Perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Tangerang

Perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Tzu Chi Tangerang diisi dengan demo memasak vegetarian.

Tzu Chi Tangerang mengadakan perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Depo Pelestarian Lingkungan di Kampung Carang Pulang, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Minggu 10 September 2017. Acara utamanya adalah demo masak vegetarian. Kesempatan ini juga digunakan relawan untuk memperkenalkan Depo Tzu Chi Tangerang yang baru ini.

Tempat yang leluasa, memungkinkan relawan mengundang jajaran RT/RW, tokoh masyarakat, serta masyarakat sekitar. Acara ini juga dihadiri beberapa Anak Asuh beserta walinya, sekaligus melakukan daur ulang di depo.

“Inti dari Perayaan kali ini adalah mengajak para tamu undangan serta Relawan untuk sama-sama bervegetarian demi Pelestarian Lingkungan dan Menumbuhkan Welas Asih,” jelas Santy, relawan Tzu Chi Tangerang.

Tjeng Nio sedang menguleni bahan Mantao.

Tampak menu masakan vegetarian hasil olahan dari demo masak.

Tepat Pukul 09.00 WIB, Sukandi sebagai MC membuka acara dengan menjelaskan bahwa Bulan Tujuh adalah bulan penuh berkah dan semestinya dirayakan dengan sukacita. Ia juga menjelaskan  pada bulan tujuh di zaman  Buddha Gautama, adalah masa Vassa para Bhikkhu/ Bhante berdiam diri di dalam Vihara untuk bermeditasi. Banyak diantaranya memperoleh pencapaian atau pencerahan dimasa Vassa tersebut.  

Sementara itu, tampak meja-meja berderet. Di atasnya sudah tersedia perlengkapan memasak seperti kompor gas portable dan juga bahan-bahan Masakan.

Salah satu peserta, Yuli senang karena pengetahuannya tentang masakan Vegetarian bertambah.

“Saya senang sekali, saya jadi tahu soal bagaimana membuat masakan yang vegetarian. Selain itu di sini saya seperti mendapat saudara baru," ujarnya.

Acara kali ini juga digunakan relawan untuk memperkenalkan Depo Tzu Chi Tangerang yang baru.

Sementara Ahmad, seorang tokoh masyarakat senang dengan depo pelestarian lingkungan yang ada di Kp. Carang Pulang. “Saya baru tahu  kalau ada depo daur ulang dan semoga kegiatannya terus berlanjut,” kata Ahmad, seorang tokoh masyarakat.

Editor: Khusnul Khotimah