Relawan Tzu Chi Indonesia bersama komunitas Eco Enzyme menuangkan cairan Eco Enzyme di danau Garden House, Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara untuk mengurangi polutan yang ada di air danau.
Eco Enzyme merupakan cairan serbaguna terbuat dari limbah organik rumah tangga. Bahan-bahannya pun relatif mudah didapatkan seperti sayuran, kulit buah, dan berbagai jenis sampah organik lainnya yang dipadukan dengan air dan tetes tebu (molase) atau gula merah. Kegunaannya juga bermacam-macam seperti dijadikan pupuk tanaman, cairan pembersih lantai, dan lain-lainnya.
Berbagai penggiat komunitas Eco Enzyme juga sudah banyak di masyarakat untuk menyosialisasikan manfaat dan kegunaan dari cairan serbaguna ini. Seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi Indonesia bersama komunitas Eco Enzyme yang melaksanakan penyemprotan Eco Enzyme ke udara dan penuangan Eco Enzyme ke beberapa danau di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Selain penuangan Eco Enzyme, relawan Tzu Chi Indonesia bersama komunitas Eco Enzyme juga melakukan pelepasan truk tangki yang akan menyemprotkan Eco Enzyme ke udara untuk mengurangi polusi.
Salah satu komunitas Eco Enzyme bersama relawan Tzu Chi Indonesia pada saat penuangan Eco Enzyme di danau Tzu Chi Hospital.
Kegiatan ini diikuti 80 peserta dari relawan Tzu Chi, DAAI TV, PIK 2, Agung Sedayu Grup, BRI Peduli, Upakara Buvana Nusantara, Eco Enzyme Nusantara, Enzim Bakti Indonesia, Permabudhi, Wanita Buddhis Indonesia, dan Perempuan Hin An.
Awalnya, ada pertemuan antara relawan Tzu Chi Indonesia, komunitas Eco Enzyme Nusantara, Enzim Bakti Indonesia, dan Upakara Buvana Nusantara dengan PJ Gubernur DKI Jakarta untuk memperkenalkan dan perencanaan penyemprotan Eco Enzyme di gedung-gedung tinggi di Jakarta.
“Jadi sambil menunggu proses, kita juga berbicara dengan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma. Beliau bilang, ‘kalau memang Eco Enzyme bermanfaat, coba dilakukan di wilayah PIK terlebih dahulu’. Makanya dari situlah semua teman-teman mendukung kegiatan ini,” jelas koordinator kegiatan, Johnny Chandrina.
Sebagai langkah awal, penuangan Eco Enzyme ini akan difokuskan di danau Tzu Chi Hospital dan danau di Garden House yang terdapat endapan lumpur dan akan dilakukan setiap minggunya di hari sabtu selama 1,5 - 2 bulan ke depan. “Kalau kita lihat seperti danau di Tzu Chi Hospital dan danau di Garden House banyak endapan lumpur, nah Eco Enzyme ini juga bisa menurunkan polutan dan pencemaran yang ada di dalam air. Harapannya semua (komunitas Eco Enzyme) mau bersama-sama untuk membantu bumi,” lanjut Johnny Chandrina.
Sebanyak 80 peserta dari relawan Tzu Chi Indonesia, DAAI TV, PIK 2, Agung Sedayu Grup, BRI Peduli, Upakara Buvana Nusantara, Eco Enzyme Nusantara, Enzim Bakti Indonesia, Permabudhi, Wanita Buddhis Indonesia, dan Perempuan Hin An berkumpul setelah kegiatan berakhir.
Ada 358 liter Eco Enzyme dituangkan dan 5.000 liter air yang dicampur dengan Eco Enzyme juga disemprotkan ke udara menggunakan truk tangki. Beberapa perwakilan dari organisasi penggiat Eco Enzyme sangat senang dengan kegiatan penyemprotan dan penuangan Eco Enzyme secara bersama-sama.
“Saya sangat bahagia, karena semua orang tergerak untuk mengambil bagian untuk alam ini. terutama hari ini banyak dari komunitas Eco Enzyme lain yang ikut terpanggil,” ungkap NS Linda dari Enzim Bakti Indonesia.
NS Linda berharap kegiatan penyemprotan dan penuangan Eco Enzyme ini dapat menggugah masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang Eco Enzyme. “Harapannya setiap orang kalau bisa mengurangi sampah pribadinya itu akan sangat membantu dan harus berkelanjutan. Jangan sampai di sini saja, karena kita harus mewariskan bumi yang bersih untuk anak cucu kita,” kata NS Linda.
Koordinator kegiatan, Johnny Chandrina (tengah), Sugeng Waluyo dari Upakara Buvana Nusantara (kiri), dan NS Linda dari Enzim Bakti Indonesia (kanan) saat memberikan pesan-pesan kepada para peserta yang telah mengikuti penyemprotan Eco Enzyme ke udara dan penuangan Eco Enzyme di danau kawasan PIK, Jakarta Utara.
Hal senanda juga diungkapkan Sugeng Waluyo dari Upakara Buvana Nusantara. Sugeng mengaku senang karena komunitas-komunitas penggiat Eco Enzyme dapat bersatu untuk menuangkan cairan Eco Enzyme. “Kami terus terang sangat berbahagia, karena selama ini kami tercerai-berai. Ada beberapa komunitas Eco Enzyme tapi masing-masing bergerak sendiri. Puji Tuhan, hari ini kita bisa bersatu untuk menyemprot dan menuangkan cairan Eco Enzyme di wilayah PIK,” ungkap Sugeng Waluyo.
Sugeng Waluyo juga menambahkan, sekecil apapun kegiatan untuk melestarikan dan menjaga lingkungan dapat terus dilaksanakan. “Harapan kami ini (penuangan Eco Enzyme) terus berkesinambungan dan jangan hanya menjadi seremonial saja, karena ini merupakan suatu proses. Disisi lain, kita bisa membantu pemerintah untuk melestarikan lingkungan,” kata Sugeng Waluyo setelah kegiatan berakhir.
Editor: Anand Yahya