Pentingnya Menjaga Lingkungan
Jurnalis : Marinna (Tzu Ching Tangerang), Fotografer : Dok. Tzu Chi Tangerang
Dengan penuh antusias, para mahasiswa Binus bersama Tzu Ching memilah barang daur ulang di depo daur ulang Gading Serpong pada tanggal 22 Juni 2014.
“Tangan yang indah adalah tangan yang melakukan pelestarian lingkungan” (Kata perenungan Master Cheng Yen).
Piket daur ulang Tzu Ching Tangerang yang biasa dilakukan pada minggu ke-4 setiap bulannya kembali hadir. Piket kali ini begitu spesial, Tzu Ching berkesempatan untuk menjalin jodoh baik dengan mengundang teman-teman mahasiswa dari Bina Nusantara yang berlokasi di Alam Sutera untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan bersama. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 22 Juni 2014 itu dimulai pukul 08.30 pagi.
Waktu menunjukkan pukul 08.20 WIB, beberapa teman Tzu Ching mulai berdatangan ke Depo Daur Ulang Gading Serpong disusul oleh beberapa teman dari Binus (Bina Nusantara). Kegiatan pagi itu diawali dengan sosialisasi mengenai pelestarian lingkungan yang dibawakan oleh Willy Shixiong. Pemanasan global terdengar begitu besar dan sulit, tetapi pada sosialisasi tersebut dijelaskan berbagai hal mudah yang dapat dilakukan untuk memerangi pemanasan global. Mulai dari tindakan kecil sehari-hari, seperti mencabut colokan saat tidak dipakai, mematikan lampu kamar mandi saat tidak digunakan, atau mengurangi sampah plastik seperti membawa botol air pribadi.
Sebelum kegiatan pemilahan sampah daur ulang dimulai, para relawan mengikuti sosialisasi pelestariang lingkungan Tzu Chi.
Sebagian relawan memasak makanan vegetarian untuk menu makan usai kegiatan pemilahan sampah daur ulang.
Sekitar 14 orang peserta menyimak penejelasan Willy Shixiong dengan seksama. Beberapa pertanyaan juga sempat dilontarkan oleh peserta. Setelah tanya jawab, beberapa Tzu Ching mempersembahkan pertunjukan isyarat tangan dengan lagu “Sebuah Dunia yang Bersih”. Lagu ini menggambarkan mengenai betapa pentingnya kita untuk menjaga lingkungan sehingga nantinya kita dapat mewariskan sebuah bumi yang bersih kepada generasi penerus. Seperti opini dari salah satu peserta, Andy William, “Menurut saya kegiatan pelestarian lingkungan sangat bagus. Selain ngelestariin lingkungan kita juga menolong sesama,” tuturnya.
Setelah mendengarkan penjelasan mengenai pelestarian lingkungan, peserta disuguhkan dengan makanan kecil untuk sedikit istirahat. Sekitar pukul 10.00 WIB, acara dilanjutkan dengan piket daur ulang. Semua peserta dibimbing untuk membentuk kelompok yang berbentuk lingkaran untuk selanjutnya bersama-sama memilah botol plastik yang sudah disediakan. Disaat sedang memilah botol, Tzu Ching mengajak mereka untuk bercakap-cakap dan membicarakan lebih lanjut mengenai daur ulang ini. Keakraban pun mulai terjalin dan semakin hangat sehingga semua peserta merasa enjoy dengan kegiatan hari itu.
Setiap relawan merasakan sukacita setelah kegiatan pemilahan barang daur ulang sampah. Mereka tersenyum bahagia bisa bersumbangsih dalam kegiatan Tzu Chi untuk menjaga lingkungan.
Setelah lelah memilah, tibalah saatnya makan siang. Semua peserta membereskan hasil pilahan botolnya dan beberapa Tzu Ching yang bertugas di dapur mempersiapkan makanan untuk santap siang. Makanan yang disiapkan tentunya adalah makanan vegetarian yang enak. Vegetarian juga dikenalkan kepada para peserta karena vegetarian juga merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan kita. Kegiatan piket dan sosialisasi pelestarian lingkungan hari itu di tutup dengan sharing dari beberapa peserta. “Piket daur ulang ini banyak memberikan informasi mengetahui cara daur ulang,” jelas Auren, salah satu peserta dari Binus.
Tidak perlu saling tunggu untuk melakukan hal sederhana demi bumi kita. Lakukan saja, disaat itu memberikan manfaat yang baik, tidak perlu ragu untuk melakukannya. Alam sedari dulu merawat dan menyayangi kita, sekarang saat nya kita yang melakukannya.