Penuh Welas Asih Mendonorkan Darah
Jurnalis : Iea Hong (He Qi Utara), Fotografer : Iea Hong (He Qi Utara) Selain masyarakat umum, relawan Tzu Chi juga turut mendonorkan darahnya. |
| ||
Sejak pagi para relawan sudah bersiap-siap di Sekolah Amitayus yang berlokasi di Jelambar. Sambil menunggu kedatangan mobil unit donor darah dari PMI, para relawan sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan. Mereka mulai dengan mengeluarkan meja dan bangku dari ruang kelas, membersihkan ruangan, dan menata meja untuk pendaftaran bagi para donor.
Keterangan :
Waktu baru menunjukkan pukul 8.00 pagi, namun pendaftaran untuk donor sudah mulai melakukan pencatatan dan menerima pendaftaran dari para calon donor. Kali ini tercatat 86 calon donor. Setelah kedatangan mobil donor PMI pukul 8.35 WIB, tak lama kemudian satu persatu calon donor memasuki ruangan, untuk menjalani pengecekan awal. Walaupun ada sedikit kurang nyaman ketika proses pengambilan darah, tapi para donor masih bisa bersenda gurau dan tersenyum. Kebahagiaan dari “memberi” terpancar di wajah mereka, mengingat darah yang mereka sumbangkan akan memberikan kehidupan bagi orang lain. Pikiran ini telah memupuskan rasa sakit dan takut di wajah mereka. “Acara seperti ini bagus sekali, selain bisa menjadi lebih sehat, juga bisa membantu orang lain,” ucap Afui yang baru pertama kali ikut acara donor darah. Selama ini Afui sudah menjadi donatur tetap di Tzu Chi.
Keterangan :
Jam menunjukkan hampir pukul sebelas ketika donor terakhir selesai diambil darahnya. Maka para relawan kembali membantu membereskan barang-barang bawaan PMI dan membawakannya ke mobil. Para relawan mengucapkan terima-kasih pada para staf PMI yang telah datang hari itu. Walau mobil PMI telah pergi, tugas relawan masih belum selesai. Mereka menyapu dan merapikan kelas yang baru dipakai, dan menyusun kembali meja dan bangku ke tempat semula. Setelah rapi, para relawan menuju ruangan lain di mana makanan hangat dan teh hangat telah disiapkan oleh tim konsumsi, dan acara hari itu diakhiri dengan makan bersama penuh keakraban. | |||
Artikel Terkait
Banjir Jakarta: Mengasihi Sesama, Memberi yang Terbaik
25 Januari 2013 Tetapi banjir besar yang melanda sebagian ibu kota Jakarta dan membuat kehidupan banyak orang menjadi sulit, membuat kita khawatir. Kita yang terbebas dari banjir harus lebih membangkitkan rasa syukur serta membangkitkan hati penuh sukacita.Himpunan Cinta Kasih untuk Nenek Gadih
10 September 2021Tzu Chi Pekanbaru merenovasi rumah nenek Gadih seorang lansia berusia 80 tahunan yang hidup sebatang kara di Perawang, Kampung Tualang, Siak, Riau.