Pendidikan itu Bak Menanam Pohon
Jurnalis : Willy, Fotografer : WillyPada Senin, 27 Juli 2015, para siswa/i Tzu Chi Secondary School menjalani hari pertama dengan penanaman pohon bersama para guru dan jajaran direksi.
“Membangun sebuah institusi pendidikan itu bagaikan kita menanam pohon,” ujar Sudino Lim, Direktur Tzu Chi Secondary School Indonesia dalam sambutannya pada hari pertama dimulainya tahun ajaran 2015/2016 pada Senin, 27 Juli 2015. “Awalnya kita bersusah payah menanam pohon. Lalu pohon itu akan tumbuh dan kita rawat lagi. Setelah besar, pohon itu akan menghasilkan oksigen dan menjadi pelindung bagi kita semua. Sama halnya dengan Sekolah Tzu Chi ini bisa bermanfaat bagi anak cucu kita dan tentunya bangsa Indonesia.”
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Sudino ini, menambahkan bahwa pendidikan di Tzu Chi didasari untuk membangun siswa/i berkarakter dan berakhlak yang baik. “Master Cheng Yen pernah berkata bahwa pendidikan adalah harapan bagi sebuah kehidupan. Dengan menyelenggarakan pendidikan yang baik, kehidupan dan kesadaran anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara bersamaan. Inilah yang mendasari pendidikan di Tzu Chi,” ujarnya.
Sudino Lim, Direktur Tzu Chi Secondary School Indonesia menuturkan bahwa pendidikan di Tzu Chi menekankan pada pengembangan karakter siswa/i.
Ellen Lifanny Petrus, siswi kelas 7I mengaku senang dapat mengikuti penanaman pohon karena dapat memberikan kontribusi bagi sesama.
Pada acara hari itu, selain kegiatan akademis, para siswa diajak menanam pohon bersama para guru dan jajaran direksi Sekolah Tzu Chi Indonesia. Acara ini disambut antusias. Wajah ceria pun terpancar dari para siswa/i. Salah satunya Ellen Lifanny Petrus, siswi kelas 7I. Gadis yang akan genap berusia 13 tahun pada 18 September mendatang itu menuturkan bahwa dia senang mengikuti hari pertamanya di Tzu Chi Secondary School Indonesia. “Melalui penanaman pohon ini kita bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sehingga kita bisa bernafas,” pungkasnya. Ke depan, Ellen berharap dengan dirinya mengenyam pendidikan di Tzu Chi akan dapat menjadi insan yang berbudi dan bercita-cita yang baik.
Senada dengan itu, menurut Mansjur Tandiono, salah satu jajaran direksi Sekolah Tzu Chi Indonesia, pendidikan di Tzu Chi memang lebih menekankan pada pembangunan budi pekerti murid. “Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen bahwa pendidikan adalah harapan bangsa, jadi dengan adanya SD, SMP, SMA, para siswa bisa mendapatkan pendidikan yang menyeluruh, tidak hanya akademik tetapi juga budi pekerti dan bagaimana dapatnya berkontribusi bagi bangsa,” ujar Mansjur.
Mansjur Tandiono, salah satu jajaran direksi menuturkan bahwa penanaman pohon ini juga untuk menanamkan nilai-nilai cinta akan lingkungan kepada para siswa/i.
Para siswa/i juga menjalani hari pertama dengan berbagai kegiatan akademik seperti kelas olaharaga dan pelajaran di dalam kelas.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kegiatan penanaman pohon ini ditujukan untuk melestarikan lingkungan dan pada saat yang sama menanamkan nilai-nilai cinta bumi kepada para siswa/i. “Penanaman pohon ini selain merupakan bentuk daur ulang lingkungan yang menghasilkan oksigen dan juga kita ingin menanamkan kepada anak-anak nilai bahwa dengan melakukan hal yang kecil sebenarnya kita sudah bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Mansjur.
Selain kegiatan penanaman pohon, para siswa/i juga mengikuti kelas akademis di dalam kelas maupun di luar kelas sesuai jadwal. Tzu Chi Secondary School kelas tujuh terbagi dalam tujuh kelas dengan satu kelas berisi 19-20 siswa. Salah satu kelas yang diikuti oleh siswa adalah kelas olahraga yang berada di luar ruang.
Kelas olahraga ini diikuti oleh para siswa/i dengan ceria. Pasalnya, kelas olahraga dikemas dalam bentuk permainan sehingga tidak membosankan. Hal ini diakui oleh Breman Dio, siswa kelas 7T. “Hari ini belajar science dan olahraga, lebih suka olahraga karena ada games-nya,” pungkas Dio.