Pentingnya Mengendalikan Kemarahan
Jurnalis : Pungki Arisandi (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Yogie Prasetyo, Beverly (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Kelas budi pekerti Xiao Tai Yang yang digelar pada 10 Januari 2016 mengambil tema “Tidak Marah-marah”. Rini, salah satu relawan Tzu Chi menjelaskan tentang dampak sifat marah dan cara mengendalikannya.
Minggu, 10 Januari 2016 Kelas budi pekerti Xaio Tai Yang Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali di gelar dengan tema “Tidak Marah-marah.” Tema ini diambil untuk memberikan pesan kepada anak didik agar senantiasa belajar untuk mengendalikan emosi sebagai langkah positif di awal tahun ini. terlebih bahwa pembelajaran sejak dini pada anak memiliki peran penting untuk membentuk karakter yang baik pada anak. Walaupun masih dalam suasana liburan, namun sebanyak 42 anak kelas budi pekerti Xiao Tai Yang sangat antusias mengikuti kegiatan yang diadakan di kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ini.
Dalam kegiatan ini, anak-anak juga diajak untuk memeragakan bahasa isyarat tangan disela-sela kelas.
Rini, relawan yang memberikan sharing tentang tema ini lebih menekankan pada dampak dari sifat marah dan cara untuk mengendalikan kemarahan. Anak-anak mendengarkan sharing yang diberikan dengan penuh perhatian. Menurut Rini, marah merupakan sikap menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain. Ia juga mengatakan untuk menghilangkan sifat mudah marah dan memiliki pikiran yang tenang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu singkat, satu atau dua hari melainkan setiap saat dari masa ke masa terus belajar untuk mengendalikan kemarahan. Kita tahu bahwa dunia pun akan menangis jika banyak orang yang memiliki sifat pemarah, namun berbeda jika setiap orang mampu mengendalikan sifat marah dan menumbuhkan cinta kasih dan kesabaran, maka dunia akan tersenyum.
Tidak hanya sharing materi, dalam kegiatan kelas budi pekerti Xiao Tai Yang ini juga diberikan project oleh relawan Tzu Chi untuk menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen pada kertas yang sudah disiapkan. Hasil karya mereka pun akan dibacakan satu per satu di depan kelas. Hal ini dilakukan sembari mengajarkan kepada anak untuk terus mengingat dan menjalankan Kata Perenungan Master Cheng Yen dalam kehidupan mereka.
Artikel Terkait
Tiga Kata Penuh Makna
16 Februari 2017Tidak Mudah Menyerah
26 Oktober 2016Kelas budi pekerti yang diadakan sebulan sekali dibagi menjadi dua kelas sesuai dengan rentang usia mereka. Kelas kecil belajar tentang tidak mudah menyerah sementara kelas besar bagaimana membangun kepedulian terhadap sesama. Kelas budi pekerti yang diadakan pada tanggal 23 Oktober 2016 diikuti sebanyak 61 anak.