Penutupan Tahun Ajaran Kelas Budi Pekerti
Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, YogiePrasetyo, DwiHariyanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Paramurid kelas budi pekerti dengan penuh semangat menyelesaikan game dari penjelasan materi tentang kekuatan kerja sama.
Pagi itu Minggu 12 Juni 2016, murid-murid kelas budi pekerti (Xiao Tai Yeng) Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengawali hari dengan ceria. Mereka berbaris sesuai kelompoknya. Lisa mama memandu mereka menuju meja masing-masing untuk memulai kelas budi pekerti. Para murid mengeluarkan buku dan tugas yang sudah dikerjakan.
Hari ini merupakan hari terakhir sebagai penutup tahun ajaran kelas budi pekerti. Materi kali ini tentang kekuatan kerja sama yang disampaikan oleh Fitri mama. ”Kerja yang lebih dari dua orang itu termasuk kerja sama tidak?” tanya Fitri mengawali materi. Para murid pun menjawab dengan serentak “Iya”. “Ya, betul,” kata Fitri Mama. Untuk lebih memperdalam pemahaman murid tentang kekuatan kerja sama, Fitri mama mengajak anak-anak menyusun puzzle. Ia juga meminta masing-masing kelompok menciptakan yel-yel.
“Kalau mama bilang xia phu sha , xia pu sha (Bodhisatwa cilik), kalian bilang oke-oke, ya” ujar Fitri Mama “Oke” jawab para murid dengan semangat. Kekuatan kerja sama menjadi materi penutup ajaran tahun ini.
Dengan gembira, para murid memperagakan yel-yel dari Fitri Mama.
Di akhir kegiatan, seluruh murid kelas budi pekerti berfoto bersama dengan memegang souvenir.
Sebagai rangkaian acara penutup, Sukmawati selaku ketua harian juga memberikan penghargaan pada sepuluh xia pu sha yang rajin hadir selama satu tahun ajaran.
Susi adalah orang tua dari salah satu anak yang mendapat penghargaan. Sebagai ibu, Susi yang mengaku melihat banyak perubahan positif pada anaknya sejak mengikuti kelas budi pekerti. “Dulu mereka belum tahu soal membantu orang tua, sekarang sudah. Mereka juga bisa melakukan pekerjaan sendiri. Seperti setiap selesai makan, mereka cuci piring sendiri. Selain itu sekarang mereka sudah pandai bersyukur, “ kata Susi.
Kesan yang positif juga diungkapkan oleh orang tua dari Shelina. Mama Shelina begitu ia akrab disapa. ”Shelina dari kecil memang sudah suka membantu walaupun kadang merepotkan. Setelah masuk kelas budi pekerti, sifat saling membantunya tetap ada pada dirinya dan ia dapat membantu saya melalui arahan. Dia sangat senang mengikuti kegiatan Tzu Chi,” kata Mama Shelina.