Perayaan Tiga Hari Besar di Sekolah Husni Thamrin Medan

Jurnalis : Gunawan Halim, Wennie Lie (Tzu Chi Medan), Fotografer : Effendy Leman, Sumiaty Yap, Gunawan Halim (Tzu Chi Medan)

Seorang siswi melakukan prosesi dengan tiga aba-aba Li Fo Zu dengan hormat membungkukkan badan, dengan kedua telapak tangan menyentuh air suci. Badan dibungkukkan kembali dan mengambil sekuntum bunga mencium semerbak Dharma dan memanjatkan doa dengan penuh khidmat di depan meja altar.

Insan Tzu Chi di Medan dari komunitas Hu Ai Perintis memperingati tiga perayaan penting, yaitu Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia di sekolah Husni Thamrin Medan pada 11 Mei 2024. Acara ini dihadiri 25  relawan, 5 guru, dan 60 siswa yang beberapa siswa didampingi orang tua mereka.

Johan Intan koordinator Yayasan Husni Thamrin menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kontribusi Tzu Chi dalam kegiatan kemanusiaan. “ Saya berharap agar kedua yayasan dapat terus berkolaborasi, khususnya dalam hal pendidikan dan kemanusiaan, dengan tujuan membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang kokoh” ungkap Johan dengan penuh harap.

Acara diawali dengan pemutaran video tentang ajaran Buddha dan kilas balik kegiatan Tzu Chi, hal ini guna memberikan landasan yang kuat bagi peserta untuk lebih memahami dan menghargai makna perayaan Waisak dan Hari Tzu Chi.

Johan Intan berharap Yayasan Husni Thamrin dan Yayasan Tzu Chi dapat terus berkolaborasi dalam kegiatan-kegiatan positif kepada siswa-siswi dan masyarakat luas.

Sebanyak 25 orang relawan, 5 orang guru, 60 siswa hadir dalam acara perayaan tiga hari besar Tzu Chi, yaitu Perayaan Waisak, Hari Ibu Sedunia, dan Hari Tzu Chi Internasional. Dengan bimbingan relawan, murid-murid melakukan prosesi dengan penuh khidmat.

Prosesi pemandian rupang Buddha dimulai dengan Gatha Pendupaan dan Gatha Pujian bagi Buddha. Para relawan Tzu Chi membimbing siswa-siswa agar prosesi berjalan penuh khidmat, tertib dan rapi. Dengan penuh khidmat para pengurus Yayasan Husni Thamrin, guru, dan siswa siswi serta orang tua turut memberi kekhidmatan prosesi ini.
Pada perayaan ini tidak hanya merayakan tradisi keagamaan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kekeluargaan di Sekolah Husni Thamrin.  Hal ini terlihat dengan hadirnya siswa-siswi dari keyakinan lain yang turut serta dalam merayakan momen doa bersama dalam keharmonisan lintas agama.

Perayaan Waisak 2024 diakhiri dengan mendengarkan ceramah dari Master Cheng Yen melalui tayangan video yang bertemakan “Membersihkan batin dari segala kekotoran, menundukkan keangkuhan diri dan menghapus kerisauan bathin”.

“Kita juga ingin semua orang dapat mengungkapkan rasa bakti kepada orang tua dan juga ingat akan betapa besarnya budi luhur orang tua” demikian kutipan pesan Master Cheng Yen dalam ceramahnya. Doa bersama yang memanjatkan tiga ikrar serta pelimpahan jasa kepada leluhur, orang tua, dan semua makhluk hidup menutup prosesi Waisak 2024.

Fransiska merasa terharu saat mengikuti prosesi memperingati Hari Ibu Sedunia dimana siswa-siswi membasuh kaki ibu dan memeberikan bunga serta menyuguhkan secangkir teh kepada orang tua.

Acara dilanjutkan dengan perayaan hari ibu di mana para ibu siswa yang hadir diundang untuk kegiatan basuh tangan dan kaki, serta menerima pemberian kue dan teh dari para murid sebagai tanda penghormatan dan bakti murid kepada orang tua.

Fransiska (34), salah satu orang tua yang turut serta dalam kegiatan ini, menyampaikan harapannya agar anaknya tumbuh menjadi individu yang berbakti dan berkualitas, memberikan sumbangsih positif untuk masyarakat di sekitarnya.

Acara ini juga membuat Fransiska mengingat kembali kedua orang tuanya “ Selama ini saya pun mungkin masih kurang berbakti pada orang tua saya, acara ini membuat saya teringat akan jasa-jasa baik orang tua saya,” ujar Fransiska terharu.

Seorang relawan Tzu Chi mendampingi para murid-murid sekolah Husni Thamrin saat prosesi membasuh kaki para orang tua masing-masing.

Acara Hari Ibu ditutup dengan sentuhan kehangatan saat anak-anak memberikan bunga dan pelukan pada ibu mereka, banyak dari hadirin ikut meneteskan airmata menyaksikan momen yang penuh haru ini.

Sani Husiana, penanggung jawab acara memperingati Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia ini menegaskan pentingnya memahami makna perayaan Waisak dan Hari Ibu, serta menghormati jasa orang tua. “Kita harus selalu mengingat budi luhur Buddha, menyucikan batin kita dan bisa  menghargai perjuangan orang tua serta ingat untuk berbakti kepada orang tua,” tutur Sani.

Para relawan Tzu Chi yang hadir merasa terharu menyaksikan para siswa-siswi dengan ketulusan membasuh kaki para orang tua masing-masing dan memberikan pelukan kehangatan kepada orang tua.

Semangat membalas budi luhur Buddha, penghargaan kepada orang tua, dan kasih kepada semua makhluk hidup yang diwujudkan oleh komunitas Tzu Chi Medan menjadi inspirasi bagi seluruh peserta yang hadir. Seperti yang kata perenungan oleh Master Cheng Yen, "Membalas budi luhur orang tua, haruslah dengan mengembangkan potensi bajik; bersumbangsih demi orang banyak adalah sebuah bakti besar”.

Sehari sebelumnya, para relawan dari komunitas Hu Ai Perintis dengan sepenuh hati menyiapkan dekorasi ruangan dan meja persembahan rupang Buddha. Mereka menata bunga, rupang Buddha, air suci, dan perlengkapan lainnya dengan indah dan rapi.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Menghimpun Niat Kebajikan Melalui Doa Bersama Waisak

Menghimpun Niat Kebajikan Melalui Doa Bersama Waisak

30 Mei 2024

Sebanyak 500 peserta turut serta dalam membentuk formasi daun bodhi dengan aksara “Fo” di dalamnya pada peringatan tiga hari besar yaitu Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia di Tzu Chi Pekanbaru.

Waisak 2024: Doa Tulus untuk Kebahagiaan Semua Makhluk

Waisak 2024: Doa Tulus untuk Kebahagiaan Semua Makhluk

13 Mei 2024

Menyambut Waisak 2024, relawan Tzu Chi melakukan ritual namaskara dan juga kebaktian Sutra Bhaisyajaguru. Dan di balik formasi Waisak, para relawan yang terlibat menyiapkan diri dengan sepenuh hati.

Perayaan Hari Ibu di Selatpanjang

Perayaan Hari Ibu di Selatpanjang

30 Mei 2024

Relawan Tzu Chi Selatpanjang merayakan Hari Ibu Sedunia pada Selasa, 14 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 72 peserta dan relawan Tzu Chi.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -