Penggarap Lahan Batin Murid
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Ivana Di akhir tahun ajaran, Sekolah Cinta Kasih melepas para murid yang duduk di kelas 6 SD, kelas 3 SMP, dan kelas 3 SMK. Para murid telah dididik dalam segi akademik maupun non akademik serta ditanamkan nilai-nilai budi pekerti dalam diri mereka. | Hati setiap murid seperti sepetak sawah, dan guru adalah petani yang menggarap lahan batin tersebut agar tanaman yang baik tumbuh subur hingga memberi hasil yang bermanfaat bagi semua orang. “Dia meluangkan waktunya demi murid-muridnya untuk meraih prestasi. Sebelum sekolah dia melatih saya, pagi-pagi dia sudah ada, berdiri di lapangan. Sepulang sekolah setelah mengajar, dia juga melatih saya. Begitu besar jasa-jasanya,” tutur Oman Setiawan menggetarkan. Ahmad Damanhuri berusaha menahan jatuhnya air mata hingga matanya tampak berkaca-kaca. |
Tekad untuk Mengabdi Menjawab keinginannya, Ahmad melihat iklan lowongan mengajar di Kompas. Lamaran kerja membawanya ke Sekolah Cinta Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Ia sangat girang mengetahui di sekolah ini guru mendapat tempat tinggal yang lokasinya satu komplek dengan sekolah. Dalam rasa syukurnya, Ahmad berjanji pada dirinya sendiri, “Kalo saya diterima, waktu yang tadinya dibuang untuk perjalanan jauh, akan saya sumbangkan untuk murid-murid.” Ahmad mengajar bidang studi komputer, namun ia sangat mencintai olahraga atletik. Sewaktu bersekolah dulu, ia mencetak prestasi cemerlang dalam bidang ini. Prestasinya dalam atletik juga memuluskan jalannya untuk masuk perguruan tinggi tanpa tes serta sempat bergabung dalam klub atletik. Namun karena tidak ada pembimbing, perjalanan Ahmad terhenti di tengah jalan karena berbagai hambatan. Maka, sejak mengajar di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Ahmad mulai membangun kebiasaan melatih atletik di lapangan setiap pagi dan sore di luar jam sekolah. Suatu pagi, Oman Setiawan murid kelas 2 SMK mendatanginya. “Pak, saya mau coba lari,” kata Oman. Ahmad menjawab dengan bertanya, “Bisa kamu, Man?” Sebetulnya Ahmad lebih memprioritaskan bimbingan untuk murid SMP dan kelas 1 SMK, sebab waktu mereka lebih memungkinkan untuk berlatih. Tapi melihat Oman bersungguh-sungguh, dibiarkannya ikut latihan. Ket : - Tahun ini, 295 murid dari SD sampai SMK akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan sebagian akan Keteladanan Seorang Guru Ada pepatah terkenal yang berbunyi “Practice make perfect” (latihan membuat apa yang kita lakukan jadi sempurna), Oman mengikuti 9 lomba atletik dan meraih prestasi di kesemuanya. “Pertama di Kecamatan Cengkareng, dia juara 1, lalu di Jakarta Barat juara 2, sampe akhirnya di tingkat nasional yang diikuti 25 ribu murid atlet dapat juara harapan 2. Di seleksi kejurnas dapat juara 2,” terselip nada bangga dalam suara Ahmad. Namun bagi Oman, bukan latihan yang membuatnya berhasil melainkan kehadiran sang guru yang mendampinginya berlatih jauh lebih penting. Maka dalam sharing di acara pelepasannya dari SMK Cinta Kasih, Oman menyampaikan, “Yang berkesan di Sekolah Cinta Kasih ini, saya mengenal seorang guru. Beliau menemani saya dalam berlatih. Guru ini selalu ada di samping saya untuk melatih saya. Guru ini Pak Ahmad.” Tepuk tangan menggema. Beberapa hadirin mengusap air mata. “Menurut saya, Pak Ahmad itu rela memperjuangin buat murid-muridnya untuk berprestasi. Walaupun susah juga dia usahain supaya bisa. Saya ingin lanjutkan ke UNJ (Universitas Negeri Jakarta –red), ambil bidang olahraga, dan jadi guru olahraga. Dan ingin menjadi seperti Pak Ahmad,” ungkap jujur Oman. Ket : - Oman Setiawan menceritakan kesan mendalam yang didapatnya selama di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Empat Peran, Empat Pesan Zaenah Mawardi mewakili para guru memberikan pesan penutup, ”Hari ini kami mengatakan ‘pelepasan’, bukan ‘perpisahan’. Karena kita tidak berpisah, tapi kami akan melepas kalian ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Anak-anak yang ibu sayangi, hari ini kami sebagai guru akan menyampaikan 4 pesan fungsi kami sebagai guru, pertama sebagai pengajar, kedua sebagai pendidik, ketiga sebagai pelatih, dan keempat sebagai sahabat.” Ia melanjutkan pesan-pesan kepada para murid untuk terus mengembangkan kemampuan mereka di bidang akademik maupun nonakademik, memegang nilai-nilai budi pekerti yang pernah diajarkan, dan meminta para murid untuk tetap mengingat kenangan yang pernah dijalin bersama. Ket : - Guru memiliki 4 peran salah satunya sebagai sahabat. Untuk menghantar para murid ke jenjang Tahun ini merupakan pertama kali SMK Cinta Kasih melepas muridnya. Sugeng, wali murid kelas 3 menyampaikan bahwa sekolah masih terus membenahi agar kurikulum yang diberikan dapat memenuhi tuntutan dunia kerja. Sebagian dari murid yang sudah tamat akan meneruskan ke bangku kuliah, namun tidak sedikit yang memilih langsung bekerja. Franky O. Widjaja, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Wiyata yang menaungi Sekolah Cinta Kasih menenangkan, “Kebahagiaan ini tidak hanya cukup dengan demikian. Murid yang mengatakan lulus SMK yang mau melanjutkan sekolah dan berprestasi baik, tapi kurang biaya, bisa mengajukan beasiswa. Yayasan akan meninjau dan mempertimbangkan.“ Sementara bagi yang akan bekerja, para relawan berjanji turut membantu agar para murid lebih mudah memperoleh pekerjaan. “Kita adalah satu keluarga besar Tzu Chi,” ujar Franky lagi menegaskan. | |
Artikel Terkait
Mengubah Sampah Menjadi Emas
08 Oktober 2010 Minggu, 26 September 2010, Pk.07.30 WIB suasana pagi itu sangat mendung. Namun, rintik hujan yang melingkupi wilayah Jakarta pagi itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengikuti kegiatan minggu ini yang bertajuk Pelestarian Lingkungan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.Surat Duka Cita Master Cheng Yen Setelah Ledakan Gas di Kaohsiung
14 Agustus 2014 Di malam yang larut pada tanggal 31 Juli, di Kota Kaohsiung, terjadi ledakan gas yang meluluhlantakan. Ledakan terjadi pada tengah malam dan menyebabkan api yang hebat sehingga menyebabkan warga diguncang ketakutan dan kecemasan.Baksos dalam Rangka Ulang Tahun DAAI TV Ke-10 di Ponpes Nurul Iman
20 Maret 2017Pagi itu, seribu lebih santri Pondok Pesantren Nurul Iman berduyun-duyun memasuki lapangan pondok. Tampak tenda-tenda Tzu Chi telah terpasang rapi. Puluhan relawan Tzu Chi Tangerang, anggota TIMA Indonesia juga tengah bersiap menyambut para santri.