Pentingnya Relawan Pendamping (bagian 1)
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
Lulu Shijie selaku Koordinaror Relawan Misi Amal Bakti Tzu Chi berujar, “Dalam menjalankan Misi Amal hendaknya bisa mencapai target 100 persen. Bagaimana untuk mencapai target 100 persen itu? Itu akan dicapai seiring berjalannya waktu. Saat memberikan bantuan berarti kita hanya mencapai 10 persen daripada tujuan misi amal, lalu setelah memberi bantuan dan di lanjutkan dengan memberi perhatian dengan seringnya melakukan kunjungan kasih maka mendapat tambahan 30 persen dari tujuan misi amal. Setelah itu kita hendaknya mengajak mereka untuk mau bersumbangsih dalam bentuk celengan bambu maupun menjadi donatur. Kita terangkan pada mereka bahwa Tzu Chi tidak menilai besar kecilnya dana yang di berikan tetapi cinta kasih dalam hati yang tulus dan iklas. Jikalau itu tercapai maka misi amal bakti mencapai 100 persen dari tujuannya. Namun akan lebih baik lagi apabila Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) tersentuh dan berniat untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi,” ujarnya. Memang selama ini sudah banyak Gan En Hu Tzu Chi sudah menjadi donatur dan ada juga yang sudah menjadi relawan Tzu Chi karena mereka tersentuh dan merasa bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi memang benar-benar menjalankan semua misi dengan baik dan tepat sasaran.
Keterangan :
Puncak acara pada hari ini adalah sesi sering kasus, satu per satu Relawan memaparkan misi amal bakti yang di tangani. Di mulai dari Shinta Shijie dari Tangerang mengisahkan Gan En Hudi Tangerang bernama Faisal yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas. Sebagai seorang calon ayah dari isterinya yang sedang mengandung 8 bulan tidak mengira bahwa kecelakaan tragis itu menimpa kehidupannya. Disaat saat menanti kehadiran buah hati mereka Faisal justru tertimpa musibah. Rasa syukur kini bisa di panjatkan pasangan ini berkat bantuan Biaya pengobatan dan biaya hidup dari Yayasan Buddha Tzu Chi telah memberi harapan untuk menjalani pengobatan dan melewati hari hari mereka yang bahagia. Sharing berikutnya adalah Wie Shiong Shixiong selaku koordinator relawan misi amal He QiTimur. Dengan lugas Ia memaparkan tentang salah satu kasus yang sedang di tangani. Gan En Hu bernama Tasya, bocah perempuan berusia 4,5 tahun yang seharusnya sedang dalam masa kanak kanak yang penuh kebahagiaan harus di jalani dalam kepedihan dan penderitaan. Sakit yang di alami sungguh menyayat hati ke dua orang tua dan siapapun yang mendengarnya. Saat dokter memvonis Tasya kecil akan kehilangan penglihatan akibat menderita Kanker mata Neoroblastoma Stadium 4 dan ada benjolan di dalam perutnya pada saat ia berusia 3,5 tahun tepatnya pada tanggal 27 Januari 2011. Pada saat pertama di tangani oleh Yayasan Buddha Tzu Chi mata kanan membengkak besar akibatnya mata sebelah kiri juga terpengaruh sampai tidak bisa melihat. Pada saat itu dokter memvonis Tasya sangat sulit diselamatkan penglihatannya. Sakitnya juga mempengaruhi kondisi fisiknya secara menyeluruh, badannya kurus serta tidak kuat untuk berdiri apalagi untuk berjalan. Namun berkat pengobatan yang di lakukan berjalan sesuai jadwal dan di sertai doa maka berangsur-angsur kondisi kesehatan Tasya mengalami kemajuan. Saat ini relawan selalu mendampingi Tasya dalam masa-masa pengobatan selama ini. Seperti saat menjalani kemoterapi sebanyak 20 kali (3 kali protokol kemo) memberikan ketenangan dan semangat kepada Tasya serta kedua orang tuanya. Saat ini mata kanan sudah bisa melihat dan benjolan di dalam perut sudah mengempis. Kedepannya Tasya masih harus menjalani 8 kali kemoterapi (Protokol kemo ke-4).
Keterangan :
Relawan selama ini tidak hanya mendampingi Tasya berobat tetapi juga aktif mengajak Tasya beserta orang tuanya mengikuti kegiatan yang di adakan oleh Tzu Chi sehingga mereka juga mendapat motivasi dari relawan relawan Tzu Chi dan merasa tidak sendiri dalam menjalani ujian hidup ini. Pendampingan Gan En Hu sangat di perlukan ketika menjalani pengobatan di sejumlah rumah sakit karena menurut Suherman Shixiong yang mewakili He Qi Barat, “Sangatlah penting mendampingi Gan En Hu berobat di rumah sakit karena umumnya Gan En Hu takut masuk ke rumah sakit sendiri karena berbagai hal, salah satunya adalah keuangan. Mereka tidak memiliki uang untuk berobat jadi pendampingan relawan sangat mendukung mental mereka untuk menjalani pengobatan dengan baik dan lancar”. Suherman Shixiong juga memberikan informasi kepada semua hadirin tentang perkembangan misi amal di He Qi Barat. Biasanya relawan berkumpul sabtu pagi lalu di bagi beberapa tim survei setelah survei sorenya langsung di bawa ke meeting dan hari itu juga keputusan meetingdibulatkan. Sehingga prosesnya di rasa cepat. Pada kesempatan kali ini Suherman Shixiongjuga mengisahkan satu Gan En Hu Yanti yang begitu tegar dalam menjalani hidupnya yang menderita sakit Kanker payudara. Saat pertama dokter mendiagnosa ia menderita kanker payudara stadium II tak berapa lama dokter memvonis kanker yang dideritanya telah mencapai stadium III-B. Walau sakit tetapi ia tetap tegar dalam menjalankan hidupnya. Yang membuat terharu adalah ia pernah ikut dalam kunjungan kasih Tzu Chi sebanyak 9 kali. Selain itu ia juga sudah menjadi donatur serta sering ikut kegiatan Tzu Chi. Cinta kasih yang di berikan oleh relawan-relawan Tzu Chi telah menginspirasi anaknya untuk senantiasa ikut dalam derap langkah relawan Tzu Chi. Kondisi kesehatannya kian hari kian merosot. Sakit yang di derita Yanti semakin hari semakin parah, 3 minggu menjelang kepergian Yanti untuk selama-lamanya ada 15 relawan melakukan kunjungan kasih ke kediaman Yanti. Saat itu kondisinya tetap tabah dan iklas walau sakit mengerogoti tubuhnya yang semakin rapuh. Anaknya mengabari relawan bahwa Ibundanya telah berpulang untuk selamanya, namun ada satu catatan yang membangakan sekaligus mengharukan adalah menjelang ajal menjemput Yanti menjalani dengan iklas, tenang dan tanpa beban. |
| ||
Artikel Terkait
Perubahan untuk Menggapai Harapan
28 Februari 2011 Pagi yang cerah di hari Minggu, 20 Februari 2011, menambah semangat dari teman-teman Tzu Ching Indonesia melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Adinda untuk berbagi kegembiraan kepada anak-anak yang berada di sana.Peringati Hari Kesehatan Internasional, Tzu Chi Sinar Mas Gelar Berbagai Kegiatan
09 Mei 2017Relawan Tzu Chi Sinar Mas merayakan melalui peringatan Hari Kesehatan Internasional yang jatuh pada tanggal 7 April. Lima Xie Lie merayakan hari penting ini dengan beragam cara. Xie Li Downstream Lampung, misalnya menggelar senam bersama dan mengadakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Menjaga Kesehatan Warga Kamal Muara
14 Agustus 2024Perhatian Tzu Chi terus diberikan kepada warga Kamal Muara, Jakarta Utara. Kali ini, baksos kesehatan gigi, penyuluhan penyakit TB dan peningkatan gizi dilakukan di MI Nurul Islam. Program Bebenah Kampung juga terus berjalan di wilayah ini, dan sudah memasuki tahap ke-5.