Pengalaman Berkesan Bagi Bhante Buddharakkita Saat Kunjungi Tzu Chi Center

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Ini adalah kedua kalinya Bhante Buddharakkita berkunjung ke Jakarta. Kali ini Bhante Buddharakkita datang ke Jakarta menjadi pembicara dalam sebuah forum yang digelar Buddist Fellowship Indonesia. Ia pun tak menyiakan waktu untuk mampir ke Tzu Chi Center.

Bhante Buddharakkita asal Uganda, Afrika Timur mengaku sangat bahagia akhirnya dapat berkunjung ke Tzu Chi Center PIK, Jakarta Rabu 20 Desember 2023. Sudah lama Bhante Buddharakkita mendengar kiprah Tzu Chi Indonesia.

“Saya datang ke sini karena sangat salut dengan Tzu Chi terutama visi dan misinya untuk menolong orang lain, juga cinta kasih dan kebijaksanaannya,” ujarnya.

Bhante Buddharakkita yang merupakan pendiri Uganda Buddhist Center ini telah menjalin hubungan erat dengan Tzu Chi Taiwan. Bahkan telah berkunjung ke Hualien dua kali dan bertemu Master Cheng Yen. Sebelumnya Tzu Chi Taiwan pernah memberi bantuan setelah terjadi kebakaran yang menghanguskan sebuah sekolah di Uganda.

Bhante Buddharakkita begitu kagum dengan interior serta eksterior Aula Jing Si yang menenangkan.

Andhyka, dari Sekretariat Tzu Chi Indonesia dan Hong Tjhin, Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia menemani Bhante Buddharakkita berkeliling Exhibition Hall Aula Jing Si Indonesia yang menceritakan sejarah Tzu Chi dan kilas balik Tzu Chi Indonesia dari tahun ke tahun. Salah satu hal yang membuat Bhante Buddharakkita kagum adalah bagaimana Tzu Chi Indonesia bisa exist dan harmonis di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

“Sungguh apa yang dilakukan Tzu Chi Indonesia sangat menginspirasi saya,” ujar Bhante Buddharakkita.

Andhyka, dari Sekretariat Tzu Chi Indonesia dan Hong Tjhin, Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia mengajak Bhante Buddharakkita melihat fasilitas di Tzu Chi Hospital.

Usai berkeliling Aula Jing Si Tzu Chi Center, Bhante Buddharakkita juga diajak melihat fasilitas Tzu Chi Hospital dan bagaimana Tzu Chi Hospital dibangun berdasarkan prinsip cinta kasih, menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan.

“Saya sangat bersyukur dengan Master Cheng Yen atas visinya dan ketika saya datang ke sini saya dapat banyak inspirasi dan wow saya ingin ada cabang seperti ini di Uganda, negara saya karena saya pikir masyarakat di Afrika perlu untuk melihat apa yang Buddhism dapat lakukan untuk kemanusiaan,” tambah Bhante Buddharakkita.

Dalam kunjungannya ke Tzu Chi Center dan Tzu Chi Hospital, Bhante Buddharakkita mengaku mendapatkan banyak inspirasi. Spirit Tzu Chi Indonesia dalam menjalankan misi-misinya akan Bhante bawa ke Uganda.

Berbincang banyak hal dengan Bhante Buddharakkita merupakan sebuah pengalaman yang berharga bagi Hong Tjhin, Sekretaris Umum Tzu Chi Indonesia. “Kami berbagi pengalaman tentang bagaimana Bhante mulai merintis Uganda Buddhist Center dan juga beberapa isu yang ternyata similar dengan kondisi kesehatan di Indonesia. Jadi kalau semacam negara-negara berkembang seperti Indonesia dan Uganda bisa saling berbagi pengalaman dan cara mengatasinya itu menjadi hal yang sangat baik,” pungkas Hong Tjhin.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Pengalaman Berkesan Bagi Bhante Buddharakkita Saat Kunjungi Tzu Chi Center

Pengalaman Berkesan Bagi Bhante Buddharakkita Saat Kunjungi Tzu Chi Center

22 Desember 2023

Bhante Buddharakkita asal Uganda, Afrika Timur mengaku sangat bahagia akhirnya dapat berkunjung ke Tzu Chi Center PIK, Jakarta Rabu 20 Desember 2023. Sudah lama Bhante Buddharakkita mendengar kiprah Tzu Chi Indonesia.

Kesan Terbaik Saat Mengunjungi Tzu Chi dan Tzu Chi Hospital di Indonesia

Kesan Terbaik Saat Mengunjungi Tzu Chi dan Tzu Chi Hospital di Indonesia

18 Juli 2023

Senin 17 Juli 2023, Deputy CEO Tzu Chi Foundation Prof. Rey-Sheng Her datang mengunjungi Tzu Chi Center bersama Prof. John Hoffmire dari Oxford University, Prof. Hwang-Yeh Chen dari Tzu Chi College of Tecnology, dan Ted Chi-Che Hwang staff dari Tzu Chi Foundation. 

Memperkenalkan Budaya Baik Tzu Chi

Memperkenalkan Budaya Baik Tzu Chi

31 Oktober 2014 Aula Jing Si dipilih sebagai tempat “rekreasi” karena ia menilai Aula Jing Si sarat akan budaya sosial yang penting untuk diketahui oleh banyak kalangan. Termasuk murid sekolah dan juga jajaran Walikota Sukabumi.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -