Peresmian Celengan Bambu Digital
Jurnalis : Ruth P. Saragih (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Laode Rizal (Tzu Chi Sinar Mas), Vimala (relawan 3in1 Tzu Chi)Peluncuran celengan bambu digital yang diresmikan pada saat gathering anak asuh beasiswa dan pasien di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk. (17/07/16).
Seiring dengan perputaran waktu dan perkembangan zaman, teknologi pun ikut berkembang. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dimanfaatkan oleh Tzu Chi Cabang Sinar Mas dalam menghadirkan celengan bambu dalam bentuk digital agar memudahkan para donatur untuk bersumbangsih.
Kehadiran inovasi baru ini semakin lengkap karena aplikasi celengan bambu hadir tepat di saat Tzu Chi menginjakkan usia setengah abad. Tekad dan niat baik dalam membantu sesama selama 50 tahun berdirinya Tzu Chi semakin dimudahkan dengan hadirnya celengan bambu dalam bentuk digital ini.
Di tahun 1966, konsep celengan bambu lahir ketika Master Cheng Yen bersama puluhan ibu rumah tangga menyisihkan sebagian dari uang belanja mereka dan menabungnya dalam celengan bambu. Tindakan untuk menabung 50 sen setiap hari ini membangkitkan niat agar para ibu rumah tangga dapat berhemat dan berwelas asih. Niat baik ini dimulai dari dana kecil.
Pemotongan tumpeng oleh Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky Oesman Widjaja, disaksikan oleh Liu Su Mei (Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia) sebagai bentuk rasa syukut atas lahirnya digital donation.
Seiring perjalanan waktu, konsep celengan bambu ini tidak hanya membangkitkan niat saja, namun juga membangunkan semangat para generasi muda untuk menghadirkan sebuah tekad yang dibalut dalam konsep digital. Peluncuran celengan bambu dalam bentuk digital ini diresmikan di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk oleh Franky Oesman Widjaja (Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia), Liu Su Mei (Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia), dan Emmeline Widjaja pada hari Minggu, 17 Juli 2016 lalu. Pemukulan genderang dharma dan pemotongan tumpeng merupakan bentuk rasa syukur para insan Tzu Chi atas hadirnya celengan bambu dalam bentuk digital.
Usaha dan kerja keras para relawan baik dari Smartfren maupun dari Digital Money terbayarkan dengan sebuah karya yang sungguh luar biasa. Semangat serta dukungan juga diberikan dengan sepenuh hati dari pihak Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky Oesman Widjaja, dalam kesempatan peresmian celengan bambu digital ini mengungkapkan. “Saya sangat bersyukur dan mengapresiasi hadirnya celengan bambu dalam bentuk digital. Semoga dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah seseorang untuk membantu sesama.”Ungkapnya.
Aplikasi celengan bambu ini merupakan sebuah bukti semangat dan tekad para insan Tzu Chi untuk terus menyebarluaskan kebaikan. Dengan memaksimalkan kecanggihan teknologi yang ada sekarang maka kesempatan untuk mengurangi penderitaan akan semakin mudah. Seperti dalam salah satu perenungan Master Cheng Yen mengungkapkan “Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan, bila menunggu hingga kesempatan ini berlalu, ingin melakukannya juga sudah terlambat.”
Artikel Terkait
Berharap yang Terbaik
03 Juni 2015 Aldi menderita kelainan Hidrosefalus atau lebih dikenal dengan nama Kepala Air. Kelainan ini terjadi akibat adanya gangguan aliran cairan di otak. Menurut Noviani, kondisi Aldi ini terjadi sejak Aldi berusia satu setengah tahun.Training Perdana SOP Misi Amal Tzu Chi Palembang
06 Agustus 2014Pada tanggal 18 Juli 2014, Tzu Chi Palembang menerima tamu relawan misi amal dari Jakarta, yaitu Harmanto Shixiong, Jhonny Shixiong, Wei Sioeng Shixiong, dan Hok Cun Shixiong. Mereka akan sharing memberikan arahan mengenai SOP Misi Amal yang perlu diperhatikan oleh setiap relawan ketika melakukan survei, kunjungan kasih, dan menyalurkan bantuan.
Lebih Sehat dengan Pengendalian Pikiran
08 September 2016Sebanyak 21 relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Timur mengadakan kegiatan rutin berupa kunjungan kasih untuk para penerima bantuan pengobatan Tzu Chi pada tanggal 27 Agustus 2016.