Penyuluhan Dan Pengecekan Penyakit Degeneratif Bagi Lansia

Jurnalis : Fithria Calliandra (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Tim 3 in 1 Xie Li Indragiri

 

Penyuluhan tentang penyakit degeneratif yang disampaikan oleh dr. Jupanri Siregar memberi wawasan baru bagi para lansia.

“Berbakti pada orangtua tidak hanya dengan mematuhi mereka, tetapi kita juga harus selalu bersikap riang, lemah lembut, dan membahagiakan mereka”
 
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Cuaca cerah mengiringi rombongan sepeda motor yang menderu membelah jalan setapak. Tujuan rombongan ini adalah Desa Pebenaan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Akses jalan banyak yang berlubang dan tergenang air. Maklum semalam hujan turun cukup deras. Jalan menjadi becek dan licin. Tak jarang para relawan Tzu Chi harus turun dari sepeda motor dan berjalan kaki sebentar.

Meski penuh tantangan, jalan ini adalah akses terdekat dari tempat tinggal relawan. Setelah setengah jam berkendara, relawan tiba di Pesantren Anwarul Falah, Parit Kipul. Beberapa waktu lalu aula pesantren ini dibantu pembangunannya oleh relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Indragiri. Aula pesantren ini disulap menjadi tempat penyuluhan dan pengecekan penyakit degeneratif. Tempat ini dipilih selain lebih luas juga bisa menampung lebih banyak orang, sehingga penerapan protokol kesehatan lebih maksimal.

Relawan segera berbagi tugas menyusun alur. Mulai dari pendaftaran, tempat pemeriksaan, dan lokasi pemberian obat. Hari itu 10 relawan yang terdiri dokter, perawat, relawan laki-laki, dan relawan Dharma Wanita (Dhawa) Xie Li Indragiri melakukan penyuluhan, pengecekan, dan pengobatan generatif bagi para lansia.

Wakil kepala puskesmas pembantu, bidan, dan perawat dari Puskesmas Desa Pebenaan ikut membantu kelancaran layanan kesehatan untuk lansia ini.

Para relawan merasa senang ketika melihat jumlah peserta lansia yang hadir pada kegiatan ini cukup banyak. Apalagi untuk mengumpulkan peserta dalam satu kegiatan tertentu membutuhkan ekstra usaha. Hal ini dikarenakan penduduk yang masih jarang dan jarak antara rumah satu dengan yang lainnya saling berjauhan.

Dalam kesempatan ini juga hadir wakil kepala puskesmas pembantu, bidan, dan perawat dari Puskesmas Desa Pebenaan. Mereka sengaja datang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Penyuluhan ”Penyakit Degeneratif Pada Lansia” yang dibawakan dr. Jupanri Siregar mengawali kegiatan hari itu. Dokter yang bertugas di PT. Bumipalma Lestaripersada ini mengatakan bahwa penuaan adalah penyebab penyakit degeneratif yang paling umum.

”Semakin bertambah usia, maka fungsi jaringan organ tubuh akan semakin mengalami penurunan. Ada banyak jenis dari penyakit ini, yang paling umum adalah penyakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, dan osteoporosis,” imbuh dr. Jupanri. Dokter juga menjelaskan secara singkat tanda tanda dari penyakit degeneratif.
 

Dokter Jupanri Siregar memeriksa kesehatan salah satu lansia.

Kegiatan kedua yang dilakukan adalah pelayanan kesehatan di Aula Parit Kipul, Desa Pebenaan. Para relawan Dhawa ikut membantu di antaranya mengecek suhu, membantu pada saat pendaftaran, penimbangan berat badan lansia, mengecek tensi, pemeriksaan dokter, pengecekan penyakit degeneratif, dan pengambilan obat.

“Pinggang saya sebetulnya masih pegal setelah kegiatan sebelumnya, tetapi entah kenapa rasanya sudah hilang begitu melihat wajah simbah-simbah yang kita layani hari ini,” ujar Abot Cicih, salah satu relawan.

Sunarti, relawan Dhawa yang merupakan mantan perawat juga membantu pengecekan tensi. Sementara perawat dari klinik PT. Bumipalma Lestaripersada dan Puskesmas Desa Pembenaan melakukan pengecekan kolesterol, asam urat dan gula darah, serta membantu menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter.
 

Relawan turut membantu pemasangan masker yang benar untuk lansia.

Wajah bahagia terpancar dari para lansia yang mendapatkan pengobatan gratis. Demikian juga wajah para relawan yang ikut merasakan kebahagiaan para lansia tersebut.

”Saya bahagia sekali melihat senyum para lansia, bahkan ada yang bilang matur nuwun-matur nuwun (terima kasih). Padahal sepertinya apa yang kita kasih kan tidak seberapa ya,” ujar Rachmawaty sambil menahan haru.

Salah satu lansia yang mendapat bantuan pengobatan generatif ini adalah Mbah Supiah. Mbah Supiah merupakan warga dari Parit Biyuku Darat yang sengaja datang ke Parit Kipul setelah mendengar ada pengobatan gratis. Nenek berusia 65 tahun ini mengaku senang dengan layanan yang diberikan para relawan.

”Senang sekali didatangi pak dokter, apalagi sudah lama mbah gak pernah berobat,” ujarnya.
 
Relawan menuntun salah satu lansia, layaknya orang tua sendiri.

Lansia yang lain, Mbah Saudah (60) mengatakan hal yang sama. ”Ibu-ibu relawane ramah ramah tenan, ora kesel (ibu-ibu relawannya ramah sekali, tidak terlihat lelah).

Banyak pengalaman dan hikmah yang relawan petik hari itu, Sabtu 23 Oktober 2021. Semangat solidaritas dan kepekaan dalam diri tumbuh untuk peduli terhadap masyarakat sekitar di luar perusahaan. Satu yang tidak akan terlupakan, ketika menggandeng tangan salah satu simbah peserta lansia, jadi teringat kepada senyum nenek yang sudah lama meninggal.

Sesuai dengan kata perenungan Master Cheng Yen, ”Wajah apa yang paling indah? Wajah yang tersenyum adalah wajah yang paling indah.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Penyuluhan Dan Pengecekan Penyakit Degeneratif Bagi Lansia

Penyuluhan Dan Pengecekan Penyakit Degeneratif Bagi Lansia

05 November 2021
Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Indragiri mengadakan penyuluhan dan pengecekan penyakit degeneratif bagi lansia.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -