Penyuluhan Kesehatan Gigi
Jurnalis : William (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Metasari (Tzu Chi Sinar Mas)
|
| ||
Di depan kelas, guru lainnya telah siap menjadi komando barisan. Anak-anak yang hari itu kebetulan mengenakan seragam olahraga dikelompokkan menjadi beberapa baris dan diminta berjalan menuju tengah lapangan. Sesampainya di lapangan, setiap anak merentangkan tangan ke kanan dan ke kiri sehingga menghasilkan posisi berdiri yang cukup leluasa. Cuaca yang terik tidak menjadi alasan yang menghalangi antusiasme mereka. Di depan anak-anak tersebut, seorang penyuluh dan dua orang water boy telah bersiaga. Replika gigi manusia dibawa oleh penyuluh untuk memudahkan proses penyuluhan menyikat gigi dengan baik dan benar. Sebuah sikat gigi berukuran besar juga menjadi amunisi yang membantu proses ini. “Adik-adik, ayo ikuti Kakak. Gigi bagian samping kiri dan kanan disikat masing-masing enam kali, kemudian lanjutkan ke bagian dalam. Untuk bagian dalam bawah, cara menggosoknya seperti ini,” terang Diah Anggraini Shijie seraya menggosokkan sikat gigi pada replika gigi yang dipegang.
Keterangan :
Dua orang water boy tengah memegang ember kosong dan ember berisi air. Maksudnya, setiap kali anak-anak menyikat giginya, water boy langsung dapat menampung sisa-sisa air bekas berkumur anak-anak sehingga tidak sempat mengotori lapangan. Selain itu, anak-anak yang kekurangan air untuk berkumur dapat langsung terlihat dan kemudian diberikan oleh water boy. Seorang penyuluh tidak hanya menerangkan secara satu arah. Ketika ada anak yang mengalami kesulitan untuk menirukan apa yang tengah diajarkan, penyuluh tanpa ragu langsung menghampiri anak tersebut, lalu memegang tangannya dan membantu anak tersebut menyikat giginya dengan benar. Anak yang semula tidak mengerti seketika tersenyum dan mulai bisa mengikuti cara-cara yang diajarkan penyuluh. Ilustrasi di atas menerangkan apa yang dikenal dengan Dui Fu (pedamping atau mentor-red), yakni metode pendampingan yang melibatkan langsung kepedulian dan partisipasi aktif seorang penyuluh dalam mengajarkan suatu hal tertentu. Dalam ilustrasi ini, metode Dui Fu tampak melalui kesediaan penyuluh untuk mendampingi anak-anak dalam membentuk kebiasaan baik menyikat gigi dengan baik dan benar. Dengan mengajarkan kebiasaan yang baik, maka anak-anak akan memperoleh bekal yang berkelanjutan bagi kehidupan mereka. Dari cara berpikir demikianlah, relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas menyatukan tekad cinta kasih mereka dan melaksanakan sebuah kegiatan bakti sosial kesehatan gigi di Perkebunan Sinar Mas 1, tepatnya di Sungai Bengkal Estate, Desa Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.
Keterangan :
Bakti sosial yang diadakan pada tanggal 2 Maret 2013 ini melibatkan partisipasi para relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas dan dokter yang tergabung dalam TIMA (Tzu Chi International Medical Association). Dengan sabar, sebanyak total 51 relawan dan dokter memberikan penyuluhan kepada 40 anak-anak taman kanak-kanak (TK) dan 192 anak-anak sekolah dasar (SD). Tidak sampai di sini saja, para dokter gigi juga menangani total 186 kasus yang terdiri dari penambalan dan pencabutan gigi. “Kami berharap kegiatan baksos gigi ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. Saya senang ketika melihat ada pasien yang bersyukur karena sakit giginya bisa sembuh,” ujar drg. Linda Shijie, salah satu dokter gigi yang ikut serta dalam bakti sosial ini. Dengan adanya bakti sosial kesehatan gigi ini, masyarakat di sekitar Perkebunan Sinar Mas 1 diingatkan bahwa kepedulian dan cinta kasih selalu ada untuk mereka. Walaupun hanya perbuatan kecil, ketulusan para relawanlah yang memberikan dampak besar bagi kesehatan mereka. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena relawan dari Tzu Chi Sinar Mas memungkinkan kegiatan ini bisa berlangsung dengan penuh kebahagiaan. Kedepannya, semoga kegiatan baksos ini dapat diadakan lagi agar menjangkau lebih banyak lagi masyarakat sekitar. Saya juga berterima kasih atas kesabaran para relawan dalam memberikan penyuluhan gigi. Selain itu, saya juga senang karena pada acara ini, para relawan bisa menyisipkan materi penyuluhan kesehatan reproduksi kepada anak-anak kelas 6 SD yang mulai beranjak dewasa,” ucap Suwarno Shixiong selaku Region Controller (RC) Jambi 2. | |||
Artikel Terkait
Merawat Lingkungan Dengan Eco Enzyme
21 Oktober 2020Eco Enzyme yang terbuat dari bahan limbah organik ternyata memiliki banyak manfaat. Salah satunya dapat membersihkan dan menjernihkan air di danau atau sungai yang kotor.
Estafet Cinta Kasih, Dulu Dibantu, Sekarang Membantu
24 September 2021Setelah sebelas tahun tak berjumpa, siang itu menjadi ajang reuni bagi Vita (34) dan keluarganya yang pernah dibantu Tzu Chi, dengan Ayen dan Yang Pit Lu, relawan yang mendampingi mereka dahulu.
Menabur Berkah dan Kebijaksanaan di Awal Tahun
17 Februari 2017Selasa, 7 Februari 2017, Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang melaksanakan acara Pemberkahan Awal Tahun 2017 sekaligus Ramah Tamah Tahun Baru Imlek 2568. Acara ini diadakan pada salah satu gedung serba guna Singkawang dan dihadiri oleh relawan Tzu Chi Singkawang serta para donatur yang berjumlah 500 orang lebih