Penghijauan di Desa Binaan Tzu Chi

Relawan Tzu Chi Singkawang bersama dengan siswa SMAN 2 Mempawah Hulu dan relawan dari Desa Binaan Tzu Chi membawa bibit pohon Mahoni untuk ditanam di sekitar lokasi sekolah.

Dalam sebuah pertemuan Sosialisasi Penanaman Pohon di SDN 08 Antus, Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu salah satu relawan Tzu Chi Singkawang, Aloysius Yakobus menyampaikan bahwa penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Kalimantan sebagai salah satu paru-paru dunia, selayaknya mendapat perhatian ekstra ketat. Hutan juga harus mendapat perlindungan dan pembelaan jika ada orang-orang yang akan merusak atau melakukan penebangan baik resmi maupun liar.

Setelah mendapat izin dari kepala BPDAS (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai) Pontianak, Kecamatan Mempawah Hulu, terdapat lima desa yang menjadi daerah penghijauan di wilayah binaan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang. Desa-desa tersebut yaitu Pahokng, Bilayuk, Caokng, Parigi, dan Salumang.

Menyambut hari ulang tahun ke-72 Republik Indonesia pada Senin, 14 Agustus 2017 diselenggarakan penanaman pohon  di SMAN 2 Mempawah Hulu. Relawan Tzu Chi Singkawang memberikan 3.000 bibit pohon Mahoni sebagai program awal penghijauan yang akan ditanam di tiga desa, yaitu Desa Pahokng, Bilayuk, dan Caokng. 

Setelah melaksanakan upacara di SMAN 2 Mempawah Hulu, relawan membagikan bibit pohon Mahoni sebagai program awal penghijauan di lima desa di wilayah Singkawang.

Dimulainya program penanaman pohon di SMAN 2 Mempawah Hulu khususnya di Kampung Pakan, Desa Caokng ini juga disambut baik oleh Pembina Pertanian, M. Sinambela. “Perawatan pohon penghijauan ini dilakukan sebagai contoh bagi semua masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya penghijauan maka akan ada regenerasi tanaman pengganti yang sudah ditebang serta memperhatikan kelestarian lingkungannya juga,” ungkapnya kepada para siswa dan relawan Tzu Chi Singkawang. Selain itu, M. Sinambela juga menambahkan agar para siswa agar tetap menjaga tanaman tersebut selama tiga tahun dan kepala sekolah wajib memantau perkembangannya.

Kegiatan penanaman ini tidak hanya dilakukan oleh siswa dari SMAN 2 Mempawah Hulu tetapi juga oleh masyarakat setempat serta para mahasiswa dari Universitas Muhamadiyah Pontianak, Mahasiswa Politeknik Tonggak Equator Pontianak, TNI, Hansip Desa, Relawan Tzu Chi Singkawang dan Para relawan Desa Binaan Tzu Chi.

Setelah selesai melaksanakan upacara rutin di hari Senin, Kepala Sekolah  SMAN 2 Mempawah Hulu, Lusius Erwin Quick atau yang kerap disapa Pak Quick ini juga memberikan reaksi postifnya terhadap program penghijauan tersebut. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan penyerapan gas CO2 (Karbondioksida) dan polutan lainnya, mencegah banjir dan tanah longsor serta meningkatkan upaya konservasi tanaman hutan akibat kebakaran lahan ladang warga setempat dan dampak  kekeringan yang berkepanjangan,” ungkapnya.

Kegiatan penghijauan ini dapat dijadikan sebagai momentum guna menumbuhkan kembali nilai-nilai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup sebagaimana yang telah dicanangkan pemerintah saat ini dan membantu mengatasi permasalahan bangsa yaitu menurunnya sumber daya genetik tanaman hutan.

Relawan Tzu Chi Singkawang menanam langsung bibit pohon Mahoni.

Relawan senior yang mendampingi Desa Binaan Tzu Chi, Ha Jit Chiong dalam kegiatan ini juga memberikan reaksi yang baik terhadap program penanaman bibit pohon tersebut. “Dengan adanya acara penghijauan ini, dapat memberikan motivasi dalam membangun kesadaran dan semangat masyarakat yang berada di Desa Binaan, agar menumbuhkan kembali nilai-nilai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, serta ikut memiliki dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memeliharanya,” jelas Ha Jit Chiong.

Jumlah total bibit pohon untuk kegiatan tersebut mencapai 15.000 bibit pohon Mahoni. Dengan sisa bibit pohon yang berjumlah 12.000 dari BPDAS Pontianak yang akan ditanam di daerah-daerah yang memerlukan penghijauan.

Editor: Arimami Suryo A.