Pengabdian untuk Anak Jalanan
Jurnalis : Juliana Santy, Hadi Pranoto, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Sebuah Tekad Hati Di Pasar Senen yang terkenal keras dan rawan kejahatan, ia bergaul dengan anak-anak jalanan. Bahkan ia pun akrab dengan para preman di sana. “Awalnya saya heran, saya yang nggak biasa lihat anak kecil keluyuran sendirian di jalan, harus menyaksikannya setiap hari. Mana bisa anak kecil itu diperlakukan keras, diperlakukan sesuka hati orang tuanya, dan dibiarkan hidup di jalanan,” katanya. Ia juga melihat bagaimana anak-anak ini menjalani kehidupan dengan sangat tidak nyaman. “Mereka harus mengamen, mencuri, dan mencopet untuk menghidupi diri sendiri,” ungkapnya prihatin.
Keterangan :
Dengan bermodalkan tekad dan kepedulian untuk menyelamatkan masa depan anak-anak jalanan, pada 31 Mei 1996, Sr. Alexa mendirikan sebuah tempat untuk menampung mereka di rumah yang dikontraknya, yang diberi nama Yayasan Kasih Mandiri. Beberapa bulan saat itu ia pun mengalami kesulitan biaya untuk membayar biaya sewa rumah. Namun disaat satu hari lagi tiba masa jatuh tempo pembayaran sewa rumah tersebut. 9 Juni 1996, ia pun bertemu dengan beberapa insan yang menenangkan hatinya. Jalinan Jodoh yang Tak Terduga “Pada waktu mereka bertemu dengan saya, sesungguhnya pada waktu itu saya membutuhkan dana untuk membayar kontrak (rumah) dan pada waktu itu Yayasan Buddha Tzu Chi datang, tanpa saya ketahui siapa mereka. Mereka datang memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa mereka sudah memerhatikan aktivitas yang saya lakukan selama ini, dan mereka hendak membantu biaya pendidikan bagi anak-anak yang mau sekolah,” ucapnya. Saat itu relawan pun membantu beasiswa bagi anak-anak yang tinggal di sana. Pada waktu itu Tzu Chi membantu biaya pendidikan 15-20 anak. Namun beberapa tahun kemudian jalinan jodoh dengan Tzu Chi ini sempat terputus.
Keterangan :
Kembali Merajut Tali Jodoh Tjoeng Hing Kok, relawan yang menjadi koordinator pembagian bantuan ini merasa bersyukur dapat kembali menjalin jodoh baik dengan yayasan ini, “Kami mendapat kesempatan dari Suster Alexa untuk menyumbangkan beras kepada mereka. Jadi yayasan memutuskan untuk memberikan beras. Kami datang untuk melihat anak-anak, dan untuk memikirkan apa yang dapat kami lakukan untuk mereka, membantu mereka ke depannya. Sebab mereka dari jalanan dan Suster Alexa sudah berani mengumpulkan mereka, memberikan rumah dan makanan untuk mereka. Gembira sekali diberikan kesempatan oleh Suster Alexa untuk membantu,” ucapnya. Melihat anak-anak tersebut dapat tertawa gembira, Hing Kok pun berharap agar anak-anak tersebut dapat menempuh pendidikan dengan baik sehingga mereka juga memiliki masa depan yang baik dan tidak lagi kembali ke jalanan. Para relawan pun berencana untuk melakukan kunjungan lebih lanjut ke yayasan ini. “Kami akan pikirkan apalagi yang bisa kami bantu untuk anak-anak, tidak hanya makan saja. Tetapi kesehatan dan keadaan hatinya ya, biar tidak ada marah dan trauma yang terjadi di luar bisa hilang gitu,” tambahnya. Bantuan dan kunjungan yang diberikan relawan pada hari itu juga menimbulkan rasa syukur dalam hati Suster Alexa. “Saya sangat gembira, karena saya punya keyakinan bahwa dengan kunjungan seperti ini, itu berarti ada relasi. Yang dulunya dengan Buddha Tzu Chi putus sekian lama, dengan kunjungan hari ini, saya merasa gembira bahwa harapannya akan menjadi relasi yang terus dibangun untuk menolong anak-anak ini,” tuturnya yang juga berharap ke depannya Tzu Chi ikut hadir menemani dan membangun semangat dalam diri anak-anak di yayasan ini. | |||
Artikel Terkait
![Makan Siang Bersama Para Seniman Bangunan](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/b_060610-17.jpg)
Makan Siang Bersama Para Seniman Bangunan
25 Juni 2010![Pembangunan Jembatan Gantung di Kabupaten Bandung](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/4141-WhatsApp-Image-2021-04-06-at-10.05.23.jpeg)
Pembangunan Jembatan Gantung di Kabupaten Bandung
06 April 2021Tzu Chi Bandung mengukuhkan tekad untuk membangun jembatan bagi warga Resmitingga bekerja sama dengan Kodim 0624/Kab. Bandung ditandai dengan peletakan batu pertama pada 29 Maret 2021.
Asa Baru di Tempat Baru
20 April 2016Dari sekian banyak rumah susun yang dirujuk, ada beberapa warga Luar Batang yang memilih untuk pindah ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke, Jakarta Utara. Sebanyak 5 keluarga pindah ke perumahan tersebut. Menurut Rendi, salah seorang warga, lingkungan di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke cukup baik untuk keluarganya.