Mario (menerima amplop) dan Mattew serta anak asuh yang berprestasi mendapat apresiasi dari Yayasan Tzu Chi. Bentuk apresiasi kepada anak asuh TzuChi ini diberikan oleh Jenni Lo ketua Amal Tzu Chi dari Hu Ai Perintis.
“Pendidikan adalah pewarisan cinta kasih dan rasa syukur yang diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya” Kata perenungan Master Cheng Yen
Pada Minggu, 04 Agustus 2024 relawan Tzu Chi dari komunitas Hu Ai Perintis Medan mengadakan gathering anak asuh Tzu Chi di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan Jl.Boulevard Blok G1,Kompleks Cemara Asri Medan.
Gathering anak asuh Tzu Chi ini di hadiri oleh 60 orang anak asuh dar jenjang pendidikan SD,SMP dan SMA/ SMK yang didampingi oleh 18 orang orang tua mereka masing-masing.
Acara gathering ini diadakan rutin untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan anak-anak asuh terhadap visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membantu biaya pendidikan mereka.
Selain bantuan biaya pendidikan, relawan Tzu Chi juga memberi perhatian dan motivasi agar mereka semangat dalam menjalani hidup dan rajin belajar untuk meningkatkan prestasi pendidikan meskipun kondisi ekonomi keluarga mereka kekurangan.
Jenni Lo ketua Badan Misi Amal menjelaskan para anak asuh ini diberi pembelajaran budi pekerti, pola hidup sehat, dan asupan makanan bergizi. Harapan Jenni Lo, anak asuh bisa lebih baik lagi ke depannya dan sukses menggapai cita cita.
Selain pendidikan formal,anak anak asuh juga diberi pendidikan karakter, perilaku spiritual, dan emosional. Pendidikan memberikan akses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari hari.
Budi Dharmawan (wakil Hu Ai Perintis) memberikan materi tentang pembelajaran pendidikan karakter sejak dini. Pendidikan bisa mengubah masa depan dan bisa menggapai cita cita.
“Jangan pernah berhenti belajar, hidup tak pernah berhenti memberikan pelajaran. Pendidikan bukan segalanya. Jangan pernah berhenti berusaha untuk menggapai cita cita,”himbau Budi Dharmawan wakil Hu Ai Perintis yang memberi materi kepada anak asuh.
Para anak asuh juga di bekali pola hidup sehat yang dipandu oleh drg. Mellisa Sim. “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Oleh sebab itu, kita harus berupaya untuk tetap sehat melalui pola makan sehat dan seimbang serta gaya hidup sehat,” jelas dr. Mellisa.
Drg. Mellisa Sim,M.Kes,M.Biomed juga mengajak anak-anak asuh menerapkan pola hidup seimbang dengan bervegetarian. Di mana sumber protein hewani bisa digantikan oleh protein nabati yang nilai gizinya lebih tinggi dan murah seperti tempe dan tahu.
Relawan Tzu Chi memperagakan bahasa isyarat tangan dengan lagu satu keluarga. Peragaan isyarat tangan ini diikuti oleh anak-anak asuh dan pendampingnya.
Anak Asuh yang Berprestasi dan Inspiratif.
Relawan Tzu Chi Medan pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada anak asuh yang berprestasi. Mereka adalah Mario dan Matthew. Mereka sangat bersyukur dibantu Yayasan Tzu Chi biaya pendidikannya disaat ekonomi keluarga mereka terpuruk. Mereka sangat bersyukur telah dibantu dengan belajar bersungguh-sungguh dengan baik.
Agnes merasa bantuan biaya pendidikan yang dibantu oleh Yayasan Tzu Chi Medan menjadi penyemangat dirinya untuk belajar lebih giat lagi. Selain itu, Agnes sangat terinspirasi oleh relawan Tzu Chi dan mendorong Agnes masuk dalam barisan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi).
Agnes Luvita Pordasi anak asuh Tzu Chi yang sudah bergabung dalam barisan Tzu Ching (Muda -mudi Tzu Chi). Agnes sangat terinspirasi dengan kehidupan Master Cheng Yen dan bertekad terus memperpanjang barisan relawan Tzu Chi serta ikut menyebarkan cinta kasih.
Agnes sudah bekerja di sebuah perusahaan besar dan menjadi teladan dan orang kepercayaan di perusahaan berkat bimbingan relawan Tzu Chi dan ajaran Master Cheng Yen. Agnes bertekad berusaha menjadi tangan dan kaki Master Cheng Yen dalam menyebarkan cinta kasih universal, membantu orang orang dalam kesulitan dan mempraktekan ajaran Master Cheng Yen dalam kehidupan sehari-hari. “Master Cheng Yen adalah inspiratif hidup saya,”tegas Agnes Luvita Pordasi.
Lain halnya dengan Mario dan Matthew, mereka satu saudara. Mario dan Matthew adalah anak-anak berprestasi yang konsisten selalu menjadi juara di sekolah sejak kelas satu SD hingga saat ini. Mereka juga sangat berbakat di bidang sosial dan sering ikut perlombaan di luar sekolah dan meraih prestasi.
Mario mengatakan dia bisa konsisten juara 1 di sekolah dan berprestasi pada perlombaan Olimpiade Sains di tingkat Kecamatan dan kota. Mario saat ini bersekolah di SMP Methodist.
Sama dengan saudara kandungnya Matthew yang memiliki kebiasaan bertanggung jawab atas kewajibannya sebagai anak asuh Tzu Chi. Matthew juga aktif di gereja, hal ini yang membuat Matthew berhasil masuk ke SMA Negeri 1 Medan dan lolos seleksi Tim Olimpiade sekolah. Matthew bertekad ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas di luar negeri.
Relawan Tzu Chi beroto bersama dengan anak asuh dan pendampingnya. Kegiatan gathering anak asuh ini dihadiri oleh 126 orang yang berlangsung di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan.
Relawan Tzu Chi memberikan kebahagian dan semangat dengan hati yang welas asih kepada anak asuh dan keluarga mereka masing-masing. Melepaskan penderitaan sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan dengan baik. Memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi merupakan salah satu wujud misi Tzu Chi.
Editor: Anand Yahya