Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih
Jurnalis : Juliana, Fotografer : Sylvia Chuwardi Anak-anak TK Pelangi Kasih menceritakan perasaan mereka setelah menonton berbagai video tentang global warming yang membuat Ibu Bumi menjadi demam. |
| ||
Kegiatan dimulai tepat pada pukul 9 pagi, sekitar 30-an murid TK yang berusia 4-5 tahun berkumpul dalam satu ruangan bersama 3 orang guru pembimbing mereka. Relawan Tzu Chi Medan berusaha melakukan interaksi dengan anak-anak dalam suasana santai dan cara penyampaian yang kadang mengundang tawa, supaya anak-anak lebih mudah memahami apa yang disampaikan. Mengajarkan bahwa Bumi kita saat ini sedang sakit. Sesi pertama dimulai dengan tanya jawab, relawan bertanya pada anak-anak, “Apakah anak-anak pernah demam? Bagaimana rasanya demam?” Anak-anak menjawab dengan antusias, “Demam tidak enak, membuat badan menjadi lemas.” Relawan Tzu Chi kemudian menjelaskan kalau pada saat ini Ibu Bumi juga sedang demam. Untuk lebih membuat anak-anak tertarik dengan sesi Global Warming ini, ditayangkan beberapa video yang menarik seperti “Es krim yang mencair akibat suhu bumi semakin panas” atau “Beruang kutub mencukur bulu karena kepanasan”, “Tempat tinggal beruang kutub yang hampir hilang”, dan tak ketinggalan tentang “Dari mana asalnya daging ayam yang biasa dimakan”.
Keterangan :
Setelah menonton video yang ditayangkan, relawan Tzu Chi meminta anak-anak menceritakan perasaan mereka setelah menonton video tersebut. Walaupun di usia yang masih kecil, mereka telah mengerti salah satu penyebab Ibu Bumi menjadi demam adalah karena banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan. Untuk membuat anak-anak lebih mengerti, anak-anak satu persatu diselimuti dengan selimut tebal. Mereka tentu saja kepanasan, begitulah kondisi Ibu Bumi kita sekarang. Sesuai dengan tema Hari Bumi, anak-anak banyak diajarkan untuk berhemat, yaitu hemat pemakaian air, listrik, dan hemat dalam menggunakan seluruh sumber daya alam yang bisa habis. Yang paling mengejutkan, ketika sedang dijelaskan bahwa salah satu cara paling mudah agar bumi kita tidak sakit adalah mengurangi makan daging. Ketika tayangan tentang asal mula ayam yang biasa dimakan selesai, ada satu anak bernama Samuel dengan berani maju ke depan mengatakan bahwa, “Ayam dipotong hanya untuk dimakan manusia, sangat menyedihkan.” Ketika relawan mengajak mereka untuk mengurangi makan daging, banyak yang berani berjanji untuk tidak makan daging sebulan sekali. Mudah-mudahan anak-anak tersebut dapat menepati janjinya. Dengan begitu beban bumi akan berkurang. Acara penyuluhan tentang Global Warming ini diakhiri dengan pemutaran video “Sebuah dunia yang bersih”. Semoga generasi muda saat ini dapat menyadari dampak Global Warming dan mau segera mengambil tindakan untuk mengubah gaya hidup yang konsumtif. Semoga bumi kita tidak lagi sakit dan bencana semakin berkurang. | |||