Penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Center

Jurnalis : Oriana Widjaja (He Qi Utara 1), Fotografer : Yusniaty (He Qi Utara 1)

Anak-anak kelas budi pekerti menyuguhkan teh dan bunga kepada opa oma dari Senior club Indonesia yang hadir dalam penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta pada Minggu (28/8/2016).

Sebanyak 185 orang menghadiri penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar di Fu Hu Ting, Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk Jakarta pada Minggu 28 Agustus 2016. Selain relawan, orang tua, dan anak-anak, hadir pula para orang tua dari Senior Club di Pantai Indah Kapuk serta anak asuh beasiswa karir Tzu Chi.

Dalam kata sambutannya, Relawan komite Tzu Chi, Puspawati menjelaskan bahwa makna dari Bulan Tujuh Penuh Berkah adalah bulan bakti. Berbuat kebajikan dan bakti kepada orang tua dimulai dari sifat menghargai orang lain. Karena dengan menghargai orang lain, kita bisa menghadapi berbagai sifat orang-orang di sekitar yang berbeda. 

“Semuanya itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jika perilaku dan pikiran kita sudah benar, barulah kita bisa membawa ketenangan untuk orang lain. Gan en Zun Zhong Ai—rasa syukur, menghargai, dan cinta kasih—harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam kehidupan ini sebenarnya seseorang bertemu dengan orang tua dan sanak saudara, bukanlah suatu kebetulan tapi merupakan jalinan jodoh yang harus disyukuri. Semua orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Karena itu seorang anak harus berbakti kepada orang tua kita, apalagi jika masih diberikan kesempatan.

 Usman Sutanto penuh haru memeluk putrinya, Angelique pada sesi penyuguhan teh dan pemberian bunga.

Penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah dihadari 185 orang. 

Teguh Taslim, salah seorang relawan Tzu Chi sekaligus orang tua asuh mahasiswa beasiswa karir Tzu Chi juga turut memberikan motivasi kepada para perserta yang hadir. Saat kecil, kedua orang tuanya hidup susah. Sang ayah terkena stroke, sehingga sang ibu harus menghidupi 11 anak dengan berjualan makanan Pempek. Teguh selalu teringat bahwa setiap malam sang ibu selalu berdoa untuk mereka, “Tuhan, saya tidak berdoa untuk hidup saya sendiri. Tapi saya mau anak-anak saya berubah menjadi orang yang sukses, menjadi orang yang pintar.”

Doa yang didengarnya itu membuat Teguh menjadi orang yang terbaik untuk mamanya. Kini, Teguh adalah seorang pengusaha sukses yang membanggakan keluarganya. Ia juga seorang relawan Tzu Chi yang aktif berbagi kasih dan motivasi.

Penutupan Bulan Tujuh Penuh Berkah juga diisi dengan pembacaan puisi oleh anak-anak asuh beasiswa karir Tzu Chi dan penyuguhan teh untuk orang tua (Feng Cha). Angelique, salah satu anak yang menyuguhkan teh untuk ayahnya, Usman Sutanto merasa sangat tersentuh dengan acara hari ini. “Angel sekarang sadar kalau papa marah, itu untuk kebaikan Angel,” ucap Angelique yang sempat berisak tangis di pelukan papanya. Papanya pun berusaha menenangkan Angel dengan mengelus lembut punggungnya, “Iya, papa tahu Angel sayang papa," ujar Usman.

Anita Tani mengaku sangat bahagia bisa datang dan mengikuti acara. Ia ditemani oleh cucunya Riyantomo.

Sementara itu Anita Tani (95 tahun)yang merupakan seorang oma dari anggota Senior Club PIK mengikuti acara Fung Cha bersama cucunya Riyantomo. Meski berusia 95 tahun, Anita masih sangat bersemangat dan berinteraksi dengan relawan Tzu Chi. Ia juga ikut bernyanyi lagu hokkian Ai Pia Cia E Yia bersama dengan relawan. “Saya sangat bersyukur melihat oma begitu bersemangat dan ceria. Saya merasa terinspirasi untuk lebih berbakti lagi kepada keluarga,” ungkap sang cucu, Riyantomo.

Dalam kegiatan ini para relawan dan juga peserta diingatkan kembali bahwa semua anak memiliki jalinan jodoh dengan kedua orang tuanya meski terkadang hidup tidak selalu sempurna. Ada anak yang tinggal jauh dari orang tuanya. Ada anak yang orang tuanya sudah tidak lengkap. Ada yang kedua orang tuanya sudah tiada. Maka itulah seseorang harus menggenggam kesempatan untuk berbakti kepada orang tua. Seperti yang Master Cheng Yen pesankan bahwa ada dua hal yang tidak dapat ditunda, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.

Artikel Terkait

Berbagi Cinta Kasih di bulan Tujuh Penuh Berkah

Berbagi Cinta Kasih di bulan Tujuh Penuh Berkah

07 September 2022

Relawan Tzu Chi Jambi berbagi cinta kasih di Bulan Tujuh Penuh Berkah kepada Opa Oma di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur. Pada kesempata itu, relawan juga memberikan bingkisan dan keperluan para oma opa penghuni panti.

Memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah, yang Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI

Memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah, yang Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI

18 Agustus 2021
Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, relawan Tzu Chi di Komunitas He Qi Pusat memasak nasi tumpeng mini bernuansa 17 Agustus-an.
Makna Bulan Tujuh Penuh Berkah

Makna Bulan Tujuh Penuh Berkah

31 Agustus 2017

Hymne Jingsi yang dibawakan relawan berkolaborasi dengan anak-anak Tzu Ching dan juga anak Tzu Shao mengawali peringatan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar oleh Tzu Chi Medan. Dengan Gatra Pembuka Lu Xiang Zan, barisan prosesi pembawa pelita, buah dan bunga memasuki ruangan.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -