Penggalangan Hati yang Tulus

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)

Sosialisasi Tzu Chi

Sosialisasi Tzu Chi ditujukan untuk mengenalkan budaya serta misi-misi kemanusiaan Tzu Chi kepada para hadirin.

Pada Minggu, 21 Juni 2015, insan Tzu Chi Bandung melakukan sosialisasi Tzu Chi di kantor Tzu Chi Bandung. Sosialisasi ini diikuti oleh 17 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan umum. Tujuan dari acara ini adalah untuk mensosialisasikan budaya Tzu Chi, membina relawan baru, dan mendalami visi-misi Tzu Chi dalam mengemban  misi kemanusiaan.

“Pertama, untuk menggalang relawan yang baru, nah, dan meneruskan lagi mereka-mereka yang telah mendaftar supaya menjadi kegiatan yang nyata, jadi kita bersama-sama dengan mereka mau melakukan kegiatan kemanusiaan. Kita masuk Tzu Chi saling belajar, saling berbagi, dan latihan juga disini jadi ada bagusnya. Kalau bisa sesering mungkin, supaya kita diingatkan sehingga langkah-langkah kita supaya lebih mantap," ucap Pepeng, salah satu relawan Tzu Chi yang berkesempatan memberikan sharing dalam kegiatan ini.

Sosialisasi Tzu Chi

Relawan Tzu Chi memberikan cendera mata kepada para hadirin sebagai tanda jalinan jodoh baik yang sudah terjalin.

Sosialisasi turut diisi dengan penayangan video bantuan Tzu Chi di Nepal yang dilanjutkan dengan pembahasan mengenai sejarah dan pendalaman visi misi Tzu Chi. Tak ketinggalan, para peserta diajak menyaksikan ceramah dari Master Cheng Yen, pendiri dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Herman Widjaja, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung. Dia mengatakan bahwa menjadi relawan Tzu Chi terbuka bagi siapapun yang memiliki hati tulus untuk menolong sesama. “Siapa saja bisa menjadi relawan Tzu Chi, yang terpenting adalah dilandasi dengan hati yang tulus dan cinta kasih untuk menolong sesama makhluk hidup. Selain itu, juga mau menebarkan cinta kasihnya kepada masyarakat luas,” pungkas Herman.

Sosialisasi Tzu Chi

Hustorio (20) berharap Tzu Chi dapat lebih tumbuh dan berkembang lagi di Indonesia.

Pemahaman mendalam mengenai Tzu Chi dan misi-misi kemanusiaannya pun dirasakan oleh para peserta. Salah satunya Hustorio (20). Ia mengatakan misi kemanusiaan yang dijalankan oleh Tzu Chi bersifat nyata tanpa membeda-bedakan golongan, agama, dan lainnya.

"Ya bagus sekali acara-acara yang sudah diselenggarakan. Lalu itu kan, berkaitan dengan misinya Tzu Chi ya, jadi ya bagus, bagus sekali. Dan semoga bisa kembangin lagi lebih banyak terutama di Indonesianya. Harapan saya ya, semoga ke depannya bisa lebih berkembang lagi, semoga relawannya juga makin banyak nambah, semoga bisa berkembang,” tambahnya.


Artikel Terkait

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -