tenaga pendidik, serta 116 orang relawan Tzu Chi. Topik seminar kali ini adalah Budaya Humanis dan Bagaimana kaitannya dengan Kata Perenungan Jing Si.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -