Pendidikan Karakter, Pilar Pendidikan Buddhis

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati, Willy

Salah satu pembicara forum sharing, DR. dr. Eka Wahyu Kasih, SH., MM., MH. mengulas pentingnya pendidikan karakter yang bisa membawa dampak besar bagi kesuksesan seseorang maupun suatu bangsa.

Di penghujung tahun 2015, Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) kembali menggelar forum sharing antar sekolah yang membahas tentang pendidikan karakter. Mengingat pentingnya nilai pendidikan karakter bagi anak, maka kegiatan yang diadakan dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang merupakan praktisi pendidikan ini direncanakan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. “Salah satu pilar penting pendidikan Buddhis adalah pendidikan karakter. Ini suatu (acara) keberlanjutan karena salah satu kebutuhan yang dianggap kelemahan adalah Sumber Daya Manusia (SDM), tentu salah satunya dengan mengadakan training dan pembekalan yang terupdate. Ini yang ingin kita capai,” ujar Hong Tjhin, Ketua BKPBI.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2015 di Galery DAAI Lantai 1, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara ini, peserta saling berbagi bagaimana penerapan pendidikan karakter dan kiat-kiat untuk peningkatan kualitas pendidikan. Acara ini diikuti oleh sekolah-sekolah Buddhis di bawah koordinasi BKPBI. Mereka berasal dari perwakilan sekolah-sekolah di Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang, dan Pekanbaru. “Mudah-mudahan dengan forum sharing yang digelar ini semakin banyak pengurus yayasan pendidikan Buddhis maupun guru-guru, kepala sekolah, dan direktur sekolah dapat menarik manfaatnya. Mudah-mudahan BKPB bisa membantu dengan cara sharing, pelatihan,” tukas Hong Tjhin.

Salah satu pembicara yang hadir dalam forum sharing adalah Pendiri Universitas Kasih Bangsa, Dr. dr. Eka Wahyu Kasih, SH., MM., MH, yang mengulas tentang pentingnya pendidikan karakter yang bisa membawa dampak besar bagi kesuksesan seseorang maupun suatu bangsa. “Pendidikan karakter bukan semata-mata pelajaran budi pekerti dan karakter melainkan semua mata pelajaran diintegrasi dibentuk karakter. Nilai karakter itu terpantau atau tidak (terpantau) perilakunya tetap sama,” kata Eka. Dalam sharingnya, ia memberikan pesan kepada setiap sekolah untuk bersama-sama mendukung pendidikan karakter. “Semua manajemen, guru dan yayasan turun untuk melakukan kebiasaan yang dijadikan sebagai branding sekolah tersebut,” imbuhnya.

Forum sharing yang digelar pada tanggal 19 Desember 2015 diikuti sebanyak 80 peserta perwakilan dari sekolah-sekolah Buddhis.

Ketua Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI), Hong Tjin (kiri) foto bersama usai menyerahkan kenang-kenangan kepada tiga pembicara.

Penanaman Karakter Sejak Dini

Harapan agar setiap peserta yang hadir bisa mendapatkan manfaat dari kegiatan ini ternyata telah dirasakan kedua peserta dari Sekolah Dharmaloka Pekanbaru, Riau. Ertini (21) dan Titik Indiyarti (24) mengaku tertarik ikut karena membahas tentang pendidikan karakter yang memang sangat penting bagi anak didik mereka. Mereka yang merupakan satu-satunya perwakilan dari sekolah paling jauh dengan antusias mengikuti acara ini. “Pendidikan karakter sangat penting. Di kelas saya sering tekankan nilai tinggi kalau karakter jelek sama saja, tanpa karakter anak seperti robot, nggak punya etika,” ungkap Ertini. “Saya berharap bisa menjadi teladan yang baik, karena guru itu digugu dan ditiru,” tambah guru bahasa Mandarin TK dan SD ini. “Kita mengajarkan kepada anak tentang karakter yang memang harus dimulai dari diri sendiri agar bisa menjadi panutan bagi anak,” ucap Titik menimpali.

Titik yang sudah empat tahun mengajar anak-anak TK mengaku bahwa pendidkan karakter memiliki peranan penting dalam membentuk pribadi anak, sehingga setiap ada seminar, training berkaitan dengan karakter ia selalu menyempatkan diri. “Pemerintah sudah menerapkan pendidikan karakter, di sini (forum sharing) lebih ke Buddhis dan penanaman karakter sangat mendasar dan tepat diterapkan sejak usia dini,” ujar Titik. Ia pun akan menerapkan apa yang diperolehnya pada forum sharing ini di sekolahnya. “Menjadikan karakter untuk menjadi anak yang disiplin memang tidak gampang. Budaya di Sekolah Tzu Chi akan kami terapkan di Pekanbaru nanti,” ungkap Walikelas TK Dharmaloka ini.

Titik Indiyarti (kiri) dan Ertini merupakan perwakilan dari Sekolah Dharmaloka Pekanbaru mengaku senang mengikuti kegiatan yang mengulas tentang pendidikan karakter ini.

Nio Semi (kiri) bersama rombongan dari Sekolah Ananda Bogor bersiap untuk bersama-sama melakukan doa sebelum makan.

Sementara itu Nio Semi bersama tujuh guru dari Sekolah Ananda Bogor yang hadir dalam acara ini mengaku bahwa dengan mengikuti sharing seperti ini bisa menjadi cambuk dan semangat bagi seorang pendidik dalam mengembangkan pendidikan di sekolah. “Kita dapat suatu ilmu dan semangat untuk mengadakan perubahan bagi seorang pendidik yang mesti dilakukan segera. Kita melihat sekarang ini banyak media sosial yang tidak bisa kita batasi, jadi pengajaran melakukan perubahan ke arah pendidikan karakter akan saya perhatikan,” ungkap Kepala SMA Ananda ini. Nio Semi yang juga seorang guru pendidikan Agama Buddha ini juga menerapkan pengajaran yang dilakukan Sekolah Tzu Chi. “Saya terinspirasi dalam pendidikan melalui Kata Perenungan Master Cheng Yen yang diterapkan Tzu Chi, saya juga terapkan dalam mengajar agama. Filosofi-filosofi dari pengajaran ini akan sendirinya bisa diambil anak sebagai cerminan dalam berperilaku,” ujar wanita yang sudah 16 tahun mengajar ini.

Diwaktu yang sama juga diadakan kegiatan olahraga berupa pertandingan persahabatan sepak bola antar sekolah yang dimainkan oleh para anak didik dari empat sekolah Buddhis.

Selain 80 peserta forum sharing, di waktu yang sama juga diadakan kegiatan olahraga berupa pertandingan persahabatan sepak bola antar sekolah yang dimainkan oleh para anak didik dari empat sekolah Buddhis. Mereka yang turut berpartisipasi adalah Sekolah Triratna Jakarta, Sekolah Atisa Dipamkara Tangerang, Sekolah Dhammasavana Jakarta, dan Sekolah Ananda Bogor.


Artikel Terkait

Pendidikan Karakter, Pilar Pendidikan Buddhis

Pendidikan Karakter, Pilar Pendidikan Buddhis

22 Desember 2015
Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI) kembali menggelar forum sharing antar sekolah yang membahas tentang pendidikan karakter. Mengingat pentingnya nilai pendidikan karakter bagi anak, maka kegiatan yang diadakan dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang merupakan praktisi pendidikan ini direncanakan menjadi kegiatan yang berkelanjutan.
Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -