Penggalangan Dana untuk Haiti

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 

fotoDalam acara sosialisasi yang dihadiri oleh 68 umat ini, relawan Tzu Chi juga melakukan penggalangan dana untuk korban gempa di Haiti.

Memasuki pertengahan Januari 2010, sebuah gempa berkekuatan 7.0 Skala Ritcher mengguncang Haiti hingga menewaskan ratusan ribu penduduk dan menghancurkan ribuan bangunan. Kejadian yang tragis ini mengundang simpati dari banyak negara dan organisasi sosial kemanusiaan, tak terkecuali Tzu Chi. Sejak bencana ini terjadi, relawan Tzu Chi di berbagai belahan dunia mulai menunjukkan simpatinya dengan mengusahakan bantuan pengobatan, bahan makanan, dan penggalangan dana.

 

Minggu, 24 Januari 2010, bertempat di wihara Viriyabala, gang Lewa, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur relawan Tzu Chi melakukan sosialisasi kepada umat wihara sekaligus menggalang dana untuk korban gempa Haiti. Mustikawati Tjuatjadinata, selaku pimpinan wihara mengatakan bahwa sebagai umat manusia selayaknya harus saling berbagi dan berbuat kebajikan kepada sesama. Karena ia berkeyakinan bila semua orang memiliki hati yang bersih dan gemar melakukan kebajikan maka dunia akan damai dan jauh dari bencana. “Bila kita lihat sekarang ini banyak sekali orang melakukan perbuatan jahat sehingga membuat orang lain merasa takut. Tetapi bila semua orang secara pribadi mau berbuat baik rasanya dunia ini damai,” terangnya.

foto  foto

Ket : - Mustikawati Tjuatjadinata merasa kagum terhadap aktivitas yang telah dilakukan oleh Tzu Chi. Ia pun lantas             berencana akan mengajak umat di wiharanya untuk bergabung dalam barisan relawan cinta kasih Tzu Chi.             (kiri)
        - Dunia akan damai bila setiap orang memiliki kemurnian hati dan gemar melakukan kebajikan. Demikian             pesan yang disampaikan oleh Agus Rijanto dalam sosialisasi Tzu Chi terhadap umat wihara. (kanan)

Hal ini diamini oleh Agus Rijanto, relawan Tzu Chi. Menurutnya, semakin banyak orang baik di suatu tempat di situ jarang sekali terjadi bencana. Agus juga menerangkan bahwa berapa pun jumlah dana yang didanakan yang terpenting adalah memberi dengan hati “Segala sesuatu itu berasal dari hati kita. Hati ini adalah pengendali dari semua perbuatan,” kata Agus. Dalam kesempatan itu, dihadapan 68 umat, Agus juga memperkenalkan apa itu Tzu Chi dan budaya humanis yang terdapat di dalamnya.

Adanya kegiatan ini, Mustikawati menyambutnya dengan sangat gembira, sebab sejauh ini komunitas di wiharanya memiliki keinginan yang kuat untuk berbuat sesuatu terhadap masyarakat namun memiliki keterbatasan dalam wadah dan penyalurannya. Dengan hadirnya Tzu Chi, ia menilai telah menemukan wadah yang tepat untuk melakukan itu semua.

foto  foto

Ket : - Dalam sosialisasi ini, relawan dan umat wihara juga berdoa bersama untuk korban gempa di Haiti sebagai             wujud kepedulian dan simpati terhadap penderitaan sesama. (kiri)
        - Lim Hendra adalah salah satu relawan yang memperkenalkan Tzu Chi kepada umat di wihara Viriyabala            sejak tahun 2009. Namun, baru di awal 2010 ini sosialisasi dapat dilaksanakan di sana. (kanan)

Menjelang akhir acara, penggalangan dana pun dimulai. Dengan berdiri di salah satu sisi di ruangan serba guna, relawan Tzu Chi memegang sebuah kotak dana, umat pun lantas dengan antusias memasukkan dana ke dalam kotak. Lim Hendra, relawan Tzu Chi yang juga aktif sebagai pengurus di wihara itu,  berharap melalui perkenalan ini akan banyak umat-umat di wihara Viriyabala yang terketuk hatinya untuk bergabung di Tzu Chi dalam melakukan banyak hal demi kemanusiaan. “Di wihara ini memiliki potensi yang besar. Saya harap dengan bergabungnya umat-umat di sini, relawan Tzu Chi akan semakin banyak khususnya di Jakarta Timur,” harapnya.

 
 

Artikel Terkait

Bantuan Tzu Chi untuk Korban Kebakaran

Bantuan Tzu Chi untuk Korban Kebakaran

27 Juli 2021

Kebakaran terjadi di Jalan PWS, Gg Nangka, Kecamatan Medan Petisah, Kelurahan Sei Putih Timur II, Sumatera Utara pada Sabtu, 24 Juli 2021. Musibah yang terjadi karena korsleting listrik tersebut menyebabkan 4 rumah habis terbakar. Hari berikutnya, relawan Tzu Chi Medan sigap memberikan bantuan.

Merawat Frans, Merawat Harapan

Merawat Frans, Merawat Harapan

23 Juli 2020

Frans Diego (38) dulunya merupakan pemuda yang cemerlang. Ia mahir di bidang komputer, bahkan telah bekerja sebelum lulus kuliah. Di hari wisudanya sebagai Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Gunadarma, rekan kerjanya pun berdatangan. Julia Marisi bangga dengan putranya dan yakin akan masa depan Frans yang cemerlang. Namun rupanya nasib berkata lain. 

Penuh Berkah, Juga Penuh Syukur

Penuh Berkah, Juga Penuh Syukur

15 Desember 2023

Para relawan Tzu Chi Bandung mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur Alma yang berada di Jalan Taman Kopo Indah II, Kabupaten Bandung. Kunjungan kasih ini sekaligus dalam rangka menyambut Natal 2023.

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -