Penuh Berkah di Jalan Tzu Chi

Jurnalis : Willy, Fotografer : Henry Tando, Juliana Santy

Sebanyak 578 orang datang di acara pelatihan 4in1 di Aula Lantai 3 aula Jing si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Pelatihan 4in1 (fungsional HeHeHuXie) digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi sejak Minggu, 31 Mei 2015,  dan berakhir pada Selasa, 2 Juni 2015 dihadiri oleh sedikitnya 578 relawan dari berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu peserta yang turut hadir dalam acara ini adalah Lim Tjiap Bu atau akrab disapa Abun bersama istrinya, Lina, yang keduanya merupakan relawan Tzu Chi Pekanbaru.

Menurut Lina, pelatihan ini memberikan pemahaman baru terutama mengenai pendampingan relawan se-Dharma. Hal ini, menurutnya menjadi pekerjaan rumah yang masih harus bersama dilakukan. “Fa qin guan huai (pendampingan saudara se-Dharma-red) mungkin kita harus memahami kondisi relawan seperti apa. Misalnya salah satu relawan kita yang papa-nya sakit, jadi dia diajak kegiatan tidak bisa. Ini yang ingin kita ajak lagi, harus lebih yong xin (bersungguh hati-red) lagi” pungkasnya.

Abun mengaku sejak mengenal Tzu Chi, dirinya dapat meninggalkan kebiasaan buruknya, yaitu merokok.

Selain itu, Lina juga menuturkan, “Semoga setelah mengikuti pelatihan menjadi lebih bersungguh hati. Sebenarnya training ini seperti baterai yang di-charge, jadi kita mau coba sharing apa yang kita dapat kepada relawan yang tidak datang. Karena kita kan berpacu dengan waktu, kita tidak tahu kapan ketidakkekalan itu datang.”

Senada dengan itu, Abun menuturkan bahwa materi yang didapatkan merupakan menambah berkah dalam kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini mengingatkan dirinya untuk lebih mendalami Dharma yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. “Saya berharap kita semua bisa lebih mengerti Dharma yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Sehingga, ketika kita menjalankan (misi Tzu Chi-red), kita tidak hanya menjalankan saja, tetapi juga sesuai Dharma,” pungkasnya.

Jodoh dengan Tzu Chi adalah Berkah

Perkenalan Abun dengan Tzu Chi diawali oleh istrinya, Lina yang terlebih dahulu bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Sejak itu, Abun setia menemani setiap kegiatan Lina di Tzu Chi meski tidak terjun langsung. “Waktu itu Tzu Chi mengadakan operasi besar-besaran di Lancang Kuning, saya parkir di depan nunggu sambil merokok selama dua jam,” ujar Abun.

Barulah setelah setahun menemani Lina mengikuti kegiatan di Tzu Chi, Abun membulatkan tekad bergabung menjadi relawan Tzu Chi. “Para relawan Tzu Chi benar-benar luar biasa menunggui pasien di RSUD. Padahal prosesnya dari pasien masuk hingga menemui dokter saja bisa memakan waktu tiga jam. Ini yang menjadi inspirasi bagi saya terutama di misi amal,” tambah pria yang kini mengemban tanggung jawab sebagai tim amal itu. “Selain itu, prinsip Tzu Chi juga sangat baik, misalnya dana amal itu harus disalurkan penuh untuk mereka yang membutuhkan.”

Menurut Lina (tengah), pelatihan ini memberikan pemahaman baru terutama mengenai pendampingan relawan se-Dharma

Merapatnya Abun dan Lina dengan kegiatan Tzu Chi ternyata juga menular ke anak-anaknya. Anak pertama mereka, Arya Dharmawira kini juga merupakan anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan anak kedua mereka, Cynthia Sabrina menjadi anggota Tzu Shao.

Abun juga mengaku bahwa sejak mengenal Tzu Chi, dia dapat meninggalkan kebiasaan buruknya. Misalnya saja kebiasaan merokoknya. “Shijie saya (Lina-red) waktu itu bawa pulang celengan, kita bertiga sama anak-anak diberitahu bahwa dengan menabung setiap hari kita sudah bisa membantu orang lain. Saat itu juga saya merasa bahwa selama ini saya begitu bodoh dengan merokok. Padahal sebungkus rokok saja harganya sudah bisa dua belas ribu.”

Sejak saat itulah Abun memutuskan berhenti merokok. Namun, uang untuk merokok tetap dia sisihkan dan kemudian dia sumbangkan untuk yang membutuhkan. ”Padahal saya sudah hampir sepuluh tahun ingin putus rokok, tidak bisa. Hanya beberapa hari, merokok lagi. Pernah tidak mau beli rokok, tapi akhirnya minta teman,” tambah Abun sembari tertawa geli.

Tak hanya itu, Abun mengaku dia juga pernah terjerumus hobi judi. “Setelah menikah kadang saya minta izin ke Genting, sendirian untuk berjudi,” pungkas Abun. Seperti kebiasaan merokoknya, Abun juga dapat meninggalkan kebiasaan berjudinya itu.

Foto Abun dan Keluarganya yang berpartisipasi dalam pementasan drama musikal "Sutra Bakti Seorang Anak" pada 17 Mei 2015

Perubahan setelah mengenal Tzu Chi juga dialami oleh Lina. “Kalau dulu, kita sering kali tidak menghargai berkah. Contoh sederhananya, ketika di hotel, kita tidak mematikan pendingin ruangan saat meninggalkan kamar karena menurut kita, kita telah membayar hotel tersebut. Ini contoh kecilnya,” ujar Lina. “Kita harusnya menyadari, menghargai, dan menciptakan kembali berkah. Kita juga harus menciptakan kembali berkah. Bagaimana caranya? yaitu dengan berbuat kebajikan,” tambah relawan yang kini juga mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Xie Li Tenayan itu.


Artikel Terkait

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -