Pentingnya Memilah Sampah

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
 
 

fotoRabu pagi, 27 April 2011 diadakan sosialisasi tentang Tzu Chi dan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi di Kodam Jaya. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 600 orang personil Kodam Jaya dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kodam Jaya.

 Menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman antara pihak Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Kodam Jaya pada tanggal 31 Maret 2011, pada Rabu pagi, 27 April 2011 dilakukan sosialisasi tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur.

Acara yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB ini diikuti lebih dari 600 orang personil Kodam Jaya dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kodam Jaya. Bertempat di Gedung Olahraga (bulutangkis) Kodam Jaya, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lebih dalam tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan juga sosialisasi tentang pelestarian lingkungan serta manfaat dari daur ulang sampah.

Pengenalan Tzu Chi dan Pelestarian Lingkungan
Acara dimulai dengan penjelasan tentang sejarah, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, dan juga misi-misi yang dilakukan Tzu Chi. “Misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya kemanusiaan merupakan 4 misi utama Tzu Chi. Selain itu juga ada 8 jejak langkah, yaitu: pelestarian lingkungan, donor sumsum tulang, relawan komunitas, dan bantuan internasional,” kata Winarso, relawan Tzu Chi. Dalam kesempatan itu Winarso juga menjelaskan tentang bagaimana Yayasan Buddha Tzu Chi memperoleh dana untuk membiayai kegiatan kemanusiaannya. “Dari para donatur dan relawan. Bukan jumlahnya yang kita pentingkan, tetapi ketulusan dan cinta kasih yang terhimpun itulah yang lebih penting,” terang Winarso, “Menurut guru kami Master Cheng Yen, jika setiap orang berbuat kebajikan maka cinta kasih yang terhimpun ini akan dapat menghapus bencana di dunia.” Selain itu juga disampaikan bahwa dari hasil daur ulang sampah itu juga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan kemanusiaan.

foto  foto

Keterangan :

  • “Yang lebih penting adalah menumbuhkan kultur membuang sampah pada tempatnya. Kodam Jaya harus dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam masalah kebersihan ini,” kata Mayor Inf. Ali Aminudin dalam sambutannya. (kiri)
  • “Jika setiap orang berbuat kebajikan maka cinta kasih yang terhimpun ini akan dapat menghapus bencana,” kata Winarso, relawan Tzu Chi yang menyampaikan penjelasan tentang sejarah dan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. (kanan)

Pentingnya melakukan pemilahan sampah disampaikan juga oleh Suryadi, relawan Tzu Chi lainnya. “Kalau dari setiap rumah sudah dilakukan pemilahan sampah maka hal itu akan dapat mengurangi jumlah sampah di Jakarta,” kata Suryadi. Konsep 5 R (Re-Think: memikirkan kembali, Re-use: menggunakan kembali, Reduce: mengurangi, Repair: memperbaiki, dan Recycle: mendaur ulang) juga disampaikan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menghemat penggunaan sumber daya alam. “Di Tzu Chi kita tambahkan Re-Think, karena pada dasarnya semua berawal dari keinginan kita. Jadi sebelum membeli sesuatu harap dipikirkan terlebih dahulu, barang ini kita butuhkan atau inginkan? Dengan konsep ini maka selain menghemat pengeluaran, juga dapat mengurangi pemakaian sumber daya alam untuk pembuatan barang-barang ini,” ujarnya.

Menurut Pabandya Lurja Jahril (Perwira Madya Kesejahteraan Moril) Staf Personil Kodam Jaya Mayor Inf. Ali Aminuddin, kegiatan ini merupakan bentuk lanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman Tzu Chi dengan Kodam Jaya dalam bidang bantuan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan.  Khusus untuk kegiatan pagi ini, diharapkan dengan adanya tambahan informasi tentang pelestarian lingkungan dan daur ulang dapat memberikan pemahaman kepada para prajurit dan PNS di lingkungan Kodam Jaya tentang pentingnya memanfaatkan sampah daur ulang, yang ternyata dapat dimanfaatkan kembali dan hasilnya dapat digunakan untuk kegiatan kemanusiaan. “Yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan kultur membuang sampah pada tempatnya. Kodam Jaya harus dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam masalah kebersihan ini,” kata Mayor  Inf. Ali Aminudin.

  
 

Artikel Terkait

Semangat untuk Bangkit

Semangat untuk Bangkit

08 November 2011 Musibah memang tidak terduga datangnya dan tidak memandang siapa yang terkena. Musibah juga terkadang datang begitu mendadak sehingga tidak ada satu persiapan pun yang dapat kita lakukan untuk menghadapinya.
Suara Kasih: Membimbing Semua Makhluk

Suara Kasih: Membimbing Semua Makhluk

15 Februari 2012 Mereka adalah sekelompok anak muda yang baik. Melihat sekelompok anak muda yang turut memikul tanggung jawab atas dunia, saya sungguh merasakan sukacita. Perkataan Kevin, Tzu Ching di Indonesia itu sungguh membawa kehangatan.
Sepenuh Hati Membantu Warga Tasikmalaya

Sepenuh Hati Membantu Warga Tasikmalaya

30 Agustus 2018

Ratusan penderita katarak yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten Tasikmalaya mendatangi Makodim 0612/Tasikmalaya. Di sana Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan KODIM 0612 Tasikmalaya, Dinkes Tasikmalaya, dan RS. Jasa Kartini melaksanakan baksos pengobatan operasi katarak, bibir sumbing, hernia, dan bedah minor. 

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -