Penyaluran Bantuan untuk Korban Gempa Terus Berjalan

Jurnalis : Henny Laurence (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Albert Lumba, Syanny Wijaya (Tzu Chi Makassar)


Sampai saat ini Tzu Chi Makassar tetap menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana di Sulawesi Barat melalui berbagai instansi. Bantuan-bantuan yang diberikan sudah sampai ke pengungsi.

Mendengar kabar bencana gempa melanda daerah Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Tzu Chi Makassar segera membuka dapur umum dengan bekerja sama dengan Bekangdam XIV Hasanuddin, Koopsau II dan Lantamal VI untuk meringankan sedikit beban yang dirasakan oleh warga terdampak.

Dimulai pada 15 Januari 2021, dengan disertai gerimis beberapa relawan Tzu Chi tetap melakukan tugasnya untuk mengantarkan bahan pokok yang telah diatur berupa berupa mi, beras, telur, dan air mineral ke Bekangdam XIV Hasanuddin. Serah terima bantuan tersebut diwakili oleh Albert Lumba dari Tzu Chi kepada Mayor Cba Wasino yang mawakili Bekangdam XIV Hasanuddin. Nantinya bahan pokok tersebut akan dikirim dengan Pesawat Hercules ke Sulawesi Barat.

Kemudian pada Senin, 18 Januari 2021, Tzu Chi Makassar kembali melakukan penyerahan bantuan kepada Koopsau II yang dikoordinatori oleh Hendrik dan beberapa relawan lainnya. Bantuan berupa mi instan, roti, biskuit, susu, minyak gosok, minyak kayu putih, dan jas ujan tersebut diterima langsung oleh Kolonel M. Nur.


Serah terima paket bantuan kepada Koopsau II.

Tak berhenti di sana, Selasa, 19 Januari 2021, bantuan diberikan kepada Lantamal VI. Jefry Chandra yang merupakan PIC memberikan bantuan kepada Mayor Laut Akbar Dharmawan. Bantuan yang diberikan berupa beras, mi instan, minyak goreng, bumbu masak, dan terpal. Dengan dibantu beberapa relawan Tzu Chi dan Tzu Ching (muda mudi Tzu Chi), bantuan diangkut menuju mobil Lantamal VI.

Hari berikutnya, 21 Januari 2021, kendaraan dari Koopsau II kembali datang untuk mengangkut bantuan berupa mi instan, beras, biskuit, susu, minyak goreng, dan air mineral. Bantuan tersebut diterima oleh Peltu Agus Mangga yang mewakili Koopsau II.

Pada tanggal yang sama, Tzu Chi Makassar juga melakukan penyerahan bantuan kepada Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT). Penyerahan bantuan ini diserahkan oleh Fellyati Gozali yang mewakili Tzu Chi Makassar kepada Ir. H. Syahruddin yang mewakili DEIT. Bantuan yang diberikan berupa mi instan, terpal, tikar, dan air mineral.


Serah terima paket bantuan kepada Lantamal VI.

Hari itu pula, Tzu Chi Makassar melakukan penyerahan bantuan yang diwakili oleh Syanny Wijaya kepada Bapak Rahmat H. S yang mewakili Lantamal VI. Bantuan yang diberikan berupa air mineral, selimut, dan terpal. Pengangkutan bantuan dibantu oleh beberapa anggota angkatan laut dan relawan Tzu Chi.

Sampai saat ini Tzu Chi Makassar tetap menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana di Sulawesi Barat melalui berbagai instansi. Semoga paket bantuan yang diberikan dapat meringankan sedikit penderitaan mereka di Mamuju dan Majene.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Gempa Palu: Mengapa Harus Datang Langsung ke Palu?

Gempa Palu: Mengapa Harus Datang Langsung ke Palu?

25 Oktober 2018
Para relawan Tzu Chi ini punya alasan kuat mengapa mereka merasa harus datang langsung ke Palu, Sulawesi Tengah untuk membantu para korban gempa. Apa saja yang mereka rasakan selama di sana? Simak kisah-kisah mereka berikut ini. 
Bantuan bagi Korban Gempa di Solok Selatan

Bantuan bagi Korban Gempa di Solok Selatan

19 Maret 2019
Widya Kasuma langsung mengkoordinir semua relawan.  Hari itu juga disiapkan sebanyak 40 paket sembako yang berisi beras, roti, serta mie instan DAAI. Sehari kemudian, pada 2 Maret 2019 sebanyak 11 relawan langsung menuju lokasi dan menyalurkan paket sembako tersebut. 
Gempa Palu: Memulihkan Hidup, Melepaskan Risau

Gempa Palu: Memulihkan Hidup, Melepaskan Risau

18 Oktober 2018
Mengawali pembagian bantuan di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi pada 17 Oktober 2018, relawan Tzu Chi mengajak warga untuk sejenak menghibur diri. Warga Lolu tampak kurang bersemangat saat diminta untuk bernyanyi. Namun ketika relawan memperkenalkan lagu Satu Keluarga dengan gerakan isyarat tangan, warga tak sungkan lagi mengikutinya.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -