Penutup Akhir Tahun yang Manis Bagi Para Relawan Tzu Chi di Jambi

Jurnalis : Anton Wira (Tzu Chi Jambi), Fotografer : Mariana, Maria Tjoa, Steven Gho (Tzu Chi Jambi)

Beberapa relawan saling bahu-membahu membersihkan rumah Oma Tam Tam.

Para relawan Tzu Chi di Kota Jambi menutup tahun 2023 dengan sebuah kegiatan kemanusiaan yakni membersihkan rumah Oma Tam Tam yang bernama asli Tan Siu Giok yang berusia 84 tahun. Ia menderita tulang pangkal paha keropos, berhubung usia lanjut ia pun tidak dioperasi dan hanya berbaring di lantai dengan kasur.

Minggu pagi itu, 31 Desember 2023, sebanyak 12 relawan Tzu Chi dan 2 relawan kembang bertolak menuju tempat tinggal Oma Tam Tam di Lorong Gembira, RT 23 Kelurahan Rajawali, Jambi Timur. Senyuman Oma Tam Tam dan suaminya Lieng A Tik (85) begitu ceria, penuh suka cita menyambut kedatangan relawan Tzu Chi Jambi.

Oma Tam Tam yang hanya dapat berbaring bersama suaminya, Lieng A Tik begitu gembira dengan kehadiran para relawan Tzu Chi membersihkan tempat tinggal mereka.

Lima hari sebelumnya, relawan mendapat persetujuan dari Oma Tam Tam untuk membenahi rumah sewanya yang cukup lama tidak pernah dibersihkan. Rumah tersebut luasanya 4 x12 meter. Adik Oma Tam Tam bernama Reny yang kala itu kebetulan berkunjung dari Kota Tangerang sangat antusias mendengar relawan Tzu Chi akan membersihkan rumah Oma Tam Tam.

Kebetulan Ketua RT 23 yang rumahnya tidak jauh dari rumah Oma Tam Tam sangat mendukung inisiatif para relawan Tzu Chi. Ia pun meminjamkan mesin potong rumput karena rumput yang ada di depan rumah Oma sudah lebat.

Kebersamaan Para Relawan dalam Bersumbangsih
Rumah sejatinya bukan hanya sebuah bangunan fisik yang menjadi tempat berteduh dari panasnya terik matahari dan hujan. Rumah harusnya selalu bersih sehingga setiap orang yang tinggal di dalamnya atau yang mampir bertamu akan merasa bahagia dan nyaman. Itulah yang mendasari kedatangan relawan untuk membantu membersihkan rumah Oma pada pagi hari itu.

"Sesuai janji hari sebelumnya, hari ini kami datang untuk membantu membersihkan rumah Oma yang sudah lama tidak dibersihkan," ujar Steven Gho, relawan Tzu Chi.

Halaman depan rumah juga dibersihkan.

Setibanya di rumah Oma Tam Tam dan melihat kondisinya, para relawan tak membuang waktu lebih lama. Sehari sebelumnya mereka memang telah saling mengingatkan untuk membawa alat kebersihan dari rumah seperti sapu, kain lap, ember, cairan antiseptik, sabun cuci piring, sabun untuk mengepel lantai, kantong sampah dan beberapa alat kebersihan lainnya.

Pada hari-H, mereka segera berbagi tugas. "Pertama kami pindahkan dulu saja kursi dan meja keluar lalu di-lap. Setelah itu mengganti karpet lantai dan alat-alat dapur cuci bersih di luar," ujar Maria Tjoa.

Karena kondisi rumah yang penuh dengan barang yang tidak layak pakai akhirnya relawan saling bahu-membahu mengeluarkan kardus, kaleng minuman, botol minuman, kertas, dan lainnya. Sebagian dibuang namun separuh dibawa ke depo untuk didaur ulang. Di luar rumah, relawan bekerja sama kerasnya. Sebagian relawan bertugas mencuci sejumlah panci dan peralatan rumah yang terlihat sangat kotor. Banyak sekali peralatan dapur yang karatan tidak bisa dibersihkan lalu dibawa ke Depo oleh Mariana, koordinator pelestarian lingkungan guna didaur ulang.

Usai mencuci peralatan makan hingga bersih dan meniriskannya di baskom, peralatan tersebut juga dilap lalu disusun kembali ke lemari makan.

Rasa Syukur Relawan, Oma Tam Tam, dan Adiknya
Reny, adik Oma Tam Tam yang ikut hadir membantu, merasa bersyukur saat melihat para relawan yang sepenuh hati tanpa pamrih membersihkan rumah sewaan kakaknya. "Saya merasa suka cita relawan Tzu Chi mendatangi, membantu dan mendampingi (Kuan Huai)," ujar Reny. "Saya sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang sudah meluangkan waktu dan repot-repot ke tempat kakak saya dan sering memperhatikan kakak saya," tambahnya.

Wajah bahagia para relawan usai membersihkan rumah Oma Tam Tam.

Sambil merapatkan kedua tanganya di depan dada begitu juga Oma Tam Tam yang melihat wajah bahagia para relawan yang dipenuhi keringat, dirinya merasa terharu bercampur bahagia. Tiada kata yang terucap di hati selain kata syukur kepada mereka. "Relawan sudah seperti keluarga sendiri, saya terharu sekali, setelah kembali ke Tangerang saya akan menjadi relawan Tzu Chi. Terima kasih sekali lagi, semoga relawan sehat selalu panjang umur dan bisa membantu orang yang lebih membutuhkan lagi," tutur Reny.

Dari bebersih rumah Oma Tam Tam, banyak sekali hikmah yang bisa dipetik oleh para relawan Tzu Chi. Salah satunya tentang arti bersyukur dan juga bakti kepada orang tua.

"Ketika kami melihat rumah Oma dan bilang ingin menbersihkan rumahnya, Oma selalu menolak karena ia tidak ingin merepotkan relawan. Kami melakukan pendekatan tiap kali kunjungan kasih sampai akhirnya berhasil. Tzu Chi adalah ladang pelatihan diri sekaligus tempat belajar menjadi pribadi yang baik. Oma sudah kami anggap orang tua sendiri, maka tidak tega melihat Oma hidup di rumah yang tidak terurus. Saya berharap dengan keadaan sekarang yang sudah bersih Oma bisa hidup lebih sehat, bahagia dan bersemangat," tutur Anton Wira.

"Kehidupan yang sempurna bukan terletak pada materi, kekuasaan, ketenaran, status sosial melainkan kepada kepedulian dan hubungan baik antar sesama"
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
 
Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bersih-Bersih Gereja Menjelang Natal

Bersih-Bersih Gereja Menjelang Natal

07 Desember 2022

Jelang perayaan Natal 2022, relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas (Dharma Wanita) Xie Li Kalimantan Timur 1 membersihkan Gereja Oikumene yang terletak di Muara Wahau Estate (MWHE).

Jumat Bersih untuk Lingkungan Sehat

Jumat Bersih untuk Lingkungan Sehat

05 Januari 2024

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 3 menjalankan program Jumat Bersih di Pondok 1 Muara Dua.

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

05 Juli 2019

Sembilan relawan Tzu Chi Medan membersihkan dan merenovasi rumah Oma Lim Kim Hiok (60), penerima bantuan Tzu Chi pada Sabtu, 29 Juni 2019. Relawan dengan hati-hati menaiki lantai dua rumah yang kayunya sudah mulai lapuk.

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -