Pendidikan yang Menciptakan Keindahan
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy dan Tim Dok. Sekolah Cinta Kasih Jumat pagi, 13 Mei 2011, diadakan upacara pembukaan acara pendewasaan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Kegiatan ini diikuti oleh 225 siswa-siswi dari berbagai jenjang: SD, SMP, SMA dan SMK. |
| ||
Ini adalah hari kedua dan terakhir dari kegiatan pendewasaan yang diadakan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi sejak Jumat, 13 Mei 2011 lalu. Acara pendewasaan yang mengambil tema, “Dengan keyakinan, keuletan dan keberanian maka tiada hal yang mustahil di dunia ini” diikuti oleh 70 siswa tingkat SD, 73 siswa tingkat SMP dan 82 siswa tingkat SMK. Acara ini rutin diadakan setiap akhir tahun untuk siswa yang berada di tingkat akhir pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMK. “Rangkaian kegiatan pendewasaan ini merupakan bukti tanggung jawab sekolah untuk mendidik anak-anak agar dapat menjadi generasi penerus yang cerdas dan berbudi pekerti yang luhur,” kata Dra. Dyah Widayati Ruyoto, MM, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Kegiatan pendewasaan yang melibatkan kerjasama dari para guru, Da Ai Papa dan Da Ai Mama (relawan Tzu Chi) ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya sesi “stasiun”. Mulai dari stasiun pencitraan diri, berikrar, mengalang hati menggalang dana, keterampilan hingga stasiun memasak. Setiap stasiun memiliki makna masing-masing, seperti stasiun pencitraan diri yang mengajarkan anak-anak agar memiliki penampilan baik dan citra pribadi yang positif. Begitu pula dengan stasiun memasak, bukan bermakna agar anak pintar memasak, tetapi agar anak bersyukur karena orang tua selalu menyediakan makanan tanpa mereka harus bersusah payah menyiapkannya. Rizki Mulyadi, seorang guru Budi Pekerti dan Bimbingan Konseling (BK) SMK Cinta kasih ini merasa bahwa kegiatan pendewasaan ini sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi sebagai bekal mereka di masa depan agar pada saat mereka terjun ke masyarakat, mereka dapat berperilaku dan berpikir secara dewasa. Selama mengajar di sekolah ini, ia pun merasa tertantang untuk lebih banyak memberikan bekal kepada siswanya sehingga setelah lulus mereka lebih siap untuk terjun ke dunia kerja. “Harapan saya mereka dapat kerjaan yang baik, punya penghasilan serta mereka bisa berbakti pada orang tua. Pendidikan itu (sangat) penting, saya ingin mereka bisa kuliah karena dengan begitu bisa memperluas peluang mereka untuk mempunyai peluang kerja yang lebih bagus,” kata Rizki mengungkapkan harapannya kepada siswa-siswinya.
Keterangan :
Motivasi untuk Terus Belajar Selama menempuh pendidikan di Sekolah Cinta Kasih, Yandri memiliki prestasi yang baik. “Prestasi saya sebenarnya tidak begitu mulus, ada naik turunnya, cuma berkat adanya bantuan dari Pak Siddhatta (guru -red) yang memotivasi saya supaya saya bisa tetap terus berprestasi sehingga bea siswa dari yayasan bisa (terus) saya pertahankan,” ungkap Yandri. Alhasil selama 3 tahun bersekolah Yandri pun selalu berada di peringkat pertama di kelasnya. Yandri memiliki sebuah cita-cita, yaitu ingin membahagiakan kedua orang tuanya selagi ia masih memiliki kesempatan. Saat ini pun ia telah bekerja dan sudah mendaftarkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. “Saya berencana kerja sambil kuliah,” kata Yandri.
Keterangan :
Selama mengikuti pendewasaan, Yandri pun mendapatkan banyak pelajaran. “Kemarin pas di statiun pencitraan diri, saya dikasih tahu gimana cara pakai pakaian yang rapi dan cara ngomong sama orang. Lalu, pas di station masak, saya ngerasain gimana tuh susahnya masak. Kalo di rumah biasanya makan tinggal minta, terus kemarin saya baru sadar, nyiapin makanan (ternyata) susah juga,” kata Yandri menceritakan pelajaran yang ia dapat saat mengikuti pendewasaan. Ia pun berpesan kepada adik-adik kelasnya agar belajar dengan sungguh-sungguh. “Jika kita sudah bisa sekolah, belajar yang bener, jadi orang yang berguna dan nggak menjadi beban orang lain. Kita buktiin kalo kita bisa dan mampu,” tegasnya. Master Cheng Yen mengatakan bahwa tujuan pendidikan di Tzu Chi adalah menciptakan masyarakat yang harmonis. Keharmonisan datang dari tata krama yang baik. Selain menanamkan tata krama yang baik, kita juga harus mengembangkan kebijaksanaan mereka. Pendidikan merupakan suatu keindahan yang dapat dipahami dan dipraktikkan. Semoga pendidikan di Tzu Chi dapat menjadi cermin dan teladan pada dunia pendidikan. | |||
Artikel Terkait
Jeli Menggenggam Kesempatan
18 November 2014 Kamp yang berlangsung pada 15-16 November 2014 ini merupakan program lanjutan yang digelar pada April 2014 lalu. Antusiasme muncul ketika seluruh relawan sudah masuk ke dalam kelompok dan duduk bersama, karena materi yang akan diberikan dilakukan oleh para trainer dari Taiwan.Cintai Bumi di Titik Pelestarian Lingkungan yang Baru
03 Mei 2019Ikut Menanggulangi Covid-19 Bersama
23 September 2020PKF – FP Group memberikan donasi untuk penanggulangan Covid-19 di Indonesia melalui Yayasan Buddha Tzu Chi hari ini, Rabu, 23 September 2020. Donasi ini masuk dalam program perusahaan, yakni FP Group – Giving Back to Society yang adalah wujud kontribusi perusahaan kepada masyarakat.