Pengobatan dan Edukasi Kesehatan untuk Lansia
Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara 1), Fotografer : Alice (He Qi Utara 1)Relawan melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum kegiatan baksos kesehatan dimulai.
Minggu, 10 Maret 2019 di RPTRA Angke Interaktif, Jakarta Utara relawan Tzu Chi dan Tim Medis Tzu Chi Indonesia mengadakan baksos kesehatan degeneratif bagi warga yang berusia lanjut. Salah seorang dokter umum yang bersumbangsih dr. Jordy, 25 tahun menuturkan jika pasien yang hari ini datang berobat, rata-rata mengalami sakit darah tinggi, asam urat, batuk pilek dan penyakit kulit gatal-gatal. “Mungkin karena beberapa hari yang lalu terjadi banjir di sana,” jelas dr Jody.
Dr. Jody juga memberikan beberapa edukasi kepada warga yang datang berobat untuk mengubah pola hidup mereka menjadi lebih bersih dan sehat. “Pola hidup harus diperbaiki, hidup sehat dan berolahraga. Bagi yang darah tinggi, kurangi mengonsumsi garam,” katanya kepada para pasien baksos.
Hj. Enok (tengah) yang mengalami kesulitan dibantu relawan untuk menjalani pemeriksaan tensi dan darah.
Warga menyambut baik kehadiran Baksos Kesehatan Tzu Chi ini. Salah satunya Hj. Enok (61), yang tinggal di Muara Angke, Blok H1 Selatan nomor 4, Jakarta Utara. Enok menderita penyakit jantung dan pengapuran di kedua kakinya, mengakibatkannya kesulitan untuk berjalan. Ia sudah lama tidak berobat semenjak salah satu anaknya yang biasa mengantarnya berobat ke salah satu rumah sakit, meninggal dalam kecelakaan. Kini penyakitnya bertambah dengan telinganya yang sering mengeluarkan cairan. Mengetahui ada baksos kesehatan di wilayah tempat tinggalnya, ia pun bergegas melakukan pemeriksaan begitu mengetahui ada pengobatan gratis dari Tzu Chi. “Pelayanannya ramah dan baik, senang, dan untung ada pengobatan di sini, dekat dari tempat tinggal,” tutur Hj. Enok.
Relawan memberikan pendampingan sekaligus
menenangkan batin warga yang risau akan penyakitnya.
Selain itu, ada juga warga lainnya, Naima yang berusia 84 tahun. Naima hidup sendiri di usia senjanya. Ia tinggal di Muara Angke, RT 06/01, Jakarta Utara. Penyakit yang dideritanya adalah matanya yang terus mengeluarkan air MATA (mata berair). Naima berasal dari Pulau Panggang (salah satu pulau di wilayah Kepulauan Seribu –red)karena. Karena di sana fasilitas kesehatannya masih minim dan juga jarang ada dokter yang datang, ia pun memutuskan pindah ke Jakarta.
Kehidupannya sangat memprihatinkan. Untuk makan sehari-hari, dia mendapatkan bantuan dari para tetangganya. Mengetahui ada Baksos Kesehatan Tzu Chi, Naima pun tak menyia-nyiakannya. “ Biasa pergi berobat, tapi obat yang diberikan terkadang membuat saya mengalami pusing. Bersyukur tadi dikasih obat, rasa sakit berkurang dan tidak mengalami pusing,” ucap Naima penuh senyum.
Naima (tengah) dibimbing oleh relawan selama menjalani pemeriksaan di baksos. Ia merasa senang karena relawan begitu perhatian dan peduli kepada dirinya yang sebatang kara.
Baksos kesehatan yang dimulai sejak jam 8 pagi hingga jam 12 siang ini diikuti oleh 138 orang. Mereka tidak hanya datang berobat memeriksakan kesehatan mereka, tetapi juga melakukan konsultasi untuk mengetahui cara menangani penyakit yang mereka derita.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar dengan dukungan dari 40 relawan Tzu Chi, yang membantu mulai dari proses persiapan, pelaksanaan, hingga sesudah acara.
Warga senang dan bahagia karena bisa mendapatkan layanan kesehatan, dan relawan pun merasa sukacita karena bisa turut bersumbangsih membantu orang lain.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi ke-3 di Palmerah
08 Oktober 2024Senyum bahagia nampak jelas dari wajah para relawan He Qi Barat 2 saat mempersiapkan kegiatan baksos kesehatan degeneratif ketiga di Palmerah Jakarta Barat (05/10/2024). Apalagi mereka juga didukung warga Rusun Barokah.
Hidup Sehat dan Bahagia di Usia Senja
27 November 2019Baksos Kesehatan Degeneratif Tzu Chi di Sekolah Sari Putra, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat berhasil melayani 425 pasien lanjut usia di Desa Karang Baru. Kegiatan yang baru pertama kali diadakan di Xie Li Cikarang ini diadakan pada Minggu, 24 November 2019 dengan melibatkan 110 relawan dan 10 tim medis.